11. Yuna khawatir

10 3 0
                                    

Kangen Yuna sama Tono nggak? Di chapter ini ada mereka berdua wkwk.
Spesial untuk kalian!














Sedari tadi pandangan gadis itu terus mencari-cari seseorang. Namun sosok yang di cari itu belum juga menampakkan diri nya, bahkan hingga jam istirahat akan tiba. Feya bukan tipe anak yang malas sekolah. Jika ia tidak masuk tanda nya ada sesuatu yang memang mengharuskan nya untuk absen. Entah sakit atau izin.

Namun Yuna sama sekali tidak mendapat chat dari Feya, bahwa sahabat nya itu akan izin hari ini. Lagipun Ela melihat Feya di gerbang sekolah tadi pagi.

Bukan hanya Yuna. Teman sekelas Feya yang lain pun heran dengan ketidakhadiran Feya di jam pelajaran pertama. Pasal nya Feya adalah siswi rajin yang tidak pernah absen.

"Lo pada serius nggak ada yang tahu Feya kemana?" Tanya Yuna yang di tanggapi gelengan kepala dari teman-teman nya.

"Kan lo yang sahabat nya? Masa nggak tahu Feya kemana" Ujar Tono menatap Yuna remeh.

"Ck! Gue bukan ibu nya anjir, mana gue tahu Feya dimana. Lagian dia nggak ada ngabarin gue kalau semisal izin nggak masuk!" Yuna melirik Tono kesal.

"Serius gue liat dia tadi pagi kok! Dia masuk sekolah" Timpal Ela yakin.

"Terus kemana? Agak aneh kalo si anak rajin bolos sekolah" Sambung Bima terheran-heran.

"Lo telpon lah! Nggak mungkin kan lo nggak punya nomor Feya?" Ucap Tono lagi dengan ekspresi datar menatap Yuna.

"Tanpa lo suruh juga uda gue lakuin kali! Ponsel nya aja nggak aktif" Kata Yuna sembari melihat ponsel nya.

Kringg!!

Bel istirahat sudah berbunyi, namun itu tidak membuat rakyat XI MIPA 3 beranjak dari kursi mereka masing-masing. Mereka masih memikir kan Feya. Mereka hanya takut terjadi sesuatu pada teman rajin mereka itu. Mereka semua sudah berjanji untuk saling menjaga dan melindungi satu sama lain. Sungguh solid!

"Kasian Feya, absensi nya jadi ada alfa" Celetuk Edwin yang di angguki teman-teman lain.

"Ntar di rapot ada alfa 1" Sahut Bima dengan tampang sedih.

Yuna menatap teman-teman nya itu sendu. Entah kenapa perasaan nya tidak enak tentang Feya. Ia sangat mengkhawatir kan Feya.

"Yaudah guys, kita istirahat dulu aja. Siapa tahu nanti di kantin atau dimana gitu ada yang liat Feya" Ujar Yuna yang di setujui yang lain.

Satu persatu dari mereka mulai beranjak keluar kelas. Kemana lagi kalau bukan ke kantin.

Bukan nya mereka semua terlalu lebay mengkhawatirkan Feya. Masalah nya mereka sangat tahu Feya itu seperti apa, terutama Yuna. Feya itu sangat baik, sangat. Feya juga adalah anak rajin andalan mereka. Feya juga tipe anak pendiam dan tidak banyak tingkah. Mereka juga sedikit tahu tentang kehidupan Feya. Jadi sangat tidak mungkin jika Feya membolos kalau bukan karena terpaksa. Pasti ada sesuatu.

Yuna sendiri tetap duduk di bangku nya. Padahal pagi-pagi sekali ia sudah mencoba memasak nasi goreng spesial buatan nya sendiri, untuk ia makan bersama Feya saat istirahat ini.

Yuna mengeluarkan kotak bekal nya. Lalu dengan perlahan ia memakan nasi goreng spesial itu.

Tono yang masih berada di kelas melihat Yuna sedikit iba. Ternyata cosplay-an kucing garong kayak Yuna bisa khawatir juga.

"Udah gausah sedih gitu muka lo. Jelek soalnya" Tono mencoba membangun suasana.

Yuna hanya diam. Enggan membalas ucapan Tono, karena sekarang ia sangat tidak mood ribut dengan cowok kadal itu.

Ini Tentang Feya (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang