"Sembilan"

1.3K 143 4
                                    

"Sembilan"







Cklek!

Pintu kamar asrama terbuka membuat orang yang ada di dalam menatap ke arah pintu.

"YAK HAECHANNNN..!!!" teriak Renjun yang langsung lompat dari tempat tidurnya dan berlari ke arah pintu di mana Haechan sekarang berdiri dengan seragam kotornya.

Brak!

Brugh!

Suara pintu tertutup bersamaan dengan Renjun memeluk tubuh Haechan.

"Huh?"

"Apa?" tanya Haechan.

Plak!

"Yak! lu dari mana aja begok? dan..dan... dan kenapa baju lu kotor?" tanya Renjun kembali terisak karena Haechannya kembali.

- - -ooOoo- - -

Sedangkan di kamar sebelah Jaemin yang sedang nikmati mie instan gak ada terkejut apa lagi panik pas Jeno masuk ke kamar mereka.

"Dari mana lu?" tanya Jaemin santai.

Dan Jeno tak menjawab bahkan tak melihat ke arah Jaemin, dia berlalu begitu saja meletakkan tasnya di ranjang, mengambil handuk dan masuk ke dalam kamar mandi.

"Anjir ganteng-ganteng budek" gerutu Jaemin sebelum lanjut makan.

Di dalam kamar mandi Jeno berdiri terdiam di balik pintu yang sudah tertutup teringat kejadian di belakang sekolah.

Flashback oN.

"Ggghhh~"

Karena kecerobohan nya kini Jeno harus pura-pura tidur saat Haechan mulai membuka matanya.

"Yak....Yak... di mana gue? k-kenapa gel-aaarrrrrggggg!"

Teriakan Haechan terhenti saat Jeno tiba-tiba bangun dan beranjak dari duduknya langsung membekap mulut Haechan.

"Umm...umm..." berontak Haechan sambil memukul tangan Jeno.

"M-maaf" ucap Jeno.

"Kak, kenapa kita di sini?"

"Hah?!"

Haechan, terdiam menatap Jeno yang malah ikut bingung seolah-olah ada orang yang nyulik mereka berdua.

"A...a... itu.. itu... tadi siang gue selametin lu kan? inget kan?"

Mendengar ucapan Jeno, Haechan pun teringat kenapa mereka bisa ada di belakang sekolah.

"Uumm.. gue ingat" ucap Haechan sambil mengangguk, "M-makasih kak udan bantuin gue" lanjut Haechan sambil berbalik badan akan pergi.

"C-Chan~aaa" panggil Jeno menghentikan langkah Haechan yang langsung kembali menatap ke arah Jeno.

"Iya?"

"G-gu-gue... uummm gue...gue..gue minta maaf"

"Untuk?"

"Untuk kejadian waktu itu dan hari ini"

Meski Haechan bilang gak cinta lagi sama Jeno, tapi yang namanya cinta pertama tuh beda dan bikin begok, buktinya jantung Haechan udah mau copot cuma karena Jeno minta maaf.

"Chan?!" panggil Jeno karena Haechan gak merespon ucapannya.

"Hah? iya kak gak apa-apa kok" ucap Haechan.

"Lu maafin gue?" ucap Jeno memastikan dan Haechan menganggu.

Dan ntah apa yang ada di pikiran Haechan yang tiba-tiba berlari ke arah Jeno dan akan memeluknya tapi Jeno malah menghindar yang membuat Haechan nyungsep.

Brugh!

Aaawwww~

Mata Jeno membola tapi sudut bibir nya terangkat karena terasa dejavu.

"Kak Jeno sakit~" rengek Haechan yang seketika menyadarkan Jeno yang langsung mendatangi Haechan.

"Mana yang sakit?" tanya Jeno sambil berjongkok menyamakan tingginya dengan Haechan yang sudah terduduk.

"Ini" ucap Haechan sambil menunjukkan telapak tangannya yang langsung di raih oleh Jeno.

"Cuma lecet dikit" ucap Jeno sambil meniup-niup telapak tangan Haechan yang lecet, "jangan man-" ucapan Jeno terhenti saat tatapan mereka saling bertemu.

Mereka terdiam sesaat sebelum Jeno membuka suara, "Chan~aaa" panggil Jeno lirih.

"Uumm?"

"Apa lu masih suka sama gue?" tanya Jeno yang malah membuat suasana kembali hening.

Jeno, tak mau menyia-nyiakan kesempatan yang ntah sejak kapan dia sepertinya mulai menyukai Haechan itu pun perlahan mendekatkan wajahnya pada wajah Haechan yang lama kelamaan merasakan hembusan nafas Jeno menyapa wajah nya.

"M-maaf kak gue harus balik, Renjun pasti khawatir" ucap Haechan yang tersadar dan sedikit mendorong Jeno agar menjauh dan dia bisa kabur.

Flashback Off.

Brak!

"Uhuk...uhuk...uhuk... anjing lu ngapain cuk!" teriak Jaemin yang tersedak karena terkejut saat Jeno menggebrak pintu kamar mandi dari dalam.

- - -ooOoo- - -

Nyesel kan lu No.... Dah di bilang jangan jual mahal juga gk percaya lu... kenapa pelet lu sekarang 😅

"That Awkward Magic" {NoHyuck}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang