15.merasa bersalah

13 3 1
                                    

Kini pada pukul 13:45 menit,Regaf baru saja sampai di rumahnya,ia langsung masuk ke Kamar dan merebahkan tubuhnya di kasur.

Pria itu terus memandangi plafon kamarnya,sambil sesekali mengingat perlakuan nya pada Dara saat di sekolah.

Saat itu Regaf menyentuh memar yang ada di samping bibirnya akibat tinjuan dari Arsyan tadi.

"Hessss,perih bangsat"lirih Regaf

"Aku berani sumpah,aku enggak pernah ngomong gitu ke siapa-siapa,mereka itu ngefitnah aku"

Ucapan Dara itu selalu terngiang-ngiang di benak Regaf,gadis itu berani bersumpah demi membuktikan bahwa bukan dirinya yang menyebarkan kata-kata hoax yang mengakibatkan Regaf mencaci maki dirinya saat di sekolah.

"Apa gue udah keterlaluan banget ya sama Dara,sampe bilangin dia enggak punya harga diri"ucap Regaf yang kini mulai merasa bersalah pada Dara.

Saat itu Regaf langsung meraih ponselnya,di samping dirinya berbaring,ia pun mencari kontak WhatsApp yang bernama Fira wakil OSIS.

Setelah menemukan kontaknya,Regaf langsung mengetik sebuah pesan dan mengirimkannya pada Fira

"Fir,Lo bisa ke rumah gue sekarang enggak?,gue mau cerita sesuatu sama Lo"

Itu lah pesan yang di kirimkan Regaf pada Fira,namun ia tak mendapatkan jawaban saat itu.

Setelah beberapa menit,Regaf sudah hampir tertidur,namun tiba-tiba ia kembali membulatkan matanya ketika mendengar bel rumahnya berbunyi.

Ting...

Seperti itu suara bel rumah Regaf berbunyi, dengan cepat Regaf bangku dari tidurnya,dan menuju ke pintu utama rumahnya.

Klekk......

Regaf membuka pintu,hal yang pertama di lihat oleh Regaf adalah Fira yang telah berdiri di hadapannya.

"Fira, akhirnya Lo Dateng juga"ucap Regaf sembari tersenyum

"Ada apa,Lo suruh gue dateng ke sini?"tanya Fira dengan ekspresi wajah yang datar.

"Ada yang mau gue ceritain ke Lo,masuk dulu deh"titah Regaf.

Tanpa menjawab,Fira langsung masuk dan langsung duduk di sofa, kemudian di susul oleh Regaf.

"Buruan cerita,gue enggak punya banyak waktu"ucap Fira saat Regaf telah duduk di sebelahnya.

"Iya iya galak banget sih,gini nih,gue mau nanyak,apa perlakuan gue ke Dara itu keterlaluan banget ya?"tanya Regaf.

"Menurut Lo?"bukannya menjawab tapi Fira malah balik bertanya.

"Kalau menurut gue sih keterlaluan banget"jawab Regaf

"Itu Lo tau,terus kenapa Lo harus nanyak ke gue?"ucap Fira

"Ya Allah Fira,Lo marah-marah Mulu deh,kan gue minta pendapat Lo, sekarang gue gimana?"tanya Regaf.

"Lo itu kayak anak TK,kayak gitu aja pake nanyak,kalau Lo ngerasa diri Lo itu salah, seharusnya Lo itu minta maaf"Jelas Fira.

"Gue bingung mau minta maaf gimana,Dara pasti enggak mau dengerin gue lagi,apalagi Arsyan pasti dia masih marah banget sama gue"ucap Regaf

"Itu salah Lo sendiri, ngapain coba Lo dengerin omongan orang,yang itu belum tentu bener,mana langsung ngelabrak lagi,pusing sendiri kan jadinya"Fira terus-menerus mengomeli Regaf karena kesal.

"Ya maaf namanya juga gue Manusia,bisa khilaf kapan aja dong"jawab Regaf.

"Ngejawab aja terus"bentak Fira,ia benar-benar kesal pada Regaf saat itu.

"Ya ampun Fir,Lo enggak usah marah-marah gitu dong,eeh bantuin gue dong besok mau minta maaf sama Dara"ujar Regaf

"Iya,besok gue bantuin"jawab Fira

"Udah ahh,gue mau pulang"lanjut Fira dan langsung keluar dari rumahnya Regaf.

"Oke makasih ya Fira yang paling cantik"ledek Regaf.

                                        🌻

Di satu sisi Arsyan sedang membantu mamanya menggoreng risol untuk di jual.
Sampai ketika Umi Aina melihat luka memar di rahang putra sulungnya itu.

"Loh,Arsyan ini rahang kamu kenapa?,kok memar nak?"tanya Umi Aina.

"Ee, enggak apa-apa kok mah,ini hanya habis kebentur aja"jawab Arsyan dengan berbohong,ia tak mau mamanya tau jika ia habis bertengkar.

"Enggak mungkin ini kebentur nak,ini kayak bekas pukulan loh Arsyan,kamu habis berantem?"tanya Umi Aina

"Eee, enggak kok mah"jawab Arsyan dengan tetap berusaha untuk menutupi kejadian sebenarnya.

"Kamu nih ada-ada aja,Ayumi,Ayumi sini bentar nak"umi Aina memanggil Ayumi

"Ada apa mah?"tanya Ayumi yang baru saja sampai di dapur

"Kamu tolong kompres sin rahang Abang kamu itu memar, kompres pakai air hangat ya nak"titah Umi Aina

"Iya mah"jawab Ayumi kemudian langsung pergi menyiapkan air hanggar dan kain untuk mengkompres rahang Arsyan.

Setelah beberapa menit,Ayumi kembali ke dapur untuk memanggil Arsyan agar ikut dengannya ke ruang tamu, untuk mengkompres memar nya.

"Abang,ayo kita ruang tamu,aku kompres sin rahang nya"titah Ayumi dan langsung mendapatkan anggukan dari Arsyan.

Arsyan pun langsung mengikuti adiknya ke ruang tamu, kemudian saat sampai di sana mereka berdua duduk di lantai,dan Ayumi mulai mengkompres rahang abangnya itu.

"Rahang Abang kok bisa memar sih?"tanya Ayumi sembari mengkompres rahang Arsyan.

"Enggak apa-apa kok,esshhh,aww pelan-pelan dek perih"lirih Arsyan

"Iya ini aku udah pelan-pelan kok,aku tebak pasti Abang habis berantem kan"ucap Ayumi

"Kok kamu nebaknya sampai ke situ?"tanya Arsyan

"Soalnya ini seperti habis di tinju"jawab Ayumi dan berhasil membuat Arsyan terdiam.

ArsyandaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang