26. Diary Emi

134 17 1
                                    

2 Maret 2018,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2 Maret 2018,

Hai... kembali lagi dengan Diary Emi yang baru. Dalam rangka aku naik kelas 6, mamah beliin aku buku Diary baru :)) soalnya yang lama udah habis dan parahnya malah dimakan rayap! marah besar!

cukup sekian pembukaannya, makasih maah atas buku Diary nya... Emi suka :))

.

7 Maret 2018

Hari ini, lagi-lagi aku gak dijemput sama papah. udah yang ke berapa kalinya? gak tau. Tapi gak apa-apa... ada Kia sama Kak Moza yang selalu nemenin aku, kata Kak Moza, biar aku gak ngerasa kesepian.

.

8 Maret 2018

Kadang aku iri sama Kia, dia bisa ngerasain asyiknya punya kakak perempuan. Walaupun kadang suka berantem sampe jambak-jambakkan, tapi mereka juga sering main salon-salonan :(

Kapan aku bisa main salon-salonan sama Kak Lidya? yang ada rambut aku rontok dijambakkin mulu :(

.

10 Maret 2018

Kiara Hanin Adijaya, kayaknya kalo lo baca Diary ini, bakal salting setengah mampus deh. Tapi jujur, kehadiran lo itu cukup berharga di hidup gue. Lo adalah rumah kedua tempat gue pulang. Walaupun kadang lo ngeselin banget, apalagi suka ganti-ganti nama panggilan gue jadi mocem. Pokoknya itu satu keluarga gak ada yang bener manggil gue nya hiks. Kia sama Kak Moza manggil mocem, bunda Lu'lu sama ayah manggil Emina masker wajah. Tapi gak apa-apa...

I LOVE YOU TOO THE MOON AND BACK KIAAAAA

.

Nindi melompati beberapa halaman dengan perasaan yang sedikit kalut, masih agak syok karena potongan kalimat yang tak sengaja ia baca tadi. Bagaimana bisa dia tak tahu kalau Emi pernah seputus asa itu? Bagaimana bisa kalimat itu bisa tertoreh di pelajaran kertas tempatnya mencurahkan isi hati?

Susah payah Nindi menahan isak agar tak mengganggu tidur putrinya, meski terlihat lancang, tapi Nindi tetap memutuskan untuk menyelesaikan Diary tersebut. Nindi juga punya hak untuk mengetahui apa yang putrinya rasakan.

Lembar berikutnya sedikit terkoyak dan berantakan. Tidak ada tulisan disana melainkan hanya coretan abstrak yang mana jika diperhatikan disana terdapat sketsa gambar seorang perempuan. Entah siapa yang Emi gambar tapi perasaan Nindi mulai tak enak. Dia elus dadanya sendiri untuk meredam sesak yang menyergap, dan berusaha bertahan agar tak mudah tergertak.

CEREBRAL PALSY ; Jisung x Ningning ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang