[3]

1.9K 208 7
                                    

VOTE DULU BARU BACA🪓😌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

VOTE DULU BARU BACA🪓😌

¤¤¤

Alfi dan Samudra masuk kedalam rumah dengan tergesa-gesa. Langkah keduanya langsung menuju lantai dua, namun langkah keduanya harus tertahan saat berpaspasan dengan Amalia di tengah-tengah tangga.

"Eit...Adeknya baru aja tidur jangan di ganggu dulu" Seru Amalia yang sudah tau niat dan maksud kedua putranya.

"Tapi Bun kita pengen liat keadaan Adek" Ujar Keduanya bersamaan.

"Iya Bunda paham, Adek udah gak apa-apa cuman butuh istirahat. Jadi jangan di ganggu dulu, mending kalian ganti baju terus ke ruang makan Bunda udah masak buat makan siang" Ucap Amalia sambil menepuk kedua pundak lesu putranya.

Alfi dan Samudra lantas melaksanakan perintah sang ibu, walaupun di hati rasanya ingin melihat keadaan si bungsu. Adik bontot mereka itu sakit saat kelas tengah berlangsung tadi, jadi pulang lebih dulu. Saat jam istirahat pertama Samudra yang berniat mendatangi sang adik di kelasnya malah mendapat kabar jika Angkasa pulang lebih dulu karena sakit, dan Amalia sendirilah yang menjemput. Mendengar kabar adiknya sakit membuat Samudra langsung mengadukan hal itu pada Alfi, dan begitulah alasan keduanya saat pulang sekolah terlihat terburu-buru, bahkan saat jam pelajaran terakhir keduanya sama sekali tak bisa fokus. Isi kepala mereka hanya ada Angkasa.

Keduanya juga paham kenapa Amalia tak mau memberi kabar jika menjemput sang adik, itu karena ibunya tak mau mereka bolos sekolah. Padahal begitu mendengar kabar sang adik yang sakit, otak keduanya tak lagi berfungsi untuk menyerap pelajaran.

Setelah berganti pakaian keduanya makan dalam diam, tak ada suara lain selain detingan sendok. Amalia yang tengah menemani keduanya makan hanya menggelengkan kepala.

"Lesu bener" Ujar Amalia.

"Yaiyalah, adek lagi sakit ya kita khawatir dong Bun" Ucap Alfi membuat Amalia terkekeh.

"Iya-iya Bunda paham, tapi adek udah gak papa kok. Tadi udah di periksa sama Om Heru juga, emang akhir-akhir ini imun adek lagi rewel banget, suka tiba-tiba demam anaknya" Ujar Amalia sambil mengusap punggung Alfi.

"Biar gak lesu abis ini Bunda bolehin deh lihat adek, tapi jangan ribut ya" Timpal Amalia kembali membuat wajah kedua putranya terlihat lebih baik.

•••

Kini Alfi dan Samudra tengah duduk di tepian tempat tidur, keduanya hanya diam sambil menatap wajah polos Angkasa yang terlelap. Pipi gembul itu memerah rona akibat demamnya terlihat lucu, dahi anak itu juga tertempel plaster penurun panas.

"Lucu banget gak sih?" Tanya Alfi pelan pada Samudra.

Samudra mengangguk setuju dengan ucapan sang abang.

S+2J [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang