-2B-

4.6K 272 10
                                    

Wp ngeselin banget anjir. Paragrafku jadi acak acakan!!
Btw, ini pakai lo-gue gak masalah kan? Atau mau pakai aku-kamu?
Kasih saran minimal.
Sementara ini pakai lo-gue. Nanti ku revisi lagi kalau minta pakai aku-kamu.










HAPPY READING










Nara menelusupkan kepalanya di lipatan tangan. Ia tengah merajuk sekarang. Bagaimana tidak? Setelah menginjakkan kakinya di area Kampus, tiba-tiba ia digendong Juno dan dibawa kearah basecamp Juno dan Jeffron. Padahal Nara ingin mengikuti kegiatan ospek yang pasti sangat seru. Tapi Juno dan Jeffron tidak mengizinkannya.

Hingga dua jam berlalu. Suara decitan pintu membuat Nara membuka matanya dengan perlahan. Terlihat Juno, Jeffron, dan diikuti beberapa laki-laki lain berjalan mendekat kearahnya.

Juno meletakkan sekantung kresek di depan Nara. Awalnya Nara abai, namun beberapa saat kemudian mata Nara berbinar, kala melihat permen kesukaannya.

"Ini untuk Nara?" Nara.

"Iya. Ini semua untuk Nara. Di makan sana. Aku mau ngobrol sama temen dulu." Juno mengecup kening Nara sekilas. Membuat rona merah di pipi Nara terlihat sangat jelas.

"Woi bos. Itu siapa? Cantik banget. Adek bos kah?" Celetuk salah satu teman Juno, Lucius Huang.

"BACOT." Seru Juno.

"Dih galak. Gak suka." Lucius mendramatis.

"Dek, jadi pacar Kakak yuk. Nanti Kakak enakin." Lucius menggoda Nara.

Jangan tanya bagaimana raut wajah Juno dan Jeffron. Sedangkan Nara, ia hanya mengerjapkan matanya. Ia tidak tau maksud dari Lucius.

"Mau langsung apa rumah sakit dulu?" Ujar Juno dan Jeffron secara bersamaan.

Mereka semua merinding mendengar penuturan Juno dan Jeffron. Hey, ayolah. Siapa yang ingin main-main dengan keduanya? Keduanya yang terkenal sangat dingin dan di juluki sebagai Preman Kampus. Apalagi status Juno sebagai anak dari pemilik Kampus. Serta Jeffron, anak dari Donatur terbesar di Kampusnya. Benar-benar double kill bukan?

"Makan noh pacar, haha." Mattheo Lee tertawa dengan keras.

"Bos, sensi bener deh. Udah kayak merk masker." Lucius.

"Apa lo bilang?" Juno.

"Gak, bos. Maaf dah. Lagian dia siapa sih? Oh jangan-jangan kalian main bertiga ya? Wah sesat banget sih." Lucius.

Pletak!

"Si anjing. Sakit, tolol." Eluh Lucius, karena kepalanya di pukul Mattheo sangat keras.

"Minimal lihat muka Juno sama Jeffron lah babi." Timpal Harley.

"Gue cuma bercanda kali." Lucius berucap sambil berjalan kearah Nara.

"Dek, mau ciuman sama kakak gak?" Lucius menaik turunkan alisnya.

Seisi ruangan melongo. Apakah Lucius sudah bosan hidup?

"Ciuman? Apa itu seperti Kak Juno mencium leher Nara hingga memerah? Lalu Kak Juno menyuruh Nara untuk menutupi bekas merah itu dengan foundation?" Nara.

Juno terkejut. Habislah riwayatnya setelah ini.

"Juno?" Jeffron menatap Juno tajam.

"Gak. Gue gak gitu, Jef." Bantah Jeffron.

"Nara, yang kamu katakan benar?" Jeffron.

"Benar, Kakak. Kak Juno sering mencium leher Nara." Nara menutup mulutnya, ketika mengatakan hal yang sudah di larang oleh Juno.

SUGAR DADDY II JAENOMIN [S1 END✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang