Side Story 8

2.7K 339 83
                                    

Kalau ada typo tandainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kalau ada typo tandainya.. Maaf ga sempat revisi.

2000 words

🌸🌸🌸

Beberapa minggu telah berlalu.
Kini usia kandungan Cessa maupun Vanya telah bertambah besar. Bahkan perut mereka telah terlihat menonjol. Pakaian yang mereka kenakan pun tidak lagi sama diganti dengan pakaian yang dikhususkan untuk wanita hamil.

Vanya sedang berdiri di depan cermin mengamati tubuhnya. Tangannya mengelus dan meraba perutnya. Kini Ia merasakan jika perutnya tidak lagi datar dan mulai terlihat buncit. Tidak hanya itu beberapa bagian tubuhnya pun kini bertambah besar. Kondisi tubuhnya sudah membaik. Vanya tidak lagi perlu bedrest . Ia sudah bisa melakukan kegiatan dan sekarang pun mual-mualnya sudah tidak terlalu parah.

"Apa yang Kau lakukan?" Juan yang baru keluar dari kamar mandi bertanya sembari menghampiri Istrinya yang sedang berdiri di depan cermin.

"Apa Aku terlihat gemuk?" Tanya Vanya sambil memutar-mutar tubuhnya memperhatikan bentuk tubuhnya.

Kedua tangan Juan memeluk Istrinya dari belakang. Kepalanya bertumpu di bahu Vanya, kedua onix berbeda warna itupun saling memandang melalui cermin.

"Bukankah itu bagus. Itu bearti Kau dan dia sama-sama sehat." Juan ikut mengelus pelan perut Vanya.

"Tapi semua bajuku jadi kelihatan besar. Apa Kau tidak malu berjalan disamping orang gemuk ini?"

Juan diam sejenak, tidak langsung menjawab. Otaknya berpikir keras untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Pertanyaannya dari Vanya sungguh menjebak, salah menjawab bisa gawat urusannya. Pria itu kadang tidak mengerti pola pikirnya Istrinya itu. Ada saja yang ditanyakan tiap hari. Seperti hari ini. Padahal tubuh Vanya tidak gemuk. Justru masih normal untuk ukuran ibu hamil.

"Kenapa diam? Kau benar malu? " Vanya menoleh menatap tajam Juan.

"Tidak. Tentu saja tidak. Berhenti berpikiran negatif Putri. Aku tidak suka jika Kau mulai berpikiran negatif seperti ini," ujar Juan datar.

"Bukankah sudah ku katakan. Bagaimanapun bentuk tubuhmu Aku tidak akan meninggalkanmu." Juan menjawab tegas.

Vanya menunduk merasa bersalah. "Maaf." Vanya tahu Ia salah tapi entah mengapa Ia tidak bisa menahan dirinya. Tiap hari selalu merasa tidak tenang akan bentuk tubuhnya. Apa ini yang dinamakan insecure?

🌸🌸🌸🌸

"Bodoh." Vanya mengerucutkan bibirnya mendengar sindiran Cessa.

"Kalau Aku jadi Juan mungkin sudah ku tinggalkan saja dirimu. Pertanyaanmu sungguh tidak jelas."

"Sa-chan. Kau tega sekali sih."

Short Story -  Change The Destiny (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang