"Tante".....
Seorang ibu paruh baya yang sedang sibuk mengatur dagangannya, langsung memalingkan wajahnya ke arah seorang gadis yang baru saja datang menghampiri nya.
"Andara,tumben nak kesini"
"Iya buk,Andara baru aja selesai joging terus aku langsung kesini ,mau beli gorengan ibu,Andara laper"ucap gadis itu.
"Yaudah bentar ya,ibu siapin gorengannya,kamu duduk dulu nak"titah ibu itu.
Gadis itu pun langsung duduk sembari menunggu pesanan gorengannya siap.
"Loh,Dara kamu ngapain di sini?"seorang cowok yang baru saja keluar dari sebuah rumah yang begitu kecil dan sederhana.
"Mau ngapain lagi,ya mau makan gorengan lah"jawab gadis itu dengan santai.
Andara Quensha,atau yang di kenal dengan sebutan Dara, gadis cantik ber umur 18 tahun yang masih duduk di bangku SMA kelas 12.anak semata wayang dari sepasang suami istri yang bernama Ahmad Alif dan Alya Quensha.
Dara memang terlahir di keluarga yang kaya akan harta,bahkan gadis itu dapat di katakan tak pernah kekurangan dalam hal apapun yang di inginnya.ayahnya adalah seorang dosen di salah satu universitas swasta di Jakarta,dan ibunya adalah seorang guru bahasa Inggris di sekolah menengah pertama.
Dara telah bersahabat sejak SD , dengan Muhammad Arsyan Akbar,atau yang di kenal dengan sebutan Arsyan.anak dari almarhum bapak Ansar akbar ,dan ibu umi Aina. ibunya kini berprofesi sebagai pedagang gorengan ,Arsyan adalah anak pertama dari dua bersaudara.
Ia mempunyai seorang adik perempuan yang bernama Ayumi Aswita Akbar,gadis yang masih duduk di bangku SMP,Arsyan memang terlahir di keluarga yang tidak mampu ,maka karena itulah ia selalu memupuskan impikan yang sengat ingin menjadi seorang Dokter di masa depan.
"Ini nak gorengannya,di makan ya"ujar ibu umi Aina
"Makasih ya Tante"lirih DaraDara pun dengan lahap memakan gorengan itu, seperti nya ia sangat lapar,hingga tak terasa gorengan yang tersaji di piring itupun telah habis di makanya
"Alhamdulillah,kenyang"lirih Dara kemudian berdiri untuk membayar gorengan tersebut.
"Tante,nih uangnya"
"Ehh, enggak usah nak,kamu enggak usah bayar gorengannya,buat kamu geratis"ucap umi Aina sembari tersenyum.
"Loh Tante enggak boleh gitu,Tante kan jualan,nanti Tante rugi loh"jawab Dara.
"Shttt, enggak ada kata rugi kalau kita berbagi,lagian Dara udah Tante anggap seperti anak Tante sendiri,Dara udah bareng-bareng sama Tante dan Arsyan dari dulu,tante udah sayang sama Dara seperti Tante sayang sama Arsyan"jelas umi Aina.
"Aaaa Tante,Dara terharu banget,makasih ya Tante,Dara juga sayang banget sama Tante"ucap Dara kemudian langsung memeluk umi Aina.
Dalam beberapa menit mereka berpelukan,dengan suasana hening, tiba-tiba keheningan itu pecah ketika Arsyan datang menghampiri mereka.
"Waduh, soswet banget sih,sampai pelukan gitu"lirih Arsyan.
Umi Aina dan Dara pun melepaskan pelukan mereka .
"Iya lah Tante Aina kan,udah seperti mamaku sendiri"ucap Dara.
"Ohh iya , Arsyan aku pulang dulu ya,besok kita ketemu lagi di sekolah"ucap Dara
"Iya hati-hati"jawab Arsyan.
Dara pun langsung pulang,jarak antara rumahnya Dara dan Arsyan tak terlalu jauh,bisa di katakan hanya sekitar 30 menit perjalanan dari rumah Dara ke rumahnya Arsyan.
•••••••
Haii...
Kita ketemu lagi nih.
Dari Cerita Chatrine ke cerita Arsyandara,wahh perjuangan banget nih buat bisa buat cerita ini.
Harus tunggu Chatrine ending dulu ya.Oke lah ,segitu aja ya,sampai ketemu di Chapter berikutnya.
See uu again 🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
Arsyandara
Teen Fiction"Janji ya,kita bakal menggapai mimpi kita sama-sama" ucapan gadis yang selalu terbayang-bayang di benaknya ketika kesuksesan telah menghampiri dirinya,gadis yang sangat berperan penting di kehidupannya dalam mencapai kesuksesan. "gue bakal selalu me...