Dia Pergi

105 22 1
                                    

-Kalau bisa bacanya sambil dengerin lagu 'Bunga Terakhir' apalagi di bagian tengah sampai akhir beuh mantap, hehehe-

Kini Lilia sedang duduk dihadapan dokter Jinan, dokter Jinan belum mengatakan apapun. Tetapi tiba-tiba saja ada yang mengetuk pintu ruangan tersebut.

"Silahkan masuk!" ucap dokter Jinan.

Samudra sedang duduk di sebuah kursi roda yang didorong Adimas pun muncul dari balik pintu.

"Loh, kak ngapain kesini?" tanya Lilia seraya bangkit.

"Gue mau tau kondisi gue saat ini." ucap Samudra tersenyum tipis.

Mereka pun duduk dihadapan dokter, dan Samudra tetap di kursi rodanya.

Dokter Jinan mulai membuka suara.

"Kanker saudara Samudra ini sudah mengalami metastasis, dimana kankernya sudah mulai menyebar ke otak dan bagian tubuh lainnya." ucapnya diakhiri dengan helaan napas.

"Terus masih bisa disembuhkan kan, dok?" tanya Lilia.

Dokter menggeleng, "tidak mungkin disembuhkan. Kanker yang dialami saudara Samudra sudah stadium akhir, dan perkiraan sisa hidupnya hanya sekitar 6 bulan. Tapi saya akan tetap berusaha semaksimal mungkin."

Kini semuanya berkumpul di ruangan Samudra, Samudra yang sedang berbaring, dan Lilia yang terus-menerus menangis.

"Lia, udah. Gue gapapa, Li. Stop nangisnya, ini semua memang udah takdir. Mau gimanapun kalo takdir gue gini, akhirnya juga bakal gini." ucap Samudra mengelus tangan Lilia, untuk menenangkannya.

Tentu saja Lilia terus-menerus menangis, siapa yang tidak sedih jika keluarga yang kita punya satu-satunya akan pergi meninggalkan kita, bukankah itu sangat sakit?

Tentu saja Lilia terus-menerus menangis, siapa yang tidak sedih jika keluarga yang kita punya satu-satunya akan pergi meninggalkan kita, bukankah itu sangat sakit?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari Minggu ini Anna sedang berleha-leha dikamar nya, karena Minggu ini dia tidak ada yang mengajak untuk keluar.

Anna yang sedang membaca novel lalu hilang fokusnya saat mendengar bunyi dari benda pipih hitam disampingnya, dan pada layar itu tertulis nama 'Sam'

Anna pun segera menjawab panggilan itu.

"Halooo." ucap Anna yang langsung disambut kekehan dari sebrang telepon.

"Lagi ngapain?" ucap Samudra.

"Dikamar lagi baca novel."

"Oh, iya. Lo kemana si, Sam. Ngechat cuma nanyain kabar, giliran ditanya dimana selalu ngalihin topik. Mana gue belum sempet nyusul ke rumah buat liat lo, dari Jum'at juga gue nggak ketemu Lilia sama sekali. Kalian pada kemana sih?!" ucap Anna panjang lebar.

"Gue lagi keluar kota, hehe. Ada urusan, dari Jum'at dan mungkin pulangnya juga Jum'at." ucap Samudra, bohong itu semua bohong. Samudra telah mempersiapkan jawaban ini untuk Anna, agar Anna tidak terlalu khawatir akan dirinya.

Samudra || LEE TAEYONG ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang