RFB 16

173 22 3
                                    

   "Mulutnya, Dhea ngga kaya kaya amat ngga seperti sahabat lu si Shani sama gracio, itu pun juga karena kebetulan dia dan sekeluarganya pindah rumah dan yang dekat yah sekolah kita makanya dia pindah sekolah"
 
    "Oh gua kira"ujar fendy tak lama kemudian pesanannya pun tiba dan keduanya keluar dari cafe tersebut dari pintu lain.

    "Kalau kamu maafin aku, kenapa kamu menghindari aku?"tanya Gion.

    "Aku ngga menghindar Gion, tapi memang kita ngga ketemu dan sekolah kita pun juga berbeda"

   "Baiklah, kalau begitu besok aku jemput kamu untuk pulang bersama jika kamu menolak berarti kamu memang sedang menghindari aku"ujar Gion membuat Dhea menggelengkan kepalanya.

   "sifat Kamu masih sama tukang paksa, ngga gitu juga kalau kamu mau jemput yang jemput aja tapi kalau papa aku sudah jemput duluan ya bagaimana, masa aku kecewain papa aku yang sudah beri waktu luangnya untuk jemput aku"

    "Okay kalau itu alasan kamu, please pakai ini dan beri waktu aku hingga kita pulang ke Bali, aku akan berubah demi kamu"ujar Gion sambil memberikan kotak kalung yang Dhea balikkan kepadanya tahun lalu.

    "Masih kamu simpan?"tanya Dhea dan Gion menganggukkan kepalanya.  

    "Kan aku sudah bilang, aku setia dan tulus sama kamu Dhea,. Kamu harus paham kata-kata itu dan maaf mungkin sikap aku yang kasar tapi beri kesempatan ke aku hingga kita pulang dari Bali"

    "Setelah dari Bali terserah mau kamu buang atau kamu pakai terserah kamu tapi aku tahu jawaban mu dari kalung itu jadi please beri aku kesempatan untuk terakhir kalinya"ujar Gion seraya menggenggam tangan Dhea.

    "Iya, aku beri kesempatan untuk kamu dan mari kita lihat apa kamu sudah berubah atau belum"ujar dhea membuat Gion senang dan ingin memeluknya namun ditahan oleh Dhea.

    "Ini tempat umum jangan macam- macam"ujar Dhea dan Gion pun langsung tersenyum lebar merasa lega karena Dhea tidak akan menghindar lagi dari dia.

*

*
*


   "sudah"

    Daniel menegakkan tubuhnya setelah mengganti semua yang dibilang oleh papanya evano.

   "Berapa?"tanya papanya evano dan Daniel hanya menoleh ke Olla soalnya di ngga tahu.

   "Gratis om ngga perlu bayar kan Olla sama anak om kan temanan jadi Anggap aja harga teman jadi om ngga perlu bayar untuk hari ini tapi untuk kedepannya cuma lima puluh ribu aja"ujar Olla ramah membuat Daniel terkejut tidak setuju.

   "Lla..."

    Namun belum sempat Daniel berbicara Olla lebih dahulu menginjak kaki Daniel untuk meminta Daniel diam.

   "baiklah, saya mau tes dulu bagus atau tidak"ujar papanya evano lalu masuk kedalam mobil dan menyalakan mesin mobil.

   "Lla, lu gila?"tanya evano yang sedari tadi ikut terkejut mendengar jawaban dari Olla.

   "Ngga, papa juga bilang begitu tadi kata papa kan untuk temanmu jadi gratis aja"

   Perkataan Olla membuat evano tidak enak hati sedangkan daniel hanya mencibir tanpa suara mengikuti apa yang Olla katakan tadi seraya berlalu dari keduanya.

   "Makasih ya, nanti gua traktir lu deh kalau kita masuk sekolah nanti"

   "Kalau lu ngga lupa"ujar Olla bercanda bertepatan dengan papanya evano keluar dari mobil.

   "Bagus, makasih kalau begitu boleh minta no papamu?"tanya papanya evano menghampiri Olla.

   "Untuk apa om?"

RIVER FOR BEGINNERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang