perasaan

2.7K 259 14
                                        

happy reading!




jeongwoo kini sibuk, sibuk memandangi layar ponsel miliknya yang menampilkan ruang chat dirinya bersama junghwan. pesan terakhir sudah tiga bulan yang lalu, dimana junghwan mengajaknya untuk bertemu di cafe waktu itu. jeongwoo menghela nafasnya kasar, meletakkan ponselnya begitu saja.

aneh. ia merasakan hal yang aneh. tak ada junghwan di sisinya membuatnya menjadi kesepian, tak ada lagi teman yang mau mengobrol saat malam hari, tak ada lagi junghwan yang mengiriminya foto saat sedang memakai jepit rambut yang pernah ia belikan.

waktu terus berlalu, hingga tak terasa sudah tiga bulan lamanya pria berkulit tan itu tak melihat si manis. ah, jeongwoo ingat. selang beberapa minggu setelah keduanya berpisah kala itu, jeongwoo sempat melihat junghwan bersama dengan seseorang. junghwan tersenyum dengan sangat manis.

kala itu, jeongwoo ingin membelikan sebuah kue untuk asahi karena asahi berpesan untuk membawakannya makanan manis saat pulang kerja. jeongwoo teringat dengan toko kue dimana keduanya bertemu untuk kedua kalinya, tempat kali pertama jeongwoo menjemput junghwan. ketika ingin memarkirkan mobilnya, jeongwoo melihat junghwan disana.



jeongwoo sempat berpikir, apakah itu kekasih junghwan?




ia lihat bagaimana tangan seseorang itu mengelus surai kehitaman milik junghwan dengan lembut. rasanya sedikit nyeri ketika melihat kejadian yang ada didepannya saat itu.



"sebenernya gue kenapa…" jeongwoo memijat pelipisnya, bingung dengan dirinya sendiri. seolah-olah ia seperti menginginkan junghwan untuk selalu di sisinya. ia ingin junghwan selalu ada untuknya setiap saat. jeongwoo tak mengerti.


jeongwoo dan junghwan kini kembali seperti awal, asing sama satu lain. tetapi, bukankah seharusnya memang begitu? jika kontrak atau hubungannya sudah selesai, akan kembali seperti awal, dimana keduanya tak saling mengenal.



bukankah jeongwoo juga menyetujui permintaan junghwan kala itu?



"anjing. harusnya gue tolak waktu itu, gue nggak bisa berhenti mikirin junghwan" jeongwoo frustrasi. apa benar jeongwoo juga jatuh cinta pada junghwan?



"junghwan… lo beneran buat gue gila."




ia masih tak percaya, apakah debaran yang ia rasakan tiga bulan terakhir ini adalah tanda bahwa ia sudah jatuh dalam pesona junghwan?




kalau benar begitu, apa junghwan juga merasakan hal yang sama?






apa junghwan juga ingin jeongwoo selalu ada di sisinya?






pikiran jeongwoo kini telah didominasi oleh junghwan. junghwan, junghwan, selalu junghwan. pria itu bangkit dari duduknya, mengambil ponsel yang ada diatas mejanya dan keluar dari ruangan itu. ia harus menemui junghwan saat ini juga. ya walaupun mungkin nanti junghwan akan menolak kedatangannya, jeongwoo akan tetap menemui si manis.






☆☆☆





disini lah jeongwoo, diam didalam mobilnya. memandangi junghwan yang sedang bercengkerama dengan wanita paruh baya, melayani wanita itu dengan ramah. hati jeongwoo seketika menghangat. jeongwoo jadi tak berani untuk masuk, apalagi melihat seseorang yang ia pikir sebagai kekasih junghwan itu ada disana.

saat wanita paruh baya itu sudah selesai dilayani, seseorang itu mendekati junghwan. sedikit berbicara pada junghwan sebelum akhirnya pergi, ini kesempatan bagus untuk jeongwoo. ia keluar dari mobilnya, masuk secara perlahan ke dalam toko kue tersebut.

rental ; woohwan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang