"Lima"

1.9K 212 5
                                    

"Lima"







Jaemin dan Jeno berjalan bersebelahan menyusuri koridor sekolah mereka.

"No?" panggil Jaemin dan Jeno gak merespon.

"Woe Jeno!"

Plak!

"Aisshhh... apa sih?"

"Lu kenapa anjirr bengong bae" ucap Jaemin sedikit kesal bercampur bingung karena Jeno sedari tadi hanya diam seperti orang kesurupan belalang sembah.

"Enggak!" jawab Jeno sambil mempercepat langkahnya meninggalkan Jaemin yang semakin bingung itu Jeno kenapa jadi aneh sejak keluar dari kamar Renjun dan Haechan.

Flashback oN.

BRAK..!!!

Pintu kamar Renjun berhasil terbuka dan terlihat Renjun yang berdiri di atas kursi membuat Jaemin dan Jeno pelaku pendobrakan pintu asrama itu bingung.

"Gwaench-a..??" tanya Jaemin.

"Kak ada kecoak kak" ucap Renjun.

Jaemin, melihat ke arah lantai dan tak ada apapun di sana, "Mana?" tanya Jaemin.

"Tadi di situ kak" ucap Renjun dengan ekspresi ketakutan dan itu akting.

Jaemin di bantuin Jeno mencoba mencari kecoak yang di bilang Renjun tapi gak ketemu, ya itu kamar kan cuma sepetak, kayak aneh aja gitu kalau kecoak nya sampai gak ketemu.

"Masuk ke kamar mandi mungkin" ucap Jeno yang melihat pintu kamar mandi sedikit terbuka.

"Kita cek" ucap Jaemin akan melangkah menuju kamar mandi dan itu berhasil membuat mata Renjun membola karena ada Haechan di dalam sama dengan wujud Leechan.

"AAAAA~" teriak Renjun.

"Apa?" tanya Jaemin.

"Kecoaknya di situ"

Srak!

Pintu kamar mandi terbuka bersamaan dengan langkah Jeno dan Jaemin yang akan mendekat ke Renjun.

3 remaja terdiam saat melihat satu remaja keluar dari kamar mandi dengan rambut basah nya.

"Ada apa sih?" tanya Haechan sambil mengusap rambut bawahnya dengan handuk yang ada di bahunya.

"Chan?" panggil Jaemin.

"Iya kak?"

"Lu beneran Haechan?" tanya Jaemin.

Haechan, yang tak paham dengan pertanyaan Jaemin malah melihat ke arah Renjun.

"AAAAAA....!!!!"

Tiba-tiba Renjun kembali berteriak membuat Jaemin dan Jeno melihat ke arah Renjun.

"Kak..kak.. kecoaknya terbang ke luar" ucap Renjun sambil menunjuk ke arah jendela.

Jaemin dan Jeno saling menatap sebelum mereka mengangguk secara bersamaan dan percaya sama ucapan Renjun.

"Nih!" ucap Jaemin sambil memberi bingkisan ke Renjun.

"Apaan kak?"

"Gak tau dari bunda, dan tadi gue ke sini mau ngasih itu tapi malah denger lu teriak"

"Hehehe... maaf kak"

Jaemin, tersenyum dan mengusap lembut poni Renjun, sedangkan Jeno terus menatap ke arah Haechan yang sepertinya tak perduli keberadaan Jeno, Jaemin dan Renjun.

Haechan, sibuk mengeringkan rambutnya yang basah dengan hoodie ke besaran yang dia pakek semalam.

Flashback Off.

Brugh!

"Ma-"

Jeno, menghentikan langkah dan ucapannya saat dia tak sengaja menabrak seseorang karena tak memperhatikan jalan.

"Kak Jeno?"

"Ah! hai" sapa Jeno sambil tersenyum canggung.

"Kakak gak apa-apa?"

"Hah? Uuummm... gak apa-apa kok"

Orang yang di tabrak Jeno tersenyum sambil mengangguk kecil dan akan pergi masuk ke kelas.

"Lee Chan~aaa" panggil Jeno.

"Iya?"

"Ummm.. istirahat ke kantin bareng yuk"

Orang yang di tabrak Jeno yang ternyata itu Lee Chan terdiam mendengar ajakan Jeno.

"T-tapi kalau lu gak mau gak apa-apa, gue gak maks-"

"Boleh"

Senyum Jeno mengembang saat Lee Chan menerima ajakannya, "G-gue ke kelas dulu ya, sampai ketu nanti" ucap Jeno sebelum pergi meninggalkan Lee Chan dengan senyuman yang masih setia berada di wajahnya membuat siswa/i yang melihatnya kebingungan karena seumur-umur Jeno tak pernah tersenyum seperti itu.

Sedangkan Lee Chan segera masuk ke kelas mencari Renjun setelah kepergian Jeno.

- - -ooOoo- - -

Suka gak sama ceritanya...???

"That Awkward Magic" {NoHyuck}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang