-26- [END]

7.4K 344 32
                                    

Haii, makasih yg udah mau baca book aku sampai selesai. Maaf kalau kata katanya berantakan. Nanti kalau gak mager, bakal aku revisi kok hehe.

Sampai jumpa di S2👋🏻




HAPPY READING



Tujuh tahun berlalu.

Tubuh kecil itu berlarian kesana kemari dengan bebas, di area pemakaman umum. Meninggalkan beberapa pria dewasa yang tengah mengunjungi satu makam. Tawa si kecil bersahutan dengan suara teriakan si kecil yang lain. Terdengar sangat jelas, karena suasana pemakaman yang sangat sepi.

"Jangan berlari, nanti kau terjatuh!"

"Tidak jatuh. Tenang sa-"

Brukk!!

"-Ahh."

Tubuh kecil itu menabrak seorang anak yang jauh lebih besar dibandingkan dirinya, hingga terjengkang kebelakang. Pantat berisinya jatuh lebih dulu. Mata bulat itu mendongak menatap anak yang ia tabrak tadi dengan berkaca-kaca.

"Huaaaaa. Sakit."

"Astaga.."

"Sudah jangan menangis. Kalau aku kasih tau itu yang nurut. Bisa tidak? Nanti Buna akan marah padaku." Sahut si kecil yang lain.

"Huhuhu sakit. Pantat sakit."

"Dia adikmu? Lain kali jaga adikmu dengan baik. Kasihan dia." Ucap seseorang yang di tabrak si kecil.

Ia berjongkok di depan si kecil. "Masih terasa sakit? Ingin ku gendong?"

"Huhu mau. Pantat sakit." Si kecil merengek. Entah kenapa menjadi pemandangan yang bagus menurut anak tersebut.

"Nara, Joan!!!" Teriakan khas pria paruh baya terdengar sangat keras di telinga mereka.

Pria paruh baya tersebut berlari kearah si kecil, di susul dengan yang lain.

Pria paruh baya itu berjongkok di hadapan si kecil. "Nara, ada yang sakit? Kasih tau Daddy, sayang."

"Pantat sakit, huhu. Sakit sekali Nara pantat." Adu si kecil yang di panggil Nara.

"Kenapa bisa terjatuh?" Tutur pria manis yang terdengar sangat lembut.

"Buna, Nara pantat sakit. Jatuh Nara tadi." Adunya.

"Anak manis Buna sakit? Buna peluk ya? Biar tidak sakit lagi, sayang."

Nara, si kecil berhamburan di pelukan sang Buna. Pelukan yang selalu menenangkannya.

"Nana.."

"Ada apa, hyung?"

"Pergilah ke Jeno. Biar hyung yang menjaga putra manismu." Jeamin menepuk bahu si manis.

"Ayo, sayang. Kita ke Jeno bersama. Jeno sudah menunggu kita." Jaehyun menggenggam tangan si manis. Membawanya ke satu makam yang lain.

"Buna, huaaa. Pergi jangan. Nara sendiri disini, hiks."

"Em, Paman. Bolehkah saya menggendong Nara sebentar?"

"Kau siapa? Kenapa kau tau nama keponakan saya?" Mark bertanya.

"Saya Lee Juno. Saya yang di tabrak Nara tadi. Saya hanya ingin menenangkan Nara, Paman. Dan perkara nama, bukankah Paman cantik tadi memanggilnya Nara?" Juno.

"Ah baiklah. Jangan terlalu jauh dari area makam ya? Jaga keponakan saya." Jeamin menepuk pundak Juno.

"Bunda, jangan berikan Nara kepada orang asing. Jika Nara di sakiti bagaimana?" Joan protes pada sang Ibunda.

SUGAR DADDY II JAENOMIN [S1 END✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang