13. Ternyata?

10 2 1
                                    

"Jadi waktu itu...,"

Feya menunggu kalimat apa yang akan di ucapkan Askara selanjutnya. Namun lelaki itu tidak kunjung melanjutkan membuat Feya kesal.

"Ish waktu itu apa?" Tanya Feya tidak sabaran.

Askara terkekeh mendengar nada kesal Feya.

"Mau tau banget ya?" Aska memulai aksi jahil nya. Sepertinya menjahili Feya akan menjadi hobi nya.

"Gatau ah males" Jawab Feya sebal.

"Serius?" Goda Aska kembali.

Feya memukul pelan bahu Aska membuat aska tertawa kencang.

"Belum apa-apa udah KDRT aja" Ujar Aska dengan senyum menggoda nya.

Feya mendelik aneh menatap Aska. Seperti nya lelaki yang bersama nya kini bukan lelaki beraura gelap seperti di pos sekolah waktu itu. Aska punya kembaran kali ya?

"Dasar nggak jelas!" Kesal Feya.

"Kali ini serius gue lanjut cerita nya"

"Udah nggak minat!" Feya menatap kaca mobil dengan sebal. Perkenalan pertama nya dengan lelaki bernama Aska ini sungguh menyebalkan.

"Sorry deh. Tapi sebelum nya gue mau tanya sama lo" Ucap Aska berubah serius.

Feya yang mendengar nada suara Aska berubah langsung menolehkan kepala nya menatap Aska penuh tanya.

"Apa?" Balas Feya.

"Apa kita udah pernah ketemu sebelumnya?" Tanya Aska dengan raut wajah serius nya.

"Belum. Di pos sekolah itu pertama kali nya. Buat gue sih" Jawab Feya sedikit yakin. Karena memang sepertinya ia belum pernah bertemu Askara, mungkin.

"Lo sering kerumah Danu kan?" Tanya Aska lagi.

"Em ya. Dari mana lo tahu?" Jawab Feya heran.

"Cewek yang suka pakai sepeda tuh lo kan?" Aksra tidak menjawab pertanyaan Feya, ia malah kembali bertanya.

"Iya. Apa...lo cowok yang suka gue lihat masuk ke gang rumah Danu kalau gue udah pergi?" Kini Feya yang bertanya dengan menatap Aska penasaran.

Aska mengangguk, "Iya, itu gue" Katanya.

Jika cowok itu adalah Askara, bararti cowok yang hampir membuat nya...

"Dan berarti lo..." Ucap Feya menggantung sembari mengingat-ingat sesuatu.

"Gue kenapa?" Tanya Aska bingung melihat Feya yang terlihat sedang mengingat sesuatu.

"Lo kan yang hampir nyerempet gue?!" Ujar Feya dengan menunjuk wajah Aska dari samping.

Aska yang terkejut mendengar suara Feya reflek me-rem mendadak mobil nya membuat Feya kembali memukul bahu nya. Kali ini lebih kencang.

"ASKA! BAHAYA TAHU NGGAK!" Teriak Feya terkejut. Untung ini jalanan sepi.

"S-sorry gue kaget soalnya" Ujar Aska ngeri melihat wajah galak Feya.

Feya menatap Aska sinis, "Ini pembunuhan berencana ya?!" Tanya Feya menatap nyalang Aska.

"Yakali!" Jawab Aska tidak santai, "Apa tadi lo bilang? Gue yang hampir nyerempet lo?" Lanjut Aska.

"IYA! LO KAN?! NGAKU!" Feya kembali menunjuk-nunjuk Aska.

"Waktu itu kan lo yang halangin jalan gue!" Balas Aska tidak terima.

Apa Aska bilang? Feya yang halangin jalan dia? HELLO! SUDAH JELAS-JELAS IA YANG HAMPIR MEMBUAT FEYA NYUNGSEP KE TROTOAR!

Ini Tentang Feya (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang