Rosa segera menuju ke meja tempat duduk Andre tadi. Dan kenapa dia bisa tau dimana meja Andre duduk? Itu karena dia paling mencolok dan si paling heboh yang naik ke atas kursi untuk meneriakinya.
Rosa tak mau menyebut itu sebagai dukungan ataupun support, karena itu malah membuat Rosa risih dan gara-gara Andre juga dia jadi dikenal sebagai Shaka satu bar. Meskipun itu bukan hal yang buruk untuk menjadi dikenal oleh orang lain dan juga terkenal.
Rosa segera menarik kursi dan duduk berseberangan dengan temannya Andre. Rosa nggak tau bahwa yang duduk di seberangnya adalah Reyhandra karena Reyhandra sibuk mencari-cari sosok Andre yang hilang entah kemana, dan dia sudah dari tadi melensakan matanya mencari kemana Andre menghilang.
"Itu bocah pergi kemana sih? Katanya tadi mau nyapa adeknya, tapi si Dian malah sendirian di sana sama menejer bar." Gumam Reyhandra pada dirinya sendiri.
"Cari gue bro?" Tanya Andre mengejutkan Reyhandra dengan kehadirannya yang tiba-tiba.
Reyhandra terperanjat terkejut, namun dia dengan segera memperbaiki tingkahnya dan mengontrol emosinya supaya nggak marah didepan umum. Karena citranya disini adalah sebagai CEO yang dingin yang dikenal oleh banyak orang dengan sebutan 'Wolf of Ice', terutama dikalangan para wanita.
"Oh, udah kembali lo?" Jawab Reyhandra dengan pendek dan suara rendahnya itu.
Andre segera menarik kursi duduknya didekat Reyhandra dan segera duduk. "Xiao xiao, bagaimana kamu tau klo disini tempat duduk gege?"
Rosa masih saja mendiamkan Andre, dia masih dengan prinsipnya yang nggak bakalan berbicara dengan Andre sampai Dian kembali, bahkan Reyhandra pun dia tidak terlalu memperhatikannya.
"Xiao xiao, apakah kamu masih marah dengan gege? Xiao xiao? Oh xiao xiao." Panggil Andre terus menerus dan dengan berbagai suara seimut-imut mungkin dibuatnya.
"Xiao xiao, xiao xiao! Berisik tau nggak? Kamu ini..." Rosa terdiam saat memerhatikan orang di samping Andre adalah seorang Reyhandra Kedrey, tunangannya.
"Hemmm??? Kamu apa, hemm?" Tanya Andre memiringkan kepalanya sambil menggoda Rosa dengan matanya itu.
"Kamu..." Rosa menunjuk Andre dengan telunjuknya, tapi lagi-lagi Rosa terdiam, dia nggak tau apa yang mau dikatakannya.
Rosa menahan emosinya dan akhirnya hanya berdiri saja untuk meredamkan murkanya itu. Untung saja dia melihat Reyhandra didepannya, takut ketahuan juga iya, klo nggak dia sudah menggebrak mejanya.
Padahal Rosa sudah menyusun rentetan kata-kata sejak tadi dia mendiamkan Andre dan dia berencana hendak mengeluarkan semuanya sekaligus, tidak memberinya kesempatan untuk membantah, menjawab apalagi memotong perkataannya. Namun, gara-gara dia syok klo orang lain yang juga teman dari Andre itu adalah Reyhandra dia menjadi terdiam, apa yang dipikirkannya menjadi blank begitu saja dalam otaknya, semuanya jadi ngelek.
"Shak, kenapa bediri? Nggak mau duduk?" Tanya Dian yang datang dari belakangnya.
"Oh Dian, kamu udah selesai bicara dengan pak manejernya, ya?" Tanya Rosa yang membuang kecanggungannya melalui Dian.
"Fiuuhhh selamat, untung Dian datang tepat waktu." Batin Rosa sambil membuang nafas lega tanpa sepengetahuan yang lainnya karena mereka sudah terfokus pada kehadiran Dian."Oh, ya udah. Lo baik-baik saja kan, Shak? Lo nggak diapa-apain kakak gue kan?" Tanya Dian yang melihat ekspresi Rosa yang sedikit kurang mengenakkan.
"Apa? Ah, ahahaha, aku baik-baik aja kok. Kenapa juga aku nggak baik-baik aja. Mana berani kakak kamu nindas aku, klo emang dia nggak mau ku sleding sampai pingsan di tempat." Jawab Rosa yang dengan canggung dan mengecilkan suaranya saat dia akan bilang kata 'sleding'. "Ya kan Kak Andre?" Tanya Rosa kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Bahagiaku Dia Lukaku [Revisi]
RomanceRosalyn Saputri Vogart adalah seorang gadis yang lahir dari keluarga yang penuh kasih sayang serba berkecukupan. Tapi dia harus menjalani perjodohan dini karena perjanjian sang Ayah dengan temannya pada masa muda. Hingga dia bertemu dengan jodohnya...