9. Bertemu Omah

12 2 0
                                    

Hari ini semua guru SMA Sennada mengadakan rapat mendadak. Jadilah sekolah di bubarkan lebih cepat. Lebih tepat nya sih sangat cepat.

Jam menunjukan pukul 12.00. Seorang gadis tengah menelungkup kan kepala nya di meja. Sungguh ia sangat malas beranjak dari bangku nya. Ruang kelas sudah kosong, hanya dia yang masih betah berada di dalam.

Gadis itu adalah Feya. Entah kenapa ia sangat mengantuk di siang bolong begini. Sahabatnya-Yuna bahkan sudah pulang sedari tadi. Katanya sih mau buru-buru rebahan dirumah.

Feya mengangkat kepala nya karena pegal. Dari raut wajah nya terlihat sekali bahwa ia masih mengantuk. Ia memutar kepala nya ke kanan dan ke kiri. Sepi sekali. Mungkin semua orang sudah pulang?

Ia merogoh benda pipih yang ada di saku rok nya. Mengecek WhatsApp, namun tidak ada pesan dari siapapun. Ya beginilah nasib jomblo introvert. Kadang Feya sampai malas buka ponsel. Notifikasi yang sering muncul kalau nggak dari google ya pesan dari bunda. Hanya itu.

Feya menaruh kembali ponsel nya kedalam saku. Namun tiba-tiba ia teringat sesuatu. Ia sama sekali belum menghubungi omah Ambar. Alhasil Feya kembali mengeluarkan ponsel nya untuk mengirim pesan pada omah.

Omah Ambar

Assalamu'alaikum omah.
Omah ini nomor Feya, maaf
baru sempat kirim pesan🙏.


Tak lama setelah itu, terdengar suara notifikasi pesan balasan dari omah Ambar.


Waalaikumsallam Feya.
Iya, tidak apa kok.
Feya apa kamu masih disekolah?

Masih omah.
Ada apa ya?

Omah mau ajak ketemu
di toko kue omah. Apa bisa?

Oh iya,bisa kok omah

Yasudah, omah tunggu ya.
Omah tdk ngerepotin kamu
Kan?

Enggak kok omah.
Gapapa.

Biar supir omah yang jemput
Kamu kesana ya.

Loh nggak usah omah.
Gapapa Feya naik bis aja.

Sdh nggak papa.
Kamu tunggu didepan ya.

Maaf ya omah kalau ngerepotin🙏

Tidak sama sekali.
Santai saja.

Iya omah.
Terima kasih banyak🙏

Samasama Feya.

Setelah kembali memasukkan ponsel nya kedalam saku, Feya lantas menggendong ransel nya dan berjalan keluar kelas. Ternyata benar, sekolah sudah sangat sepi. Hanya ada beberapa anak yang sedang duduk di kursi koridor.

Feya menunggu di pos satpam sekolah. Ah ia jadi teringat cowok kutub itu. Apa bisa mereka bertemu lagi?

Feya menengadahkan kepala nya melihat langit. Cerah sekali. Langit berwarna biru yang cantik dengan banyak gumpalan awan yang terlihat seperti kapas. Ia kembali mengeluarkan ponsel nya, membuka kamera.

Ckrekk..

Ia menatap puas ke layar ponsel nya yang menampilkan hasil dari jepretan tadi. Ia sangat menyukai langit. Oleh karena itu, di dalam galeri nya kebanyakan hanya foto langit di bandingkan foto diri nya sendiri.

Ini Tentang Feya (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang