24. Yang Nyata, Justru Suram

161 17 3
                                    

Cerebral Palsy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerebral Palsy.

Kerusakan otak pada Cerebral Palsy ini bersifat permanent dan tidak bisa disembuhkan. Namun, ada perawatan yang dapat dilakukan untuk membantu meningkatkan fungsi saraf yang mengatur pergerakan otot tubuh. Penyakit ini tidak akan bertambah buruk, tetapi beberapa gejalanya dapat berubah seiring waktu.

Salah satu perawatan yang dapat dikerahkan adalah dengan terapi. Maka itulah salah satu tugas Yoshita. Dia harus sabar dan telaten mengajari dan menterapi Lidya. Mulai dari cara mengekspresikan emosi, mengenal orang-orang di sekitarnya, dan juga Yoshita mengajarkannya sekilas tentang cara mengenal huruf dan angka.

"Ini... Siapa?" Tanya Yoshita sembari menunjuk wajahnya sendiri,

Lidya yang otomatis menatap wajah Yoshi itu malah nyengir, tangannya diangkat untuk meraba wajah itu dengan sedikit brutal sampai kacamatanya hampir terlepas,

"Chiiiii Chiii..." Kata Lidya dengan riang,

Yoshita terkekeh dan pasrah mukanya diraba-raba,"Jadi Cici-cici gue..."

Tapi baguslah, berarti Lidya sudah sangat mengenalnya sampai tau nama panggilan akrab untuk Yoshi.

"Kalau ini... Siapa?" Yoshita kembali bertanya, kini ia tunjuk lengan Lidya dengan telunjuknya,

"Iyaa?" Lidya balik bertanya, sebenarnya untuk memastikan.

Yoshi tersenyum,"Bener! Ini Lidya. Pinter banget sih kamu..." Pujinya sembari mengusak rambut anak itu sampai si empunya menggeliat kesenangan,

Kini Yoshi mengeluarkan ponselnya, ia sibuk scroll gallery sementara Lidya hanya memerhatikan dengan anteng sambil senderan di bahunya,

"Kalau ini... Siapa?" Tanya sang dokter sembari menunjukkan foto seseorang di ponselnya kepada Lidya,

Anak itu tersenyum lebar, ia menatap sekilas foto di ponsel Yoshi, sebelum akhirnya kembali menatap sang dokter,

"PAAAHHHH!" Jawabnya antusias, dia kembali kesenangan karena mendapat usakan di rambutnya lagi,

"Kalau ini?"

Ekspresi gadis remaja itu berubah sendu, tubuhnya yang melemas itu bersandar lagi di bahu Yoshi,

"Maaah?"

"Kenapa? Kok lesu gitu pas bilang Mamah?"

Lidya tak menjawab, ia malah melamun karena dihadapannya seolah terputar kembali adegan ia bertengkar dengan sang ibuuntuk yang pertama kalinya sampai dia bablas menusuk sebelah mata wanita yang melahirkannya itu dengan ujung gunting sampai berdarah.

"Lidya...?"

Panggilan lirih itu berhasil menginterupsi lamunan Lidya, yang mana gadis itu balik menatap Yoshi dengan tatapan sedih. Saat Yoshi kembali bertanya apa yang terjadi, Lidya malah meletakkan telunjuknya sendiri di depan mata sebelah kanan,

CEREBRAL PALSY ; Jisung x Ningning ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang