S+2J [END] ✔

[2]

¤¤¤

"Kakak sama Abang mau kemana?" Tanya Angkasa begitu melihat kedua abangnya sudah rapi dan wangi.

"Mau nonton dulu" Jawab Alfi.

"Anak kecil gaboleh ikut" Timpal Samudra karena ia tau anak itu bisa saja minta ikut.

Angkasa yang dikatain anak kecil tentu saja kesal.

"Asa udah gede ya, kalau Asa anak kecil Abang juga anak kecil dong. Kan Asa sama Abang lahirnya samaan" Protes Angkasa dengan wajah lucunya.

"Yakan tetep aja Abang yang lebih tua, kalau masih adek berarti masih kecil" Ujar Samudra.

"Dih padahal cuman beda sepuluh menit aja dokternya keluarin Adek lebih lama dari Abang" Kekeh Angkasa.

"Lah malah berantem" Seru Alfi.

"Asa boleh ikut ya Kakak" Pinta-nya pada Alfi.

Alfi menghela nafas lantas mendekat pada sang adik, lalu ia letakan kedua telapak tangannya pada pipi Angkasa, tak lupa ia tekan sedikit sehingga pipi itu tergencet, bibir mungil Angkasa jadi maju kedepan sangat lucu.

"Adeknya Kakak yang paling lucu, gemesin, imut, baik, di rumah aja ya. Disana berisik udah gitu banyak asap gabaik udah malam juga anginnya gabagus buat Adek" Ucap Alfi membuat Angkasa cemberut.

Sedangkan Samudra memasang wajah meledeknya, raut wajah yang jarang ia tampilkan diluar rumah. Hanya anggota keluarganya saja yang bisa melihat sisi hangat dan konyol Samudra, senyumnya apalagi limited edition:)

"Adek minum susu dulu" Amalia berseru sambil datang dengan segelas susu vanila di tangannya.

"Loh kok cemberut" Ujar Amalia kembali saat melihat tampang bungsunya yang masam.

"Minta ikut Bun" Ucap Samudra.

"Kalian mau nonton balapan?" Tanya Amalia. Ibu tiga anak ini sudah paham dengan kelakuan Alfi dan Samudra, kedua putranya itu suka sekali dengan dunia motor. Awalnya hanya Alfi saja, tapi gak asik kalau gak racunin adiknya, mumpung adiknya ada dua laki-laki pula, bolehlah satunya ikutan hobi kaya dia biar di rumah ada bahan buat ngobrol.

Alfi dan Samudra hanya mengangguk.

"Nonton boleh ikutan balap jangan, pulang sebelum jam 10 malam. Kalau lewat jam 10 malam, motor Bunda sita uang saku Bunda potong" Ujar Amalia.

Ia memang tak pernah melarang hal apa yang disukai oleh putra-putranya. Ya walaupun dunia balap itu terdengar cukup berbahaya, tapi selagi anaknya hanya menonton dan tak ikut balapan itu bukan menjadi masalah.