Part 4

750 84 1
                                    

Saat pulang sekolah telah tiba, Zee, Ashel, Adel, dan Kathrina berjalan menuju parkiran beriringan. Mereka bersenda gurau, sedangkan Zee hanya dia menatap lurus ke depan. Ia masih merasa canggung untuk membuka diri, walau mereka sudah berusaha mendekati Zee.

"Gue pulang bareng Zee, kalian duluan aja," kata Ashel.

"Oke, nanti sore jadi hangout?" balas Kathrina yang diangguki teman-temannya.

"Jadi dong, nanti janjian di tempat biasa aja atau di rumah Adel." Ashel mengusulkan.

"Di rumah Adel aja deh, sekalian numpang nyemil dulu gitu," timpal Kathrina yang mendapat sorakan dari yang lainnya. Zee hanya menyimak interaksi mereka, tanpa mau bergabung dengan obrolan mereka.

"Makanan mulu yang ada di otak lu," ucap Adel menyentil telinga Kathrina yang berada di sampingnya.

"Buset, kekerasan ini namanya. Gak terima gue, mau gue laporin lo, hah!" Kath berkaca pinggang menatap Adel penuh permasalahan, sedangkan yang ditatap hanya bersikap santai saja.

"Udah, gak usah ribut sih. Sana kalian pulang, keburu sore."

"Yeu ngusir nih." Walau berkata begitu, tak urung membuat mereka pamit kepada Ashel dan Zee.

"Duluan ya, Zee ngendarainnya jangan ngebut-ngebut." Zee hanya mengangguk sebagai jawaban dari nasihat Adel.

Setelah mereka pergi, Ashel menarik tangan Zee yang pasrah mengikuti langkah Ashel. Sesampainya di mobil, Zee membukakan pintu depan samping pengemudi untuk Ashel seperti biasa yang sering ia lakukan.

"Silakan, Cel," ujar Zee memperlakukan Ashel begitu baik, Ashel tersenyum dan mengusap bahu Zee sebagai ucapan terima kasih.

Kemudian, Zee berjalan memutari mobil dan duduk di kursi kemudi. Memasang safetybelt dirinya dan Ashel.

"Mau ke mana, Cel?" tanya Zee, bila biasanya orang lain yang akan memulai pembicaraan jika bersama Zee. Maka, lain halnya saat bersama Ashel, ia seperti memiliki kepribadian ganda. Kepribadian yang berbanding terbalik.

"Ke rumah lo deh, udah lama gue gak main. Kangen ngabisin waktu bareng lo sama kangen Ci Shani juga," kata Ashel tanpa menatap Zee seperti biasanya, Zee mengangguk lalu menyalakan mesin mobil dan mengenai meninggalkan area sekolah.

***

Untuk pertama kalinya Chika tidak pulang bersama Zee selain karena Zee pulang bersama Ashel, ia juga ada rapat Osis untuk mempersiapkan acara ulang tahun sekolah yang akan dilaksanakan 2 bulan lagi. Sedangkan, Christy saat ini sedang mengikuti ekstrakulikuler Dance.

"Selamat siang semua, kita mulai saja rapatnya." Chika membuka rapat itu, semua pengurus mendadak diam dan menyimak apa yang disampaikan oleh Ketua mereka.

"Oke, jadi sepakat ya acaranya ada empat acara pada kegiatan ulang tahun sekolah yaitu lomba Basket, Dance, Futsal, dan Fotografi. Kemudian, ada hiburan dari kita juga, bisa nyanyi ataupun musik dan nyanyi. Yang lain ada yang ingin menambahkan?"

Seorang siswa mengangkat tangannya. "Iya, Tian silakan," ujar Chika mempersilakan Christian.

"Untuk acara hiburan hanya dari anggota Osis atau di luar anggota juga boleh?"

"Pertanyaan bagus, boleh di luar anggota Osis juga. Hanya saja kita melakukan pembatasan, jadi dua minggu sebelum acara kita membuat list siapa saja yang akan menampilkan bakat untuk acara hiburan itu."

Chika menghela napas, kemudian melanjutkan, "akan ada sekitar lima tampilan di luar anggota Osis, itu maksimalnya ya. Bagaimana ada tambahan?"

About Us : Liebling (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang