[10]

1.1K 137 4
                                    

¤¤¤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¤¤¤

"Assalamu'alaikum Abang pulang" Salam yang terdengar cukup keras itu datang dari Samudra yang baru saja kembali sehabis mainnya.

"Loh Bunda masih nonton?" Tanya Samudra begitu mendapati sang ibu masih berada di ruang keluarga dengan televisi menyala, persis seperti ketika ia pamit tadi.

"Iya Bang kebetulan tayangan-nya cukup menarik, sekalian nunggu Abang pulang juga" Jawab Amalia membuat senyum tipis Samudra terukir.

Anak tengah itu lantas mengambil posisi duduk tepat disamping sang ibu, persis bekas Alfi duduk tadi.

"Gimana mainnya seru?" Tanya Amalia.

"Lumayanlah ngobrol-ngobrol ringan sama temen" Jawab Samudra.

"Mood-nya udah bagus dong sekarang?" Tanya Amalia.

"Emang mood Abang jelek?" Tanya Samudra balik.

"Tadi Kakak bilang kamu kaya gak mood gitu sore tadi" Jawab Amalia.

Samudra mengangguk kecil.

"Bukan masalah besar kok Bun" Ucap Samudra sambil menatap ke arah bawah sejenak.

"Abang kalau ada masalah bisa cerita ke Bunda, Kakak atau Adek juga, oke" Ujar Amalia.

"Iya Bunda ku yang cantik" Balas Samudra membuat Amalia terkekeh.

"Yaudah Abang mau ke kamar dulu Bun, selamat malam" Pamitnya lantas mengecup pipi sang ibu sebelum berlalu.

"Selamat malam juga Abang" Balas Amalia.

•••

"Bunda kaya ya pulang rada malem, soalnya ada orderan banyak banget terus harus mantau di acara juga. Jadi buat makan siang dan malam nanti Bunda bebasin kalian bertiga buat order apapun, tapi harus tetap tau batasan okey" Tutur Amalia sambil menata susu untuk setiap putranya.

"Asekkk..." Sahut Alfi membuat Samudra menatap jengah abangnya itu.

"Yaudah sarapannya udah Bunda selesaikan, kalau gitu Bunda pamit ke toko duluan, buat anak-anak Bunda yang tampan semangat belajarnya" Ujar Amalia lantas beranjak dari ruang makan meninggalkan ketiga putranya yang masih sibuk mengunyah.

Alfi selesai lebih dulu, si sulung itu meneguk susu coklat hangatnya hingga tandas.

"Kakak tunggu di depan mau manasin mobil juga, jangan lama-lama kalau lama Kakak tinggal" Seru Alfi lantas mengusak surai kedua adiknya bergantian.

S+2J [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang