chapter 3

462 28 0
                                    

Setelah berjam-jam aku pingsan aku sadar dan melihat ke arah jendela kecil langit mulai gelap menandakan bahwa hari sudah hampir malam.

Aku mencoba untuk bangkit dengan satu tangan sedang kan tangan yang satunya memegang perut ku.

Aku berjalan menuju kelas ku, aku teringat tadi seharusnya untuk mengambil tas ku dan kemudian pergi ke RS untuk menemui ibu ku, tapi, itu tidak berjalan sesuai di rencanakan.

Di tengah jalan lagi-lagi aku bertemu dengan orang itu alias Sasuke uchiha kakak kelas ku.

Tapi syukurlah dia langsung pergi tidak mempedulikan aku meskipun tadi dia melirik ku dengan tatapan sinis.

Aku telah sampai ke kelas ku ah sial kelas ku pintunya terkunci, aku memutuskan untuk pulang, tanpa mempedulikan tas ku yang berada di dalam kelas yang terkunci.

Dengan langkah gontai aku menuju parkiran, untuk mengambil sepeda ku.

Ketika aku sampai di parkiran, aku melihat ada sepeda lainya yang masih terparkir di sana. Aku tidak tau itu sepeda siapa.

aku segera menuju kearah sepedaku berada. Aku merasakan kehadiran seseorang, saat aku menengok ternyata itu Gaara, temanku yang tadi.

"Nar tadi Lo kemana aja?, dari tadi bolos jam pelajaran," tanyanya

"tadi aku berurusan dengan Sasuke senpai setelah dari ruang BK"

jawab ku jujur, dengan tangan ku yang masih bertengger di perut ku yang terasa sakit.

Gaara hanya menjawab 'oh' ria kemudian menaiki sepeda nya. Meninggalkan area sekolah.

Aku memandang punggungnya, sambil memikirkan berbagai pertanyaan di benak ku.

Contohnya:
'Tapi kenapa dia baru pulang sekarang? bukannya yang lain sudah pulang?'

Skip di rumah

Sepi, di rumah tidak ada siapa-siapa,
pintu nya pun terkunci aku tidak bisa masuk kedalam untuk berganti baju.

Aku memutuskan untuk segera menuju RS.

Tibanya di rumah sakit, aku segera menghampiri resepsionis dan menanyakan kamar tempat ibuku di rawat.

"Permisi, Ruangan tempat Bu Namikaze Kushina di rawat di mana ya?" Tanyaku

"Mohon tunggu sebentar saya cek dulu. Oh  Namikaze-san berada di ruangan nomor 21 yang ada di lantai 3" Jawab mbak resepsionis.

"Ha'i, Arigato gozaimashu" ucap ku.
Mbak resepsionis hanya tersenyum sebagai balasan.

Setelah itu, aku segera menuju ruangan di mana ibu dirawat, dengan perasaan berkecamuk aku mencari ruangan nomor 21.

Sampailah aku di ruangan 21. Aku langsung masuk kedalam, melihat ibuku terbaring lemah. Di sebelahnya ada adiku yang mendampinginya.

"Gomen telat, nii-san ada sedikit masalah tadi" ucapku pada adik perempuan ku.

[Sedikit info:
Namikaze Minato: ayah
Namikaze Uzumaki Kushina:ibu
Namikaze Naruto: si sulung
Namikaze Naruko: si bungsu]

Back to story


"Iya nii-san, nggak apa-apa"

"Gimana kondisi kaa-san? Apakah sedikit membaik?"

"Belum nii-san, kaa-san dari tadi belum sadar"

Kemudian seorang dokter masuk dan menghampiri kaa-san ku untuk mengecek kondisi kaa-san.

"Gimana kondisi ibu saya?" Tanya ku

"Kondisi nya cukup buruk ibumu mengalami dehidrasi, kita doakan saja semoga ibumu segera sadar" kata dokter

"Kamu anak nya? Kalau iya datang ke tempat resepsionis untuk menyelesaikan administrasi pembayaran"

lanjut dokter tersebut, setelah mengatakan itu, dokter tadi keluar dari ruangan tempat ibuku dirawat.

"Naruko, nii-san mau ke tempat resepsionis untuk menyelesaikan administrasi kamu jaga ibu ya"

"Ha'i"

Aku pun menuju ke tempat resepsionis.
Setelah sampai di tempat itu aku langsung menemui resepsionis nya untuk menanyakan berapa biayanya adminstrasi nya.

"Maaf mbak boleh tau berapa biayanya adminstrasi buat ibu saya?"

"Atas nama siapa?"

"Namikaze Kushina"

"Oh sebentar saya cek dulu daftar nya. Biaya administrasi nya sebesar 6 juta rupiah (anggap aja segitu)"

Oh kami-sama dapat dari mana uang sebanyak itu, Aku terdiam, bingung, dimana aku harus mencari uang sebanyak itu?.

"Pembayaran nya tidak harus sekarang bisa di tunda. Batas nya 2 hari lagi" lanjut mbak resepsionis

"Ha'i wakatta Arigato gozaimashu" jawab ku.

Aku pun langsung meninggal kan tempat resepsionis, Perutku terasa lapar, Aku belum makan dari siang tadi.

Aku berjalan menuju ruangan ibuku, saat tiba di sana aku di kejutkan dengan ibu sudah sadar dari pingsan nya.

"Kaa-san" aku langsung berlari mendekat menghampiri nya dan memeluk ibuku.

"Gimana keadaan kaa-san? Merasa baikan?" 

"Kaa-san daijobu ne, tenang naru kamu ga usah khawatir,"

"Yokatta kaa-san, hmm Naruko kamu sudah makan?" Tanyaku.

"Belum" jawab Naruko.

"Oh kalau begitu nii-san pergi beli makanan dulu kamu tunggu disini. Kalau ibu kenapa-kenapa panggil dokter ya,"

"Ha'i"

"Gomen Naruto, kaa-san menyusahkan mu"

"Kaa-san ngomong apa? Nggak apa-apa, kan sudah kewajiban ku menjadi anak membantu orang tuanya"

"ittekimashu" salamku

"Ha'i itterasshai" jawab ke duanya.

You're My Badboy🌷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang