-6B-

5.3K 258 13
                                    

Warning 2k words!!
JANGAN LUPA VOTMENT WOII!!
Kalau yg vote sama komen kagak seimbang sama yg baca, aku males up!



















HAPPY READING













Beberapa saat sebelum Jaehyun dan Jeno bertempur dengan Jaemin. Kebetulan Nara baru saja pulang dari tugas kelompoknya. Dirinya menaiki satu persatu anak tangga. Sebenarnya ia bisa saja naik ke lift dan langsung menuju ke lantai tiga, namun entah kenapa dirinya sangat ingin menaiki tangga. Sedangkan keempat Dominan yang setia membuntutinya hanya bisa menghela nafas.

Ketika sampai di anak tangga terakhir, mereka di kejutkan dengan teriakan Jaemin yang lumayan keras. Satu persatu pintu kamar yang berada di sebelah kamar Jaemin terbuka dan menampilkan raut wajah panik.

"Nana kenapa?" Tanya Jeamin.

"Aku juga tidak tau. Ayo kita lihat." Renjun.

Saat ingin mengetuk pintunya, mereka berdecak kesal karena mendengar desahan khas dari Jaemin.

"Sia-sia ke khawatiran kita." Renjun berucap dengan penuh kesabaran.

"Pak tua sialan. Awas saja jika adikku susah berjalan." Sahut Jeamin.

"Bunda, Baba, Buna Nana kenapa?" Tanya Nara.

Mereka semua gelagapan masing-masing. Jika jujur, itu sangat mustahil. Sebab otak Nara sangat lemot. Dan Nara juga sangat polos. Jika tidak jujur, maka Nara akan bertanya sampai akarnya.

"Buna sedang—"

"Sayang, kenapa kalian berkumpul disana?" Tanya Mark yang datang dari arah lift dengan Donghyuck.

Belum sempat Jeamin dan Renjun menjawab, suara penyatuan kulit dan desahan Jaemin sudah menjadi jawabannya.

Mark mengusap wajahnya sedikit kasar. Dalam hatinya mengumpati Jaehyun dan Jeno yang sedang menyetubuhi adiknya.

"Nara, sekarang masuk kamar ya? Pasti Nara lelah kan?" Tanya Donghyuck.

Nara mengangguk lesu. "Nara lelah sekali, Papi. Dosen jahat memberikan Nara istirahat nggak. Memukul tangan Nara juga. Sakit sekali Nara tangan"

"Siapa Dosen itu?" Tanya Mark.

"Mrs. Luve, Ppa. Dosen bahasa Inggris pengganti Mr. Kana." Jawab Sagara.

"Aku nggak suka sama dia, Pi, Ppa. Dia selalu nyuruh Nara buat ngulang tugasnya lagi, tanpa ngasih tau dimana letak kesalahannya. Kalau Nara nggak bisa, dia juga bakal mukul tangan Nara dengan penggaris." Sahut Joan.

"Jeffron, Juno, kalian tau apa yang harus di lakukan, bukan?" Tanya Mark.

"Kami tau." Juno.

Mark sedikit menunduk menyamai tinggi Nara yang hanya sebatas dadanya, "Sayang, malam ini tidur dengan Baba dan Bunda dulu ya?" Tangannya mengusap surai hitam milik Nara.

Nara menggeleng pelan. "Nara mau Kak Jeff sama Kak Juno!" Si kecil memeluk kedua lengan Jeffron dan Juno.

"Sayang, hanya untuk malam ini saja." Bujuk Donghyuck.

Lagi-lagi Nara menggeleng. Matanya berkaca-kaca siap menumpahkan tangisannya.

Jeamin dan Renjun akhirnya turun tangan.

"Sayang, sama Bunda dan Baba dulu ya?" Tawar Jeamin.

"Nanti kita lihat cocomelon sama Masha and the bear." Sahut Renjun.

"Nanti makan yupi juga." Timpal Jeamin.

"Wah, cocomelon dan Masha and the bear? Nara mau! Nanti makan Nara yupi banyak ya?" Nara melepaskan rangkulannya pada tangan Jeffron dan Juno. Kemudian berlari dan menarik tangan Jeamin dan Renjun menuju ruang yang khusus untuk menonton film.

SUGAR DADDY II JAENOMIN [S1 END✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang