first love 17

11 2 9
                                    

Aku kaget mendengar lontaran perkataan kakakku.

"Mwoo!!!"

"Apa yang kakak bicarakan? Aku tidak mungkin menikah dengan Yoongi"

"Kalau kamu tidak mau kakak pun tidak mau melakukan terapi" tegas seokjin.

"Kau egois kak" aku pergi dengan tangis yang tak bisa ku bendung lagi.

Namjoon yang mendengar percakapan kami dari luar melihatku pergi dan aku pun tak menghiraukan Namjoon.

***
POV jhope

Bagai di sambar petir di siang bolong, aku sangat terkejut mendengar seokjin berkata seperti itu.

Aku yang tengah di luar bersama Namjoon pergi begitu saja, NamJoon yang menahan ku pun tak aku hiraukan.

Aku menjalankan mobilku secepat yang aku bisa sampai di titik di mana aku tak bisa lagi menahan amarahku, aku membanting setir dan menghentikan laju mobilku.

"Aggggghhhhhhh, sial" aku memukul setir dan mendaratkan dahiku padanya.

"Kenapa harus sekarang, aku tau akhirnya akan seperti ini, tapi haruskah secepat ini saat aku masih memperjuangkan nya, apakah aku harus mundur sekarang?"

"Sialan kau Hyung"

***
"Hyung kau keterlaluan, bagaimana bisa kau lakukan itu?" Geram Namjoon.

"Kau tak akan mengerti" lirih Seokjin.

"Kau yang tak mengerti perasaan Yoona, kau hanya mementingkan dirimu"

"Kau tau apa Joon" Seokjin tak melirik Namjoon sama sekali.

"Aku tau, aku tau semuanya, kau hanya peduli dirimu kau berubah Hyung, kau menghancurkan perasaan Yoona, menghancurkan dirimu sendiri, kau tau Yoona tidak pernah menolak apa yang kamu pinta, tapi untuk kali ini aku tak mendukung sama sekali, lepaskan Yoona biarkan dia memilih, dan ingat dia tak pantas menjadi adikmu dia sekarang adikku dari dulu sampai sekarang jangan pernah menyesal bila terjadi sesuatu pada Yoona"

Seokjin hanya diam tanpa memperdulikan Namjoon yang pergi meninggalkan nya.

***
Di suatu sisi di taman Rumah sakit aku menangis.

Aku mencoba mencari dan menghubungi jhope tapi tak tersambung sama sekali.

"Apakah dia mendengar semuanya?"

"Aku harus bagaimana sekarang"

"Yoona sedang apa kamu di sini?" Suara itu mengagetkanku.

"Oppa?"

"Kamu menangis?" Tanya Taehyung.

"Tidak" elak ku sambil mengusap pipi yang dari tadi sudah basah.

"Matamu sembab, hidungmu merah seperti badut"

"Oppa kau meledekku?"

"Haahahhahahaha" Taehyung tertawa dan duduk di sampingku.

"Apa yang sedang kamu tangisi? Wajah cantikmu kini berubah menjadi warna buah tomat"

"Cukup oppa, jangan mengatai ku lagi" aku sedikit tersenyum dan lega atas lelucon yang Taehyung berikan.

"Gitu dong senyum" ucap Taehyung.

"Apa ada sesuatu yang terjadi?" Taehyung kembali bertanya.

"Emmhhh" aku hanya mengangguk.

"Mau cerita?"

Aku hanya menggeleng.

"Nanti kau tau sendiri oppa"

"Baiklah, mau di belikan sesuatu?"

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang