1. S: Happiest Girl in The World

1.2K 88 11
                                    

Aku masih ingat ketika hari itu Kak Ayu datang ke indekos

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku masih ingat ketika hari itu Kak Ayu datang ke indekos. Aku enggak terlalu menanggapi karena memang biasanya Kak Ayu—sepupuku—selalu datang setelah kelas selesai. Kadang-kadang pulang atau menginap kalau memang lagi malas menarik gas motornya sendiri. 

Sama seperti hari itu, sekitar hm ... tiga bulan yang lalu kalau aku enggak salah ingat. Sependek pengetahuanku, Kak Ayu enggak pernah datang dengan wajah sumringah yang super antusias. Ada apa? Aku menerka-nerka hari itu.

"Akhirnya, Sei!!!"

"Akhirnya apa?"

Kak Ayu menyodorkan ponsel ke hadapanku. Memperlihatkan sebuah ruang obrolan dengan nomor kontak yang sangat familiar di mataku. Mataku berbinar kala itu. Padahal Kak Ayu yang dikirimkan pesan, tetapi mengapa jantungku yang deg-degan?

"Kak, ini ...."

"Iya, Harlan minta kontak kamu!"

Pekikan Kak Ayu serta merta membuat jantungku makin tak terkendali. Berdegup demikian cepat seakan-akan lelaki bernama Harlan itu ada di hadapanku. Oh, Tuhan!

Aku memang menginginkannya sejak lama. Sejak ... sejak kami sama-sama menjadi mahasiswa baru. Namun, kala itu harapanku harus pupus. Kudengar Harlan memiliki pacar dan sudah lama menjalin hubungan dengannya.

Namanya Danilla, cewek cantik di jurusanku. Satu angkatan denganku dan ya, tanpa ada tulisan ataupun lisan, semua orang juga tahu kalau dia adalah mahasiswa paling humble, cakep, dan tentu saja menjadi rebutan banyak kakak tingkat.

Wajar bukan jika Harlan mendapatkan hati gadis sepertinya? Kudengar juga mereka sudah lama berpacaran, sejak SMA, kalau aku enggak salah ingat.

"Sei, gimana? Mau aku kasih nggak?"

"Aku nggak tau, Kak. Itu beneran? Mana tahu bukan Harlan atau temen-temennya yang sengaja ngeprank."

Hari itu di tiga bulan lalu, aku sama sekali tak tahu harus bahagia atau sebaliknya. Aku senang karena Harlan akhirnya meminta kontakku dan aku ... sebagai cewek yang udah lama suka sama dia, tentu pengin banget berinteraksi dengannya—walau cuma lewat pesan. Di sisi lain, aku takut ini hanya bercandaan teman-temannya. Apalagi Juang, anak itu setahuku sangat doyan bercanda.

Mengingat sosok Harlan yang super cuek, enggak peduli sekitar, jarang senyum, ya ... pokoknya cool abis, aku ragu kalau dialah yang mengirim pesan kepada Kak Ayu.

"Oh! Aku ada ide," kata Kak Ayu sambil menjentikkan jemari. "Aku akan minta Harlan meminta nomormu secara langsung. Kalau dia memang serius, dia pasti akan menemui kamu Sei."

KATA KITA || TRAVICKY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang