"Delapan"

1.2K 140 4
                                    

"Delapan"





Ddrrrrtttt....

Ddddrrrttttt....

Tutt...tuttt....

"Kak?"

Jaemin, menggelengkan kepalanya pada Renjun yang berarti dia juga tak menemukan Haechan.

"Haissss! Haechan~aaaa lu di mana sih" kesal dan khawatir yang Renjun rasakan menjadi satu saat sahabatnya menghilang dari jam istirahat hingga sekarang waktu menunjukkan 19:30.

"Njun~aaa"

Yang di panggil mengangkat wajahnya dan terlihat kedua matanya berkaca-kaca membuat Jaemin tak tega dan langsung memeluknya.

"Kita cari lagi besok Ok?" ucap Jaemin yang masih memeluk erat Renjun yang mulai terisak.

- - -ooOoo- - -

Sedangkan di sisi lain tepatnya di belakang sekolah terlihat dua siswa lainnya duduk beralaskan tanah.

"Maaf" gumam Jeno sambil menyingkirkan poni Haechan yang sekarang tertidur bersandarkan bahu Jeno.

"Maaf waktu itu ngebuat lu nangis" lanjut Jeno yang ntah kenapa dia gak jijik lagi sama Haechan yang dulu menjadi siswa paling dia benci.

"Lu gak seburuk itu, dan gue juga gak sejijik itu sama lu, cuma sebenarnya gue~" Jeno, terdiam membayangkan awal dia ketemu Haechan.

Flashback oN.

"Aduhhhh... bisa-bisanya gue telat di hari pertama" gumam Haechan sambil berlari memasuki area sekolah.

Brugh!

Awww~

"Telat?"

Haechan, yang masih sibuk bersihin lututnya yang sedikit kotor karena terharu hanya mengangguk.

"Kalau di tanya tuh jawab bukan mengangguk doang"

"Maaf" ucap Haechan sambil menatap orang yang tak sengaja menabraknya atau tak sengaja dia tabrak.

"Anak baru?"

Haechan, mengangguk "I-iya" ucap Haechan gugup.

"Hari pertama masuk udah telat?"

"M-maaf, soalnya rum-"

"Gak menerima alasan" ucap orang yang ternyata anggota OSIS dan kakak kelas Haechan.

Haechan, yang mendengar itu menghela nafas lesu karena dia tau pasti dapat hukuman di hari pertamanya.

"Ikut gue" ucap kakak kelas itu.

"Iya" jawab Haechan mulai melangkah mengikuti sang kakak kelas.

Brugh!

Baru juga melangkah, Haechan kembali nyungsep karena ada yang menabraknya dari belakang.

"Aduhhh... sakit...." rintih Haechan yang kali ini kedua telapak tangannya lecet.

"M-maaf...maaf..." ucap orang yang tak sengaja menabrak Haechan.

Haechan, menatap orang itu dan sang kakak kelas secara bergantian sebelum akhirnya dia nangis.

"Eomma sakit..!!!" teriak Haechan membuat orang yang menabrak nya panik tapi tidak dengan kakak kelas yang malah memutar bola matanya jengah.

"Jeno!?"

Teriakan seseorang mengalihkan pandangan 3 siswa termasuk Haechan ke arah sumber suara.

Dan siswa yang meneriakkan nama Jeno itu berlari mendekat ke arah mereka.

"Renjun?" ucap siswa itu melihat orang di depan Haechan.

"Jaem, lu kenal?" tanya kakak kelas yang ternyata bernama Jeno itu.

"Uummm... dia udah seperti adik ku" jawab Jaemin. "Ada apa ini?" lanjut Jaemin setelah sadar dengan keadaan di sana.

"Tuh! ada anak Eomma jatuh" ucap Jeno sambil nunjuk ke arah Haechan.

Jaemin, melihat ke arah Haechan dan sikapnya banding terbalik dengan Jeno karena Jaemin segera menghampiri Haechan.

"Astaga! kenapa gak lu tolong begok" ucap Jaemin sebelum menghampiri Haechan dan melihat ke adaan nya.

"Maaf kak, Njun gak sengaja" ucap Renjun ke Jaemin"

"Gak apa-apa, ayo ke uks" ucap Jaemin dan Haechan, Renjun pun mengangguk.

"No, bantuin napa" ucap Jaemin lagi dan lagi-lagi Jeno memutar matanya jengah tapi tetap melaksanakan yang Jaemin perintah.

Sesampainya di uks Jaemin dan Renjun harus pergi ntah kemana dan menyisakan Jeno dan Haechan.

"Kak?" panggil Haechan membuat Jeno menoleh ke arahnya, "Maaf ya kak hari ini Echan telat, Echan janji besok gak telat lagi" ucap Haechan dengan suara lucu yang ngebuat Jeno gemes di tambah Haechan nyebut dirinya dengan nama buka "aku, gue atau saya", tapi Jeno tahan gemesnya dan stay cool.

Flashback Off.

"Kenapa lu selemah itu hhhmmm? tapi lucu juga" gumam Jeno lagi setelah tersadar dari lamunannya dan saat bicara seperti itu tangannya reflek mencubit hidung Haechan sehingga Haechan terbangun.

"Gghhhh~" lenguh Haechan yang seketika membuat Jeno panik dan alhasil dia pura-pura tidur.

Dan ya, orang yang menarik Haechan dari kerumunan adalah Jeno yang tak sengaja melihat Haechan saat dia akan ke toilet, dan ntah apa yang merasuki Jeno hingga dia menarik Haechan dan membawanya sembunyi hingga larut malam.

- - -ooOoo- - -

Saya mencium bau-bau bucin akan segera menunjukkan batang hidungnya.

"That Awkward Magic" {NoHyuck}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang