"Kasih pelajaran sama dia, jangan sampai Kak Chika makin direbut sama dia. Gue lihat-lihat juga dia songong banget jadi orang, sok cantik."
Christy termakan ucapan Eli, ia semakin membenci Zee dan mereka mulai merencanakan niat jahat mereka agar Zee jera. Sejak saat itu, Christy secara terang-terangan menunjukkan kebenciannya pada Zee, apalagi saat berpapasan dengan Zee.
Rencana untuk membuat Zee mundur dan menjauhi Chika selalu gagal, karena Zee terlalu cuek untuk menanggapi mereka. Hingga momen yang ditunggunya akhirnya terjadi. Saat bermain basket, Christy membisikan niatnya pada Eli.
"Gue mau lo dorong Zee kayak tadi," bisik Christy.
"Maksudnya?"
"Saat Zee melakukan gerakan shooting kayak tadi dan gue halangi Zee di depannya, lo dorong Zee pas dia lagi lompat. Gue yakin nanti Zee hilang keseimbangan dan terlihat seakan dia dorong gue," jelas Christy.
"Apa gak bahaya buat lo?"
"Gak, paling cedera dikit. Walau dikit, tapi gue mau buat seperti cedera besar, biar semuanya menyalahkan Zee dan kabar ini sampai ke telinga Kak Chika."
"Lo yakin?"
"Yakin, udah lo lakuin aja."
Dan ternyata tanpa diduga Chika melihat secara langsung kejadian itu, membuat Chika berpikir Zee melakukan dengan sengaja. Pada akhirnya Christy tersenyun penuh kemenangan saat merasa dirinya menang.
***
Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, hari ini adalah hari terakhir ujian kenaikan kelas. Seluruh siswa disibukan dengan kegiatan belajarnya masing-masing, begitu juga dengan Ashel dan kawan-kawannya.
Ashel terlihat serius dengan soal di depannya, ia duduk bersama Kathrina saat ini, sebab Zee yang merupakan teman sebangkunya tak masuk sekolah.
"Akhirnya kelar juga," ucap Ashel setelah menyelesaikan soal matematika yang cukup rumit.
"Lah, udah selesai, Shel? Cepet banget," ujar Kath.
"Gue kan belajar, sempet diajarin orang genius di bidang ini soalnya, jadi ngerti gue."
"Siapa?"
"Zee dong, minggu lalu dan kemarin gue belajar bareng dia, gak nyangka aja dia sekarang malah sakit. Padahal gue mau tanding cepet-cepatan ngerjain soal ini sama dia," jelas Ashel, lalu ia berdiri dan bergegas mengumpulkan kertas jawaban.
"Emang dia sakit apa? Kemarin dia sehat-sehat aja kan?" tanya Kath saat Ashel sudah kembali ke bangkunya.
"Lo selesaikan dulu deh, nanti gue cerita pas istirahat." Kath mengangguk dan melaksanakan perintah Ashel, ia melanjutkan mengisi soal di hadapannya.
Setelah beberapa menit berlalu, semua siswa selesai mengerjakan soal matematika itu bertepatan dengan bel istirahat berbunyi.
"Ke kantin yuk," ajak Marsha.
"Ayo, sekalian kita denger penjelasan Ashel tentang Zee yang sakit," ucap Kathrin.
***
Setelah memesan mereka memilih tempat duduk dan menunggu pesanan seraya menunggu makanan datang mereka berbincang.
"Jadi Zee sakit apa?" tanya Adel memulai pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us : Liebling (END)
FanfictionTentang kisah perjalanan hidup seorang gadis yang penuh lika-liku di hidupnya. Banyak yang harus ia lewati, pun banyak masalah yang menerpanya serta seseorang yang selalu menemaninya sejak kecil. Awalnya semua berjalan baik-baik saja, hingga seseora...