Sepanjang perjalanan menuju pulang, hanya keheningan yang terjadi di dalam mobil Zee. Merasa sepi dan sunyi membuat Chika tak tahan untuk berbicara.
"Ngomong dong, Zee, kan kita udah kenal." Chika memecah keheningan yang terjadi, Zee menoleh sekilas lalu kembali fokus ke jalan.
"Rumah Kakak di mana?" tanya Zee.
"Di jalan Cendikia Blok E," jawab Chika seraya menyalakan musik agar tidak terlalu sepi.
"Kenapa lo kayak batasi diri gitu, Zee?" Pertanyaan yang jelas tidak akan mendapatkan jawaban saat ini, Chika menghela napas. "Gue boleh gak kenal lo lebih dekat?"
Kali ini Zee menoleh, ia tak habis pikir dengan Kakak kelasnya ini, mengapa begitu senang ikut campur di kehidupannya. Padahal ia jelas menolak secara terang-terangan, tetapi Chika dengan kegigihannya mengajak kenalan bahkan tiba-tiba mengajaknya pulang bersama.
"Tujuan Kakak apa kenal saya?" tanyanya dingin, sejujurnya Zee tidak menyukai hal seperti ini.
"Iya, pengen berteman dan kenal dekat sama lo. Emang gak boleh?"
Zee mengangkat sebelah bibirnya, memunculkan senyum sinis. "Kalau Kakak hanya penasaran sama kehidupan saya, sebaiknya Kakak pergi sekarang."
Chika tersentak mendengar nada bicara Zee yang dingin serta tatapannya yang tajam, walau ia menatap ke arah jalanan. "Gu-gue gak ada maksud gitu, gue emang mau deket dan berteman sama lo. Kalau lihat lo, gue jadi inget adik gue."
"Lo jangan salah paham, gue pure mau dekat sama lo. Selama satu semester gue perhatiin lo, teman lo hanya Ashel dan kadang lo sendirian. Gue ngerasa aneh aja."
Lagi-lagi pernyataan Chika memancing kekehan sinis gadis berhidung mancung itu. Chika semakin merinding dibuatnya. Tiba-tiba Zee menepikan mobilnya di pinggir jalan.
"Itu semua bukan urusan Anda, apapun yang saya lakukan semua urusan saya. Paham, Kak Chika!" tekan Zee menatap tajam Chika, ia meneguk ludahnya susah payah melihat tatapan Zee.
"Gue tahu bukan urusan gue, tapi izinkan gue berteman sama lo. Mengenal lo lebih jauh, Zee."
"Keras kepala," ucap Zee kembali mengendarai mobil menuju rumah Chika. Kali ini, Chika hanya diam masih mencoba menetralkan jantungnya yang berdegup kencang, rasanya ia hampir beku ditatap seperti itu oleh Zee.
***
"Kak Chika mana sih, kok belum pulang?" gumam Christy.
Christy Angelina adalah adik Chika yang saat ini duduk di bangku kelas sepuluh, ia dan Chika hanya terpaut usia satu Tahun. Kedua terkadang akur dan terkadang bertengkar, seperti pada umumnya kakak beradik.
"Lagian kenapa Kak Chika suruh aku bawa mobil sendiri sih," ocehnya seraya melihat keluar.
Saat ini ia duduk di ruang tamu menunggu kedatangan Kakaknya. Rasa khawatir melingkupi dirinya, karena memang tidak biasanya Chika pulang telat dan tanpa kabar seperti ini.
Tak lama ia mendengar deru suara mobil, membuatnya berdiri dan berjalan ke depan membuka pintu. Dilihatnya mobil Rush hitam yang berhenti di depan gerbang rumahnya, lalu turun lah orang yang ditunggu-tunggunya.
"Ya Tuhan, akhirnya Kakak pulang juga!" seru Christy memeluk Kakaknya yang sedang melambaikan tangan pada si pengendara mobil.
"Ya ampun, Dek, kaget. Kenapa sih, Dek?" ujar Chika membalas pelukan Christy. Lalu, ia menguraikan pelukannya dan mengajak Christy untuk masuk ke dalam rumah.

KAMU SEDANG MEMBACA
About Us : Liebling (END)
FanfictionTentang kisah perjalanan hidup seorang gadis yang penuh lika-liku di hidupnya. Banyak yang harus ia lewati, pun banyak masalah yang menerpanya serta seseorang yang selalu menemaninya sejak kecil. Awalnya semua berjalan baik-baik saja, hingga seseora...