RFB 31

166 23 4
                                    

    Setelah makan mereka pun berhenti sejenak ke pantai Kutai untuk melihat matahari tenggelam sekalian beristirahat dari aktivitas siang mereka.

    Namun baru saja mereka sampai, ternyata ada dua mobil minibus yang lebih dahulu sampai di pantai tersebut yang tidak lain adalah mobil dari teman-teman mereka.

      "Ketemu nih kita" Sapa fendy saat melihat mereka turun dari mobil.

      "Kalian baru tiba?"tanya keenan

    Fendy menganggukkan kepalanya,"baru banget, karena lelah dari tadi keliling cari oleh-oleh"

      "Fen, keenan mau bikin cincin tapi kelompok kalian ngga mau dia buatkan"

   Celetukan dari azka membuat keenan menatap tajam azka sedangkan fendy hanya tertawa kecil.

     "Tadi siang dia chat gua, nanyain toko cincin di jakarta gua pikir dia mau nikah"

      "Weh sembarangan, ini untuk kelompok kita-kita bukan untuk gua nikah"

   Ditengah ketiga asyik berbicara, gaby yang sedari tadi tidak melihat keberadaan sang adik pun menghampiri ketiganya.

      "Fen, gracio mana?"

      "Di resto sana, ngga mau turun ke sini"

      "Dia lagi ada masalah?"

   Fendy mengendikkan bahunya,"entahlah, tapi mungkin dia lagi berusaha mengontrol emosinya yang sangat ngga stabil itu"

      "Semenjak kepergian berald sama bunda, emosi dia memang seperti itu. Gua harap setelah pulang dari sini, dia bisa balik seperti dulu"

      "Apa gracio mengalami trauma?"

   Semua mata tertuju pada evano yang tak sengaja mendengar percakapan dari keempatnya.

      "Trauma?, karena?"

      "Kecelakaan"

   Gaby menggelengkan Kepalanya,"ngga mungkinlah, selama ia diperiksa setelah kecelakaan itu. Riwayat penyakitnya hanya tentang kakinya dan yang lain terlihat normal"

      "Btw, lu bilang trauma memang lu tahu gimana orang trauma?"

   Evano terdiam mendengar pertanyaan dari azka karena evano sempat mendengar perbincangan kedua orang yang membahas tentang trauma namun evano sendiri ngga tahu siapa yang mereka bahas.

      "Van"

   Melihat evano yang diam, keenan pun berinisiatif menepuk pundak evano hingga evano kembali pada alam sadarnya.

      "Van, lu ngelamun?"

      "Apa?"

      "Gab, lu kan calon psikolog setidaknya lu tahu sifat atau karakter orang terdekat lu"

      "Fen, gua masuk sana karena gua ingin mempelajari bagaimana para psikolog mengetahui karakter dan sifat orang lagipula bukan cuma gua yang masuk sana. Tuh cindy juga"

   Fendy kembali melihat kearah evano,"ada yang lu tahu sesuatu mengenai trauma?"

   Merasa suasana menjadi tegang, keenan pun menengahi keduanya,"dah-dah jangan bahas itu, nanti yang ada kita salah mengartikan apa yang kita bahas tadi"

       "Lebih baik kita ikut yang lain, tuh mereka lagi voli pantai"

   Keenan mengajak keempatnya menuju ke arah zidan, Christ, aldo, dan kath yang sedang bermain voli.

       "Guys, join ya"

   Zidan menangkap bola yang kath lempar tadi lalu menoleh kearah keenan yang memanggil tadi.

RIVER FOR BEGINNERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang