Side Story 11

2.4K 274 66
                                    

Selamat Idul Fitri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat Idul Fitri.. Minal aidin semua.. Mohon maaf lahir dan batin ya..

Jangan lupa Vote dan komen...

100 vote dan 35 komen up besok.

Btw hari ini Aku juga ada up My King di Fizzo dan Sasusaku - Canon di wattpad. Kalau berkenan silahkan mampir 😊😊😊

🌸🌸🌸🌸🌸

- Kerajaan Antazria, Istana-

Vanya mengerjapkan kedua matanya. Pemandangan yang pertama kali Ia lihat adalah dada bidang Juan yang memeluk dirinya. Menguap sebentar, Vanya beranjak dari ranjang untuk membersihkan diri.

Saat Ia selesai, Juan ternyata sudah bangun. Pria itu mengecup sekilas bibir Vanya sebelum akhirnya memasuki kamar mandi.

Hari ini Vanya tidak memiliki kegiatan. Jadi mungkin Ia hanya akan bermalas-malasan saja. Atau dia ikut Juan kerja saja?  Hmmm... Sepertinya itu ide yang menarik. Lumayan untuk mengusir kebosanan.

Dan akhirnya... Vanya merealisasikan rencananya. Ia benar-benar ikut dengan Juan menemani pria itu bekerja.

Yang Vanya lakukan hanya duduk di sofa empuk sembari mengunyah makanan. Semua ini karena Juan. Padahal Vanya hanya ingin menemani Juan bekerja agar Ia tidak mati bosan. Tapi pria itu mempersiapkan semuanya dengan baik seolah kenyamanan Vanya adalah hal utama.

"Kalau Kau bosan katakan padaku," ujar Juan dan Vanya menganggukan kepala tanda mengerti.

Juan tenggelam dalam pekerjaannya memeriksa dokumen yang banyak di atas meja pria itu. Di sebelahnya ada Hydra. Sebagai ajudan Juan pria itu bertugas siap siaga dan memberikan saran pada Juan jika pria itu membutuhkannya.

Vanya memperhatikan Juan yang sedang bekerja. Raut serius pria itu membuat wajah Juan berkali-kali lipat lebih tampan. Vanya mengelus perutnya. Lihat Papamu.. Tampan sekali bukan? Kau harus menjadi sekutu Mama untuk melindungi Papamu dari bibit pelakor diluar sana ya? Vanya tersenyum geli dengan pemikirannya.

"Ada apa?" Vanya mendongak mendengar pertanyaan dari Juan. Pria itu dan Hydra menatap dirinya.

"Ah.. Tidak. Tidak ada apa-apa," ujar Vanya. Juan pun mengangguk kemudian melanjutkan pekerjaannya.

Pintu ruangan terbuka menampilkan seorang pria baya. Vanya tidak mengenalnya, Pria baya itu mengangguk sopan pada Vanya lalu menatap pada Juan.

"Yang Mulia.. Rombongan Perdana Menteri kerajaan Siria telah tiba," lapor pria baya tersebut. Juan pun mengangguk kemudian meminta Hydra untuk menemaninya bersiap.

Vanya memandang dengan bingung. Memangnya siapa yang datang? Pikirnya.

Juan melangkah menghampiri Vanya dan mengulurkan tangan pada Istrinya. "Aku lupa memberitahumu. Hari ini kita kedatangan tamu dari Kerajaan Siria, Perdana Menteri Siria. Ini berkaitan dengan kerjasama yang ingin Kerajaan Antazria bangun bersama Kerajaan Siria. Ayo temani Aku menemui Perdana Menteri Siria," ajak Juan.

Short Story -  Change The Destiny (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang