kantor

2K 228 15
                                    

happy reading!


hari sudah menunjukkan pukul sebelas siang, pemuda berkulit tan itu sedang fokus dengan berkas-berkas yang berada di mejanya. mata serigalanya itu terus membaca isi berkas yang ada, sesekali tangannya bergerak untuk mengambil secangkir kopi di sampingnya. dirinya masih tak mengerti bagaimana ia dulu menerima tawaran sang papa untuk membantunya dalam urusan kantor.

tak lama ia menghela nafasnya kasar, menatap sekeliling ruangan miliknya. ia melirik jam tangannya, masih terlalu dini untuk makan siang. pemuda itu membiarkan punggungnya untuk bersandar pada kursi, meregangkan semua ototnya yang terasa kaku. padahal ia hanya duduk, tapi rasanya pegal sekali.

pintu ruangan itu terbuka, seseorang masuk kedalamnya lalu berdecak saat melihat jeongwoo yang sedang bersandar.

"capek kan lo?" kai menghampiri jeongwoo dan menempuk pundak lebar milik temannya, "berisik. gue mau istirahat dulu, sebentar aja"

kai terkekeh, "oh ya, lusa bakal ada pertemuan sama pak kim buat ngomongin proyek selanjutnya. dan lo, harus ikut" ujar kai. jeongwoo mengerang tak suka, ia ingin istirahat.



kerjaan di kantor makin banyak.



jarang istirahat.



jarang juga bertemu junghwan.



eh?



"nggak bisa lo aja, kai?" tanya jeongwoo. kai menggelengkan kepalanya, "nggak bisa, woo. beneran serius, lo harus dateng" pemuda blasteran itu duduk di sofa milik jeongwoo, lalu menatap jeongwoo yang sedang duduk di seberangnya.

"gue liat liat, lo sama junghwan itu lama juga ya. udah berapa bulan, woo?" kai bertanya, ia sendiri sudah tau hubungan jeongwoo dengan junghwan. sesekali jeongwoo juga menceritakan pengalamannya bersama dengan junghwan.

jeongwoo menumpukan wajahnya dengan tangan miliknya, "sekitar lima bulan, kayaknya bentar lagi enam bulan"

kai mengangguk, "terus gimana nanti? udah ada ide semisal ortu lo tau kalo kalian berdua cuma pura-pura doang?"

"gue nggak mikir sampe situ, gue juga belum tau kapan mau jujur" lagi-lagi kai mengangguk, "lo nggak jatuh cinta sama junghwan, kan?"

seketika jeongwoo tersedak ludahnya sendiri, ia membenarkan posisi duduknya. matanya menghadap kearah kai, "nggak lah, gila lo"

mata kai memicing, ia tak begitu percaya dengan omongan jeongwoo. agak mustahil menurutnya, tapi kalau jeongwoo benar-benar tak jatuh cinta pada junghwan, kai akan mengatakan bahwa itu cukup hebat.

"keren juga lo..."

"soalnya ini yoon jeongwoo" tutur jeongwoo.

kai berdecak, jeongwoo terlalu percaya diri.

"udah deh, mending lo keluar. gue mau istirahat, pusing gue liat lo" lanjut jeongwoo, yang mana mengundang kekesalan pemuda blasteran tersebut. lalu kai keluar dan tinggalah jeongwoo seorang diri. tangannya merogoh saku miliknya, mengambil benda pipih yang ada di sana.

layar ponsel itu menyala, menampilkan sebuah room chat miliknya dan junghwan. ia ingin menghubungi junghwan, mana tau si manis itu lagi tak ada kegiatan.

sejujurnya jeongwoo bosan, mungkin jika ada junghwan akan terasa lebih baik.

jarinya bergerak untuk menakan icon telepon, mencoba menghubungi junghwan. kemudian panggilan itu diangkat oleh orang yang bersangkutan.


"junghwan, ke kantor, ya"


"nanti bilang aja, mau ke ruangan mas jeongwoo atau langsung keatas juga nggak apa"


rental ; woohwan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang