Beberapa tahun berlalu, kini Anna sudah berkuliah di fakultas kedokteran disebuah universitas di Bandung. Tetapi tidak dengan Samudra, Samudra memutuskan tidak melanjutkan kuliahnya karena dia ingin lebih fokus pada kesehatan.
Sore hari ini rencananya setelah pulang kuliah Anna berniat untuk mengunjungi Samudra di rumahnya.
Sesampainya didepan rumah Samudra, Anna mengetuk pintu rumah Samudra. Tak lama seseorang membukanya, yang tak lain Samudra dengan kaos putih polos dan celana hitam pendek.
"Haii." sapa Anna ceria.
"Hai juga, cantik." balas Samudra.
"Ayo masuk." lanjutnya.
Merekapun masuk Anna dan Samudra menuju balkon kamar Samudra, tempat mereka bertemu kangen seperti biasanya.
"Gimana harinya?" tanya Samudra pada Anna.
"Always good." jawab Anna tersenyum pada Samudra. "Lo?"
"Tadinya enggak sih. Tapi setelah ketemu lo, hari gue jadi indah banget." goda Samudra.
"Ck, halah. Bual." ucap Anna memalingkan wajahnya yang memerah.
"Sore hari ini indah banget ya, An. Gue jadi bayangin kalo nanti kita udah nikah, gue pengen punya tiga anak. Terus nanti setiap sore kita berlima jalan-jalan di taman komplek." ucap Samudra sembari memandang ke depan, pada sebuah keluarga kecil yang sedang bermain di taman.
Anna tersenyum, lalu menoleh pada Samudra. "Makanya, lo harus sembuh. Yakin, pasti bisa. Nanti kita bangun keluarga kecil kita yang harmonis." ucapnya sembari menggenggam tangan Samudra.
Samudra semakin mengeratkan genggaman tersebut, dan menatap dalam manik Anna. Lalu berkata, "buat lo, gue bakal bertahan." dan diakhiri senyum hangatnya.
Akhir pekan ini Samudra dan Anna berencana pergi ke suatu pantai di Jawa Barat, kini Samudra sedang menunggu Anna yang tengah bersiap-siap. Samudra sedang berbincang bersama ayah Anna.
Tak lama kemudian Anna pun datang, "ayo Sam, gue udah siap."
Samudra hanya tersenyum dan mengangguk lalu ia berdiri dan berpamitan. "Om pinjem Anna satu hari ya, nanti saya balikin."
Ayah Anna pun terkekeh, "bawa aja asal pulang masih aman."
"Pasti itumah, om."
Setelah itu pun mereka benar-benar pergi. Dari rumah Anna mereka menggunakan motor dan motor itu akan di titipkan di terminal. Ya, mereka akan menaiki sebuah bus untuk menuju pantai tersebut. Jika kalian bertanya apakah dia tidak takut motornya hilang, entahlah itu urusannya.
Setelah mengendarai motor selama 30 menit akhirnya mereka sampai di terminal Cicaheum. Samudra membawa motornya lalu turun di suatu warung, dan menghampiri salah satu orang yang sedang berada di salah satu warung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Samudra || LEE TAEYONG ||
Teen FictionMencintai seseorang bukan berarti kita akan berakhir bersamanyakan? Itulah yang dirasakan Samudra dan Reanna.