Pagi itu cuacanya cerah. Semilir angin berhembus memasukan jendela yang terbuka.
Terdapat seorang anak yang sedang terlelap di atas kasur berukuran cukup untuk dua orang.
Kamar itu berwarna antara hitam dengan warna biru Dongker.
Luas dan terdapat meja belajar di sana.Seorang pemuda tampan datang dengan wajah datar, memasuki kamar tersebut dan meletakkan nampan yang berisi sarapan di atas meja nakas yang berada di antara ranjang.
Sasuke membangunkan Naruto yang tengah terlelap dalam tidurnya. Ia menepuk pelan pipi tembem remaja yang tengah tertidur pulas tersebut.
"Bangun, udah siang" ucap Sasuke sambil terus menepuk pipi Naruto.
Namun Naruto tak kunjung bangun. Karena malas menunggu Naruto bangun, Sasuke pun berdiri dan beranjak keluar dari kamar tersebut.
Berapa menit setelah Sasuke keluar, Naruto pun terbangun.
Ia terbangun duduk di tepian kasur yang ia tiduri tadi. Sambil mengucek matanya dan mengedarkan pandangannya ke sudut kamar tersebut.
"Ada dimana aku? Gak mungkin kan kalau aku di culik orang?," Ucapnya dalam hati
Hingga Sasuke pun masuk ke kamar tersebut.
Ia hanya mengenakan handuk yang menutupi area privasi nya, Yap dia baru saja mandi.
"Baru bangun?" Tanyanya menatap dingin mata Naruto yang baru bangun.
"Ini ada di mana senpai?" Naruto malah balas bertanya.
"Ini di rumah gw, udah jangan mikir aneh-aneh. Sekarang Lu tinggal sama gw aja dulu," balasnya berlalu kearah lemari pakaian dan mengambil beberapa pakaian.
"Tapi ibuku--," belum selesai ngomong Sasuke langsung memotong.
"Udah, gw udah tau kalau ibu dan adik mu meninggal. Sekarang lu tinggal sama gw biarin gw yang urus lu"
"Aku gak mau ngerepotin senpai, setelah ini antar aku pulang ke rumah ku, tolong"
"Terserah, Sasuke," ucapnya kemudian ia hendak keluar dari kamar tersebut.
"Ha?" Ucap Naruto cengo.
"Itu ada sarapan di atas meja, lu makan dulu. Panggil gw Sasuke, kalo di luar lingkungan sekolah," jawab Sasuke lalu pergi meninggalkan Naruto.
Naruto hanya menuruti perintah Sasuke.
Setelah sarapan selesai, Naruto hendak keluar untuk menaruh piring kotor bekas sarapan tadi ke dapur.
Ia menuruni tangga untuk menuju ke dapur.Saat hendak ke dapur ia tidak sengaja melihat Sasuke yang tengah olahraga di belakang pekarangan rumah dekat dapur.
"Si tame ternyata Tapan juga ya kalo di lihat-lihat" gumam Naruto Hingga ia menyadari kalimat yang barusan ia ucapkan.
"Gak enggak, aku gak boleh mikir aneh-aneh" Naruto melanjutkan langkah nya ke dapur.
Di dapur, ia melihat banyak tumpukan piring kosong. Ia berniat untuk mencuci piring-piring kotor itu.
Selesai mencuci piring, ia berniat untuk menemui Sasuke. Dia ingin memintanya untuk mengantarkannya pulang.
Saat dia sudah ada di halaman belakang rumah, ia tidak menemukan Sasuke di sana
Naruto masuk lagi ke dalam untuk mencarinya.Ketika dia sedang bingung mencari keberadaan Sasuke, bel rumah berbunyi. Naruto pun bergegas menuju ke depan rumah untuk membuka pintu.
"Tunggu sebentar" teriaknya dari dalam.
Saat membuka pintu, di depan pintu sudah ada cewek yang tinggi tak jauh dari nya.
"Maaf mbak cari siapa ya?" Tanyanya sedikit takut kalau ia salah ucap.
"Lu siapa? Kenapa lu ada di rumah pacar gue?" Cewe itu membalasnya dengan pertanyaan yang agak judes.
Mendengar kalimat tersebut, entah kenapa hatinya sakit. Naruto tidak tau kenapa, tapi ia seperti tersambar petir setelah cewe tersebut mengatakan kalau Sasuke adalah pacarnya.
Sasuke datang dari arah belakang Naruto. Melihat Sasuke datang cewe tersebut pun sumringah.
"Sayang, katanya kita mau jalan? Kok kamu belum juga jemput aku?" Ucap cewe itu yang masih berdiri di depan rumah.
"Hn, sorry aku lupa, bentar aku ganti baju dulu," ucap Sasuke hendak kembali masuk ke dalam, namun ia kembali memutar badannya melihat kearah Naruto.
"Lu jangan keluar rumah dulu, jaga rumah gw sebentar" ucapnya.
Naruto hanya pasrah mendengar perintah Sasuke. Ia merenung kan niatnya meminta tolong Sasuke untuk mengantarkannya pulang ke rumah.
Setelah mengganti pakaiannya, Sasuke pun keluar dan menggandeng tangan cewek tadi. Tanpa sepatah kata pun, ia pergi begitu saja dengan cewek tersebut.
Naruto menghela nafas dan masuk kembali ke rumah. Ia sebenarnya ingin bertanya kepada Sasuke.
Kenapa rumahnya sepi, apakah ia juga sebatang kara seperti dirinya? Atau diusir dari rumah nya yang lain? Tapi rumah ini terlalu besar untuk ditempati sendiri, ga mungkin dia sendirian. Menempati rumah ini sendirian.
Saat di ruang tamu, ia kembali memikirkan tentang perasaan nya. Sebenarnya apa yang sedang ia rasakan? Apakah ia merasa cemburu? Tapi untuk apa? Dia bahkan tidak punya hubungan dengan Sasuke.
Tapi dia sudah melakukan hubungan intim dengan Sasuke.
Apakah Sasuke menganggap kalau dirinya sepesial atau hanya sekedar pemuas nafsu saja? Rasanya sangat menyakitkan jika ia hanya di jadikan pemuas nafsu saja.
Ia pun menangis. bukan karena cemburu, tapi karena dirinya terlalu bodoh dan menganggap kalau Sasuke melakukan semua ini di dasari rasa suka.
Ia sampai tertidur di ruang tamu karena kelelahan menangis. Ia bangun dan melihat jam dinding, telah menunjukkan pukul 10 malam, tapi Sasuke belum juga pulang.
Saat ia berada di dapur untuk memasak makan malam ya walaupun sudah telat, terdengar suara motor dari arah luar. Dia tau, pasti itu Sasuke ia segera menuju ke depan.
Setelah sampai di ruang tamu, ia mengintip dari balik jendela untuk memastikan itu benar Sasuke, soalnya ia takutnya kalau ternyata itu bukan Sasuke melainkan maling.
Dan ternyata memang Sasuke. namun, keadaannya agak kacau. Sasuke berjalan sempoyongan. Naruto segera berlari untuk mendekatinya.
"Suke kenapa kek gini? Kamu mabuk?" Tanya Naruto sambil memegang tangan kanan Sasuke dan meletakkan nya melingkar di atas bahunya.
"Hn, anterin aku ke kamar"
Ia membantu Sasuke berjalan ke dalam rumah, dan segera mengantarkan ke dalam kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Badboy🌷
FantasyBerkisah tentang Naruto Namikaze remaja kls 10 yang bertemu dengan Sasuke uchiha kakak kelas nya. pertemuan mereka berawal ketika Naruto tidak sengaja menabrak Sasuke saat ia tengah berjalan terburu-buru menuju toilet. Naruto anak yang pendiam, ram...