Hai hai! Pakabar niee? Smoga selalu baik ya<3
Sebelum nya, aku mau makasi buat yang uda vote dan komen!! Lop u so much♡Aku seriusan pangen tau. Kesan kalian baca cerita Feya tuh gimana sih? Dari part awal sampe part ini?
Nungguin aku up nggak? Wkwk
Happy reading~
Seperti biasa, hari minggu ini Feya akan pergi ke rumah Danu. Ah rasanya Feya sangat merindukan anak-anak itu. Saat bersama mereka rasanya, Feya seperti menemukan kebahagian yang berbeda. Senyum dan tawa tulus mereka membuat Feya merasa nyaman.
Hari ini Feya berangkat lebih cepat dari biasanya. Ia ingin memberi sebuah kejutan kecil untuk mereka. Setidaknya dengan kejutan kecil ini Feya bisa mengukir senyum di wajah mereka.
Saat ini Feya sedang berada di pusat perbelanjaan. Ia ingin membeli sesuatu untuk Danu dan teman-teman nya. Oh iya, ada yang spesial untuk Feya di hari ini. Hari ini adalah hari ulang tahun Nessa. Nessa bilang ia sangat ingin merayakan ulang tahun. Katanya merayakan ulang tahun itu menyenangkan, dan Feya akan mencoba membuat keinginan Nessa menjadi kenyataan.
Nessa itu suka sekali menggambar. Ia pernah bilang pada Feya bahwa ia ingin sekali mempunyai crayon. Permintaan Nessa memang sangat sederhana, tapi sayang nenek Nessa tidak bisa memberikan itu. Nessa tinggal bersama neneknya, karena kedua orang tua Nessa sudah meninggal. Nessa tidak pernah mengeluh dan meminta ini itu pada neneknya, katanya melihat nenek nya sehat dan bersama nya saat ini sudah lebih dari cukup. Anak kecil itu punya hati yang sangat baik.
Feya membeli beberapa topi ulang tahun, balon-balon, dan juga lilin berbentuk angka 7 untuk perayaan ulang tahun Nessa. Ia juga sudah membelikan crayon untuk kado nya. Tadi pagi, ia dan bunda nya membuat beberapa cupcake. Rencana nya nanti ia akan menghias cupcake tersebut bersama anak-anak.
Setelah dirasa sudah semua terbeli, Feya bergegas menuju rumah Danu dengan sepeda nya.
Kedatangan nya selalu di sambut riang anak-anak kecil itu. Mereka bilang Feya itu bagaikan bulan yang menerangi malam gelap mereka.
"Kak Feyaa!!" Seru anak-anak itu ketika melihat Feya datang.
Feya tersenyum melihat itu. Rasanya hati nya langsung menghangat .
"Assalamualaikum semua" Sapa Feya.
"Waalaikumsallam kak" Jawab mereka serempak.
"Kalian apa kabar?" Tanya Feya seraya menatap mereka satu persatu.
"Alhamdulillah baikk!" Ujar mereka semangat.
Mata Danu tidak sengaja melihat pada kedua tangan Feya yang di plester.
"Kak! Tangan kak Feya kenapa?" Tanya Danu khawatir yang membuat anak-anak lain otomatis melihat tangan Feya.
"Loh iya! Kok banyak plester gitu kak?" Timpal Iki sama khawatir nya.
Feya menatap mereka dengan senyum lembut nya.
"Gapapa kok! Ini cuman kegores aja" katanya terkekeh kecil.
"Kegores? Kok bisa sampai kedua tangan kak Feya kegores?" Ujar Nashwa menatap Feya bingung.
Ah Feya lupa kalau anak-anak ini sangat pintar. Mereka tidak akan mudah mempercayai sesuatu yang menurut mereka membingungkan. Namun, Feya tidak mungkin bilang pada anak-anak itu kalau tangan nya lecet akibat di injak oleh Retta dan Bela. Entah sepatu apa yang di gunakan kedua nya hingga punggung tangan Feya lecet di mana-mana.
"Eh kalian nggak penasaran sama apa yang kak Feya bawa?" Tanya Feya mengalihkan topik. Ia tidak ingin membuat anak-anak jadi mengkhawatir kan dia.
"Wah emang kak Feya bawa apa?" Tanya Dimas penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini Tentang Feya (On Going)
Teen FictionBanyak sekali kejadian tak terduga yang terjadi membuat Feya ingin sekali menghilang dari dunia ini. Kehidupan nya tak pernah berarti sejak kecil. Ia hanya mempunyai bunda, yang menjadi semesta nya. Namun sebuah fakta membuat nya ingin memaki takdir...