happy reading!
hari ini jeongwoo kedatangan jaehyuk dan asahi, mereka berdua datang mendadak sekali. tapi saat datang, bukannya jeongwoo diberikan senyuman dari wajah sang papi, justru malah wajah yang cemberut, jeongwoo heran sekali. tidak biasanya asahi sampai begini, asahi biasanya memberikan senyum manisnya ketika datang ke kantor untuk memeriksa jeongwoo.
“kenapa, pi, kok cemberut gitu? aku ada salah?” asahi tidak menjawab melainkan duduk di sofa yang tersedia di ruangan jeongwoo.
“biasalah, woo. tadi papa sama papi kan diundang buat makan siang sama keluarga choi, nggak taunya tuan choi ajak anak sama mantunya dan udah punya anak juga. jadinya papi kamu iri sama mereka, soalnya putra tunggalnya papi belum nikah” jelas jaehyuk, asahi masih diam tak ingin menatap jeongwoo. asahi merasa bahwa ini adalah hal yang wajar ketika sang anak yang sampai saat ini masih belum ada keinginan untuk menikah.
jeongwoo menghela nafasnya, berdiri dari kursi yang ia duduki dan mendekat kearah asahi.
“papi, jangan cemberut dong. iya, maafin aku ya belum nikah juga, tapi pi, aku kan masih muda…” sejujurnya, pertanyaan yang paling jeongwoo hindari adalah pertanyaan, “kapan nikah, woo?”
alasan pertama kenapa jeongwoo belum nikah adalah dia pengen jadi orang kaya raya, kedua umurnya masih muda jadi wajar kalau masih pengen sendiri dan nikmatin masa mudanya walaupun cuma di kantor aja sih. ini juga gara-gara papa jaehyuk yang pengen jeongwoo nge-handle pekerjaannya, sebelum benar-benar resmi menjadi milik jeongwoo nantinya.
“papi iri tau, woo. cucunya tuan choi gemes banget, udah tumbuh gigi walaupun satu. papi juga mau, mau gendong cucu sendiri. kamu kapan bawa calon kerumah?” asahi kemudian berbicara kepada sang putra mengenai isi hatinya. keinginan setiap orangtua salah satunya adalah melihat anaknya berkeluarga kan?
sama halnya seperti asahi, jaehyuk pun juga ingin menggendong cucunya sendiri, tapi ia tak seperti asahi yang terus-menerus menyuruh jeongwoo untuk menikah. jaehyuk juga tau bagaimana susahnya jeongwoo menggantikan dirinya di kantor. jadi jaehyuk memakluminya.
“aku pasti bawa calon kerumah kok, pi. tapi nggak sekarang, papi tau kan—“ belum menyelesaikan omongannya, asahi menyela lebih dulu. “iya, tau kok, papi tau kamu sibuk sama urusan kantor. tapi masa kamu nggak punya pacar atau gebetan lah minimal” ujar asahi.
jeongwoo mengulum bibirnya, papinya ini kok tau kalo jeongwoo nggak punya pacar atau gebetan? gila gila, kalau begini kan jeongwoo jadi keliatan ngenesnya karena nggak punya pasangan.
jeongwoo terkekeh, “sok tau banget, papi. aku punya kok, tapi dia masih malu kalo ketemu sama papa papi” asahi menoleh kearah jeongwoo, dari tadi dia masuk sampai sekarang asahi nggak mau liat wajah jeongwoo, jadinya dia cuma liat kearah jendela aja. matanya asahi merah gara-gara nahan nangis, soalnya dia iri sama tuan choi udah punya cucu yang gemesin.
jaehyuk tuh disini kayak pajangan aja, dia nggak mau ikut campur kalau kayak gini. mending dia diem daripada kena omel asahi. asal kalian tau, omelan asahi itu benar-benar dahsyat, terakhir jaehyuk kena omelan asahi sekitar tiga minggu yang lalu dan berakhir dengan asahi yang melarang jaehyuk untuk tidur dikamar mereka selama tiga hari. jaehyuk benar-benar tersiksa karena itu.
“bener, woo? nggak bohong kan sama papi? awas kamu kalo bohong, papi beneran jodohin kamu sama mbak-mbak ujung komplek” jeongwoo mengangguk ribut, tak ingin membayangkan jika dirinya benar-benar dijodohkan dengan mbak-mbak ujung komplek yang memiliki penampilan aneh.
“nggak, pi. nanti aku bawa calonnya kerumah kalo dia udah nggak malu, ya” asahi mengangguk dan memeluk leher jeongwoo dan dibalas oleh jeongwoo, “kalo bisa, lusa udah harus bisa bawa kerumah ya, sayang. papi tunggu hehe” lagi-lagi jeongwoo mengangguk.
asahi melepaskan pelukannya, tersenyum manis dengan lebar. “udah seneng, sayang? jangan sedih lagi, ya. mau nemenin jeongwoo disini atau gimana?” tanya jaehyuk.
“nggak deh, papi bosen kalo disini. mau keluar cari cemilan, ayo jae” asahi berdiri dan menggandeng tangan jaehyuk, “jangan lupa ya, woo. papi sama papa sayang jeongwoo, banget!” ia kecup sekilas pipi jeongwoo dan berjalan menuju pintu.
“aku juga sayang sama papa papi, hati-hati ya pa bawa mobilnya” jaehyuk mengangguk, tak diberitahu pun ia akan mengendarai mobil sepelan mungkin agar selamat sampai tujuan.
pintu lalu ditutup, ruangan menjadi kosong kembali setelah kepergiannya orang tuanya keluar tadi. sekarang, jeongwoo jadi menyesal mengapa ia tak berpikir dulu sebelum bercakap seperti itu kepada asahi. jelas ia tak punya gebetan maupun pacar.
“ah bangsat, mulut sialan” jeongwoo memukul mulutnya.
“sabar, woo. yoon jeongwoo, sabar…” jeongwoo mengatur nafasnya, lalu mata serigalanya tak sengaja melihat siluet seseorang dibalik pintu ruangannya. pintu ruangannya ini agak transparan jika dilihat dari dalam tetapi kalau diluar tidak terlihat.
“masuk, kai” pintu kembali dibuka menampilkan pemuda blasteran korea amerika yang memiliki badan yang jangkung sama seperti jeongwoo.
“buset asem amat tuh muka, ngapa lo?” tanya kai, jeongwoo berdecak kearah kai. “biasa, kapan nikah. lo kalo jadi gue kesel nggak ditanya pertanyaan yang sama hampir setiap hari?”
pemuda bernama asli huening kai atau yang biasa jeongwoo panggil kai itu tertawa, menertawai nasib temannya yang terus-menerus ditanya tentang pertanyaan yang sama, “kesel sih, tapi untungnya gue nggak kayak lo”
“ye anjir, bantuin gue lah. tadi gue bilang ke papi kalo gue bakal bawa calon kerumah, tapi boro-boro, pacar aja kagak ada”
kai terkekeh, “jangan diambil pusing lah, lo sewa aja orang yang pura-pura bisa jadi pacar lo, udah deh. gitu doang, zaman sekarang mah orang bakal ngelakuin apa aja demi uang, mending lo cari deh itu itung itung bantu orang” cakap kai. jeongwoo heran kenapa dirinya bisa berteman sama manusia yang memiliki ketawa layaknya spongebob dengan segudang ide bodohnya itu.
tapi ya, kalau dipikir-pikir, sewa orang juga nggak masalah kan?
“gampang banget kalo ngomong”
“lah emang gampang, lo bayar aja itu orang yang mau. ada banyak di twitter, lo cari mana yang menurut lo paling yakin buat diajak kerumah” jeongwoo jadi mikir, bisa aja sih dia ngelakuin hal itu, tapi kalau orang yang dia sewa nggak bisa ngejalanin tugasnya dengan baik sama aja rugi dong.
“nggak usah sok mikir gitu lah, nih gue nemu. user jhwaniee, gue kirim link nya ya, gue tinggal. kalo lo yakin, kabarin gue oke, biar gue kasih saran nantinya” jeongwoo mengangguk dan membiarkan kai pergi begitu saja, meninggalkan jeongwoo sendiri.
jeongwoo mengambil ponselnya dan mengechek pesan kai, membuka link tersebut dan membaca isi tweet dari link yang kai berikan kepadanya. menurut jeongwoo, ini hal yang menarik. tapi dirinya masih ragu.
apakah ia harus menyewa orang atau tidak?
─────────── ★
penasaran ngga? kira-kira gimana ya sama jeongwoo, jadi nyewa orang buat pura-pura jadi pacarnya apa ngga? 🤔aku bakal bikin konfliknya yang ringan-ringan aja kayaknya, bakal lebih banyak adegan banyak kupu-kupu di perut (kayaknya loh ya, masih belum pasti)
anw terima kasih buat yang udah baca book woohwan ini wkwk, makasih juga semangatnya walaupun aku ngga bisa bales satu-satu hehe. kalo ada typo, tolong maklumi ya :D
see you in next chapter, bye <3
KAMU SEDANG MEMBACA
rental ; woohwan
Romanceini semua berawal ketika satu ide terlintas di kepala junghwan, ide yang tak sengaja membuat dirinya jatuh kedalam pesona jeongwoo. lelaki berparas tampan dengan segudang pesona yang mampu memikat siapa saja, termasuk junghwan. bxb. mpreg. harsh wor...