-1-

13.6K 627 24
                                    

Typo bertebaran!
Jangan lupa votment all.

Happy Reading🐶🐰







Na Jaemin, biasa dipanggil dengan nama Nana. Lelaki berparas cantik dan manis itu sedang berada di balkon kamarnya. Memandang bulan purnama yang nampak indah dimatanya. Sesekali ia menghitung banyaknya bintang yang bertebaran dilangit yang sangat cerah. Ia mengambil ponsel miliknya, yang tergeletak diatas meja kamarnya. Memotret sebuah bintang yang bersinar paling terang diantara bintang yang lain. Ia sangat mengagumi tatanan tata surya, termasuk bintang dan bulan.

"Nana."

Jaemin menoleh kearah sumber suara. Disana kakaknya berdiri dengan membuka lebar kedua tangannya, bermaksud untuk memberi pelukan hangat pada adiknya.

Jaemin segera berlari kearah sang kakak. Lalu menubruk tubuh besar kakaknya dengan erat. Kakaknya menciumi pucuk kepala Jaemin, dan membalas pelukan Jaemin yang tak kalah erat.

Kakaknya melepaskan pelukannya, lalu menangkup wajah kecil sang adik. Perlahan, kakaknya mencium kening sang adik cukup lama. Sang adik menutup matanya, merasakan kasih sayang kakaknya yang terasa sangat besar untuknya.

"Nana sudah makan?"

"Belum, hyung. Nana sedang menunggu Mark hyung untuk makan malam bersama." Jawab Jaemin.

Na Minhyung, atau yang biasa dipanggil Mark itu mengangguk sebagai respon perkataan adik kecilnya, Na Jaemin.

"Nana mau makan apa? Biar hyung belikan." Mark mengambil ponsel di saku jasnya. Tapi tiba-tiba Jaemin merampas ponselnya.

"Kenapa?" Tanya Mark.

"Nana tadi sudah memasak, hyung. Tidak baik jika tidak dimakan." Jaemin. Mark mengacak-ngacak surai pirang Jaemin.

"Aaaaa hyung. Rambut Nana jadi berantakan." Jaemin merengut lucu.

"Hahaha, maaf. Maafkan hyung mu ini." Mark menata kembali rambut Jaemin.

"Ayo ke meja makan." Mark menggandeng tangan Jaemin.

Setibanya di meja makan, Mark menyuruh Jaemin untuk duduk. Sedangkan ia yang menyiapkan makanannya. Karena ia tau, jika adiknya pasti kelelahan karena memasak. Meskipun hanya 3 menu masakan saja.

Jaemin terlahir dengan mempunyai kekurangan. Bukan sifat Childlis atau yang lain. Melainkan penyakit jantung lemah. Maka dari itu, selama ini kedua orangtuanya serta kakaknya tidak memperbolehkan Jaemin melakukan kegiatan yang berat. Bahkan dari kecil ia melakukan homeschooling. Saat kecil, jantung Jaemin sering kambuh. Dan membuatnya lebih sering berada di Rumah Sakit, dibandingkan di Mansion-nya. Namun saat memasuki usia 19thn, Jaemin memaksa kedua orangtuanya dan kakaknya untuk mengizinkan ia masuk kedalam Universitas impiannya. Awalnya Tuan Na dan Nyonya Na, serta Mark menolak dengan tegas. Tapi akhirnya mereka luluh juga. Karena si manis meyakinkan mereka, jika ia bisa menjaga dirinya sendiri.

"Nana tidak lelah?" Mark.

"Tidak, hyung. Maaf jika hyung tidak menyukai masakan Nana." Jaemin menunduk.

"Hei, Nana bicara apa? Hyung tidak pernah tidak menyukai masakan Nana. Hyung sangat menyukainya." Mark memeluk tubuh kecil Jaemin, yang berada disampingnya.

"Maaf, jika selama ini Nana membuat Mark hyung repot." Jaemin membalas pelukan Mark.

"Jangan pernah mengucapkan kata itu lagi, Na. Hyung tidak suka." Mark.

Mark tau, jika selama ini Jaemin menganggap dirinya sendiri sebagai sumber kerepotan keluarganya. Bahkan Mark juga tau, jika Jaemin sering menangis secara diam-diam saat tengah malam. Tapi Mark berusaha menunjukkan pada Jaemin, jika Jaemin bukan sumber kerepotan keluarganya.

SUGAR DADDY II JAENOMIN [S1 END✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang