[COMPLETE]
Tentang Jiandara, Nindiya, dan banyak hal hebat serta penyesalan yang terjadi atas sebuah kehilangan.
Jika bertahan hanya membuat daging semakin dalam tersayat, bukankah pulang adalah jalan yang terbaik?
"Kadang, yang indah justru tak nya...
Sedikit berkenalan kembali dengan keluarga besar Jiandara dan Nindiya, Mahesa gak aku masukin dulu karena doi belum resmi berkeluarga :) #ybba #yangberkeluargaberkeluargaaja
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🧡🧡🧡🧡🧡🧡🧡
Malam mulai berjalan dengan sunyi, padahal tadinya para anak gadis punya rencana maraton drama, kenyataannya mereka semua kelelahan dan langsung tepar setelah bersih-bersih sebelum tidur.
Ada 4 kamar di rumah Nindi, yang mana kamar Nindi saat ini diisi oleh Nindi selaku pemilik kamar dan kakak iparnya, Winda.
Kamar Emina itu hanya terdapat satu kasur single dan tidak cocok untuk tidur ramai-ramai. Maka dari itu, kamar tersebut digunakan untuk Nike dan anaknya yang masih balita.
Emi, Anita, dan Gia tidur bertiga di kamar tamu yang sebelumnya sudah dirapihkan oleh Nindi.
Lidya sendiri tidur dikamar pribadinya. Dia tak akan bisa tidur selain di kamarnya yang ada dirumah dan kamar nya yang ada di rumah sakit jiwa. Walaupun tadinya dia sempat iri ingin bergabung dengan adik dan sepupunya, tapi baru satu menit bergabung, kaki Lidya sudah bergerak ke kamarnya sendiri karena merasa tidak nyaman disana.
Malam ini sudah masuk tengah malam, dan secara tiba-tiba Lidya kehausan. Biasanya dia akan menangis jika kehausan, tapi kali ini dia inisiatif jalan sendiri ke dapur.
