"Sebelas"

778 85 3
                                    

                                      "Sebelas"







Jaemin dan Renjun berdiri menatap Jeno yang terduduk menunduk di depan mereka.

"Sekarang jelaskan apa yang terjadi" ucap Jaemin membuka pembicaraan di antara mereka bertiga.

"Jaemin~aaa... ini tuh tak seburuk apa yang lu pikirin"

"Heh! siapa juga yang mikir buruk, fitnah lu"

"Maksud gue buk-"

"Udah lah kak mending cepet ngomong ada hubungan apa kakak sama Haechan dan sejak kapan?" sela Renjun yang tak sabar ingin mendengar penjelasan Jeno.

Jeno, menghela nafas berat sebelum cerita ke Jaemin dan Renjun.

"Jadi kemarin gue sama Haechan-"

Jeno, mulai cerita kejadian kemarin dengan Haechan yang dia pikir itu penyebab Haechan sekarang harus berbaring di rumasakit.

Rumasakit?

Iya... rumasakit, Haechan di larikan ke rumasakit setelah tubuhnya menggigil seperti orang kedinginan tapi badannya panas seperti baru keluar dari oven.

Flashback oN.

"Kakak tungguin di sini aja ya" ucap Jaemin setelah Renjun turun dari motornya.

"Uummm... Njun cuma bentar kok kak, cuma ngasih makan ke Haechan doang" ucap Renjun yang tela balik ke asrama hanya untuk membelikan makan untuk Haechan yang lagi sakit.

Tanpa basa-basi lagi Renjun segera pergi dari area parkir dan berjalan menuju kamarnya.

Cklek!

"Chan~aaa, gue bawa makanan kesukaan lu nih" ucap Renjun sambil memasuki asramanya.

Tak ada respon dari Haechan membuat Renjun mendekat dan betapa terkejut nya Renjun saat melihat wajah pucat Haechan.

"Chan~aaa lu kenap- aww~ panas banget" erang Renjun pelan sambil gibas-gibasin tangannya.

"Ren-jun-aa" panggil Haechan dengan suara serak dan terbata karena menggigil.

"Chan, lu kenapa? tadi pagi gak sepanas ini, Chan kita ke rumasakit ya" ucap Renjun.

"Gue-gak-ap-"

Brugh!

Baru mau bangun dari berbaringnya, Haechan kembali terbaring tak sadarkan diri membuat Renjun seketika panik dan berlari ke parkiran mencari Jaemin.

"KAK NA..!!!" teriak Renjun.

"Kenapa sih Njun"

"Haechan kak...Haechan...Haechan pingsan"

Mendengar itu, Jaemin ikut panik dan meraih ponselnya mencari nomor yang akan dia hubungi.

"Jeno...Jeno... dimana dia" ucap Jaemin panik.

"Kok, kak Jeno?"

"Siapa lagi? yang punya mobil cuma dia, emang mau bawa Haechan pakek motor bonceng 3 kayak cabe-cab"

"Aaiisshhh! udah kak cepetan"

Jaemin, kembali fokus dan akhirnya menemukan kontak Jeno yang langsung dia hubungi.

".....?"

"Jeno lu di mana? cepet ke asrama ini Haechan pingsan, gue butuh mob-" belum selesai ngomong tapi sambungan sudah di putus secara sepihak.

"Gimana kak?"

"Au! di matiin telfonnya" ucap Jaemin.

"Ya udah lah kak, kita balik lagi ke kamar asrama" ucap Renjun dan Jaemin mengangguk.

Mereka kembali ke asrama dan baru masuk lobi udah terlihat Jeno menuruni tangga dengan Haechan di gendongannya.

"Lah dia masuk lewat mana?" ucap Jaemin yang bingung kok bisa Jeno dari dalam tanpa dia lihat Jeno jalan masuk ke asrama.

"Jaem...Jaem... kunci..kunci... buka mobilnya" ucap Jeno menyuruh Jaemin ambil kunci mobilnya. Dan mereka pun pergi membawa Haechan ke rumasakit.


Flashback Off.

"Bentar - bentar gue bingung" ucap Jaemin sambil mengusap kasar kepalanya yang membuat rambutnya berantakan.

"Gue sebenarnya mau minta maaf ke Haechan, dan gue gak ke sekolah hari ini karena tau Haechan gak sekol-"

"Tunggu! kak lu suka sama Haechan?" tanya Renjun memotong ucapan Jeno.

Jeno, Jaemin dan Renjun mereka bertiga saling bertukar pandang satu sama lain setelah mendengar pertanyaan Renjun.

Cklek!

Suara pintu terbuka membuat tiga siswa yang ada di depan ruangan di mana Haechan di rawat menoleh secara bersamaan.

"Keluarga nyon-"

"Saya" Renjun memotong ucapan dokter sebelum dokter itu mengatakan nyonya dan itu bahaya karena di sana ada Jeno dan Jaemin.

Dokter itu mengangguk lalu mempersilahkan Renjun untuk ikut dengannya ke ruangan dokter.

Sedangkan Jeno dan Jaemin saling bertukar pandang seperti memiliki pemikiran yang sama.

- - -ooOoo- - -

Hayolohhhh kayak nya Jeno dan Jaemin mulai curiga siapa Haechan dan siapa Leechan.

"That Awkward Magic" {NoHyuck}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang