Part 12

692 92 5
                                    

"Kenapa kalian yang gak terima? Mereka benar kok, mana Zee kalau emang dia gak salah?" sahut Chika yang tiba-tiba berdiri di depan mereka bersama Christy, Jinan, dan Eli.

"Karena Zee pantas dibela, gak semua yang terlihat oleh mata itu kebenaran, Kak," ucap Adel dengan nada sinis.

"Harusnya lo tanya juga sama adik tersayang lo itu, apa benar Zee yang bersalah atau dia yang buat drama?" Kali ini Kathrin dengan kalimat sarkasnya.

"Jaga ucapan lo ya. Buat apa adik gue ngelakuin itu?" geram Chika mengepalkan kedua tangannya.

Jinan sedari tadi hanya diam, merasa tidak perlu ikut campur, namun jika nanti sikap Chika melewati batas maka ia akan turun tangan. Sedangkan Eli dan Christy terlihat bergerak gelisah, gerakan yang tak luput dari pandangan Marsha.

"Mungkin cemburu atau iri sama Zee. Secara Kakaknya dekat sama Zee ... dia takut terabaikan dan kasih sayang Kakak direbut Zee." Kali ini Marsha yang buka suara, setelah sejak tadi hanya memperhatikan gerak-gerik Christy dan Eli.

"Apa lo kok bilang gitu, gak usah ikut campur lo." Kali ini Christy angkat suara, kondisinya sudah membaik bahkan ia sudah bisa jalan tanpa menggunakan krik walau tangannya masih digips.

"Gue gak suka sahabat gue difitnah gitu sama mereka, tanpa mereka tahu kebenaran. Lagian kalau emang gak ngerasa salah, gak usah marah sih." Tepat sekali yang diucapkan Marsha, membuat keduanya terdiam.

"Buktiin kalau bukan Zee pelakunya," kata Eli menantang Marsha dan yang lainnya.

"Fine, we will see," tantang Adel menatap mereka tajam.

Di tengah perdebatan mereka, tiba-tiba ponsel Ashel berdering menandakan ada sebuah telpon masuk. 'Ci Shani' begitu nama yang tertera, membuat Ashel buru-buru menjawabnya.

Seketika mereka diam saat Ashel menjawab telpon, ketiga sahabat Ashel penasaran saat melihat wajah panik Ashel.

"Aku ke sana sekarang, Ci," ucap Ashel menutup telponnya. Ia bergegas meninggalkan kantin tanpa mengatakan apapun, meninggalkan tanya besar bagi semuanya.

"Shel, ke mana?" teriak Kath.

"Kita susul aja," usul Adel.

Ketiganya langsung bergegas tanpa memperdulikan tatapan bingung Chika.

"Heh ke mana lo! Malah kabur," ujar Chika.

"Udah, Chik, gak usah lah lo perpanjang. Lagian perkataan lo tadi cukup keterlaluan," tahan Jinan.

"Tapi, Nan ..."

"Apalagi, Chik, udah sekarang kita fokus acara yang akan datang aja. Sekalian lo cari bukti sebelum buat pernyataan, berpikir sebelum bertindak lebih baik. Think smart," sarkas Jinan menarik Chika untuk ke kelas.

Sedangkan Christy dan Eli kembali ke tempat duduk mereka dan melanjutkan makan yang tertunda, karena memang tadi mereka sedang makan.

***

Shani menunduk sedih bersandar di dinding depan ICU, sedangkan Mommy Nova menangis di dalam dekapan Abi.

"Kenapa Zee bisa drop, Shan? Bukannya semalam dia baik-baik saja?" tanya Abi menatap Shani.

"Aku gak tahu. Waktu aku ke kamar Zee buat nyuruh makan siang, dia gak bangun terus demam tinggi juga," jelas Shani jujur.

About Us : Liebling (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang