happy reading!
sekitar pukul setengah sepuluh pagi, junghwan tengah disibukkan dengan kegiatan memilih pakaian yang cocok untuk ia pakai hari ini. pasalnya hari ini jeongwoo mengajaknya untuk pergi ke pernikahan sepupunya, dan yang pasti junghwan harus tampil sopan, bukan?
masalahnya, semua pakaian junghwan kebanyakan berupa kaos dan juga outer, seperti cardigan ataupun jaket denim. kasurnya sudah penuh dengan pakaian yang ia keluarkan dari lemari miliknya.
"watanabe junghwan."
darah junghwan berdesir mendengar suara itu, suara yang ia yakini adalah suara junkyu. suara itu masuk ke telinganya, ia pun menoleh dengan ragu. dilihatnya junkyu yang sudah menyilangkan kedua tangannya di dada. menatap sang putra dengan sinis.
"bu... hehe bubu, sumpah beneran habis ini juju beresin, beneran!" junghwan berkata sambil mulai mengambil pakaiannya satu-persatu, junkyu menghela nafas melihatnya.
"kenapa dikeluarin semua?" tanyanya, ia duduk di pinggir kasur, bersebalahan dengan junghwan. junghwan menatap junkyu, "juju mau dateng ke pernikahan sepupunya temen, terus bingung mau pake apa" bibirnya mengerucut, membuat junkyu menggelengkan kepalanya pelan.
"kan juju bisa panggil bubu, sayang. kalo gini, kamu beresinnya suka nggak rapih" sindir junkyu. junghwan bergelayut manja di lengan junkyu, "jangan marah... masih pagi, kata ayah nggak boleh marah-marah"
junkyu hanya mendengarkan, dengan segera tangan lentik itu mulai mengambil pakaian junghwan, melipatnya dan kemudian ditumpuk sebelum akhirnya dimasukkan ke dalam lemari. junkyu menyisakan beberapa pakaian untuk junghwan kenakan hari ini.
junkyu mengambil pakaian tersebut dan diberikan kepada junghwan, "pake ini aja, ya? bagus kok, coba juju pake dulu, nanti bubu liat" junkyu sedikit mendorong junghwan agar ia mau berdiri dan berganti di dalam ruang ganti di kamarnya.
tak berselang lama, junghwan kembali dengan memakai pakaian yang junkyu pilihkan. junkyu tersenyum senang, junghwannya terlihat manis dan tampan saat bersamaan. pemuda manis itu berbalut kaos putih dan juga jaket denim berwarna beige dan celana jeans.
junkyu berdiri untuk merapihkan surai junghwan. junkyu mengelus pipi gembil sang putra, "nah, ini baru putranya bubu"
"putra ayah juga" lanjut junghwan, "iya, putra ayah sama bubu"
tiba-tiba ponsel junghwan berdering, menganggu momen mereka berdua. junghwan mengambil ponselnya, menatap nama siapa yang muncul di layarnya. ah, ternyata jeongwoo.
junghwan langsung mengangkatnya, "halo?"
"mas udah di depan, udah siap, kan?"
junghwan mengangguk, "udah. sebentar, mau pake sepatu" lalu telepon dimatikan sepihak oleh junghwan dan menaruh ponselnya kedalam saku celananya.
"bubu, temen aku udah didepan, aku berangkat, ya?" junkyu mengangguk mendengar penuturan junghwan, ia segera melangkah dibelakang junghwan yang sudah berjalan terlebih dahulu sesudah pamit.
dibawah junghwan pun berpamitan dengan haruto yang sedang duduk sambil menyesap teh hangat buatan junkyu, "ayahhh! juju mau pergi, kayaknya pulang agak malem" ia mengecup pipi haruto sekilas dan dibalas dengan senyuman haruto.
"mau ayah anter?"
junghwan menggeleng, "nggak hehe, temen aku udah jemput. pergi dulu ya, ayah. ju sayang ayah!" lantas pemuda itu berlari kecil ke teras sambil menenteng sepatu putih miliknya. ia memakainya dengan terburu-buru, takutnya jeongwoo sudah menunggu cukup lama.
dengan kaki yang sepenuhnya belum masuk kedalam sepatu, junghwan sudah lari terlebih dahulu dan masuk kedalam mobil. disana jeongwoo terkekeh melihat tingkah junghwan, "nggak usah buru-buru, junghwan. mas tungguin, kok"
KAMU SEDANG MEMBACA
rental ; woohwan
Romansaini semua berawal ketika satu ide terlintas di kepala junghwan, ide yang tak sengaja membuat dirinya jatuh kedalam pesona jeongwoo. lelaki berparas tampan dengan segudang pesona yang mampu memikat siapa saja, termasuk junghwan. bxb. mpreg. harsh wor...