haruto dan ketiga murid terkenal

782 93 0
                                    

Bel pulang sudah terdengar tapi beberapa murid memilih tak pulang duluan dan memilih menyibukkan diri di ujung koridor kelas 11 di lantai dua, atau lebih tepat nya koridor yang terdapat kelas Haruto disana.

Menonton pertunjukan gratis yang tengah berlangsung.

Itu Yoshi, Jeongwoo, dan Junghwan yang tengah beradu mulut, meributkan siapa yang akan mengantar Haruto pulang. Bahkan Jeongwoo mengabaikan Minji yang tengah bergelayut manja di lengan kiri nya, walau tadi sudah di usir Jeongwoo.

"Harusnya gue yang nganter Haruto pulang! Gue kan pacar nya!" Ujar Jeongwoo pede.

"Saya kakak nya! Saya yang seharusnya mengantar Haruto pulang!" Sungut Yoshi.

"Tapi kemarin lusa, saya yang nganterin kak haru pulang!" Timpal Junghwan.

"Lusa ya lusa, sekarang ya sekarang bocah! Pokoknya gue yang nganterin Haruto." Balas Jeongwoo.

"Jeo! Kamu kan bisa nganter pulang aku." Masih dengan bergelayut, Minji menyela adu mulut itu.

"Diem! Lo kalo mau pulang ya pulang aja sendiri! Gak usah manja!" Jeongwoo menyentak lengan nya agar terlepas dari tangan Minji.

"Lo itu gak diajak, jadi diem! Dasar! Wuuu!" Imbuh Junghwan.

"Tau tuh! Ikut-ikut."

"Udah ya! Pokoknya saya yang nganterin adek saya! Karena saya kakak nya Haruto."

Mashiho yang baru saja sampai di koridor kelas itu pun bergumam kecil. "Lah? Itu Jepun ngakuin Haruto? Ketempelan apaan tuh orang?"

Sebenar nya Mashiho tadi ingin mencari kakak nya, lalu seorang siswa berkata bahwa Yoshi tengah adu mulut dengan adik kelas di gedung kelas 11. Dan disini lah dirinya berada, melihat tak minat ke arah tiga orang yang tengah memperebutkan Haruto.

Sedangkan Haruto sendiri, dirinya ikut menonton dari depan kelas nya dengan tudung hoodie yang ia gunakan.

Bersama dengan Wonyoung yang sedari tadi sudah berada di samping nya, bertujuan mengajak pulang bersama ke rumah nya karena dirinya tahu pasti ada sesuatu yang ada di balik penampilan Haruto sekarang.

Haruto juga sudah setuju dengan tawaran Wonyoung, jadi sebenar nya mereka bertiga meributkan hal yang tidak berguna.

Wonyoung penasaran. "Harr, mereka kenapa sih? Kakak lo tumben ngakuin lo Har? Itu juga si orang utan kesambet setan apaan etdah? Kalau Junghwan mah kayanya biasa aja."

"Sama, gue juga gatau. Tuh makhluk Jepang kayanya lagi stress terus otak nya konslet. Tadi pagi aja ngasih gue bekal nasgor, tapi kemanisan anjir." Jawab nya.

Wonyoung mengangguk. "Kayanya efek disuruh ke gudang buat ngambil bola basket sama guru olahraga deh, terus setan nya masuk ke tubuh nya." Timpal Wonyoung tak masuk akal.

"Gak peduli juga sih, gue cape nih. Pegel gak lo won? Pulang sekarang ayo." Haruto menggenggam tangan Wonyoung, ngomong-ngomong mereka melihat drama itu sambil jongkok.

Wonyoung mengangguk lalu berjalan dengan santai melewati ketiga pemuda dengan tinggi diatas rata-rata. Tak lupa dengan tangan Haruto yang masih tergenggam.

"Kak haru pulang sama siapa?" Tanya Junghwan saat mereka berdua melewati ketiga nya.

"Sama kakak yuk, dek."

"Sama gue, mau gak Har?"

"Sama saya aja ya Kak?"

Melihat Haruto yang hanya diam sambil memandang bingung ketiga nya, Wonyoung pun menjawab. "Haruto pulang sama gue, lo pada pasti gak tau Haruto bakal pulang kemana kalau lagi kaya gini." Ucap Wonyoung dengan muka mengejek.

"Haruto, sama kakak ya? Pulang ke apart kakak?" Yoshi membujuk Haruto lembut, tak memperdulikan yang Wonyoung katakan.

Haruto menggeleng pelan. Gelengan lucu, membuat beberapa dari mereka menggigit pipi dalam nya.

"Engga, gue sama Wonyoung aja." Tolak nya. Berbeda dengan gelengan lucu itu, Haruto menolak dengan nada datar.

"Mau saya anter ke apartement bunda nya kak haru, gak?"

"Ngga Ju, gak usah."

Saat Jeongwoo ingin ikut membujuk Haruto, Wonyoung lebih dulu menyela. "Mending lo urusin tuh monyet ragunan, gatel banget kaya nya." Wonyoung langsung menarik Haruto agar terbebas dari ketiga nya.

Wonyoung membawa Haruto ke mobil nya. Lalu mobil hitam itu melaju, membawa si tokoh utama yang menjadi faktor perdebatan antara ketiga murid terkenal; Yoshinori si ketua osis yang ramah, Jeongwoo yang terkenal karena wajah rupawan dan kulit tan nya, serta Junghwan yang terkenal karena memiliki badan yang kekar tak lupa dengan garis rahang yang tegas.

"Ya, jadi pemenang perebutan 'siapa yang nganterin Haruto' dimenangkan oleh Wonyoung, hore." Celetukan datar salah satu siswi yang sedari tadi menjadi penonton drama itupun membuat ketiga lelaki yang tadi adu mulut itu membubarkan diri.

▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁

Wonyoung dan Haruto sudah sampai di kediaman keluarga Jang. Wonyoung sudah terbiasa dengan tingkah Haruto, ketika dirinya berangkat menggunakan hoodie atau sweater.

Yang pastinya untuk menutupi luka nya, apalagi kemeja seragam sekolah mereka itu pendek dan Haruto juga jarang menggunakan almamater nya karena gerah.

Keluarga Jang juga sudah di ceritakan oleh Wonyoung, dia juga meminta agar tidak menyinggung soal luka di tubuh Haruto agar anak itu nyaman.

Kedua nya memang sudah dekat dengan keluarga satu sama lain. Jadi ya, baik Haruto maupun Wonyoung akan diperlakukan seperti satu keluarga. Entah saat Haruto berada di rumah keluarga Jang, ataupun saat Wonyoung berada di apartement bunda Haruto.

Luka melepuh pada lengan Haruto sudah di beri obat oles oleh Wonyoung. Memar di jidat nya sekarang juga sedang di kompres atas suruhan Wonyoung.

"Pantes pake poni kaya anak paud, ternyata jidat nya memar toh. Btw har, lo jadi bahan gibahan anak cewe kelas gue tau." Wonyoung berkata sambil membersihkan meja nya yang terdapat tumpukan kertas-kertas berisi puluhan soal.

Oh iya, sekarang mereka tengah berada di kamar Wonyoung.

"Mereka gibahin apa?"

"Mereka bilang nya sih, gara-gara lo berangkat pake poni rapet sampe nutupin jidat lo yang biasanya kelihatan."

"Mereka kaya orang gila, teriak-teriak gak jelas bilang 'HARUTO IMUT' sumpah, Pengen gue sumpel pake penghapus papan tulis mulut nya." Omel nya sambil menirukan gaya teman kelas nya.

Menaruh sebelah tangan nya di depan mulut, dengan sebelah tangan nya yang menggebrak-gebrak meja belajar nya, tak lupa meniru bagaimana anak kelas nya melompat-lompat tak karuan yang terlihat seperti orang kehilangan kadar kewarasan nya.

"Hahaha.. tadi nya sumpelin aja tau! Gue tadi di kantin makan roti diliatin mulu, ngeliat nya kaya liat anak kecil heran. Gue colok matanya, buta dah tuh!" Curhat Haruto masih dengan satu tangan nya yang memegang kompresan di dahi nya.

Kedua nya berbincang banyak, terkadang di selingi dengan suara tawa yang menggelegar. Sampai suara ketukan pada pintu terdengar.

"Haruto, Wonyoung, makan dulu yuk. Mami udah masakin cumi-cumi buat kalian!" Mami dari Wonyoung berkata lembut.

"Oke mam!!" Kedua nya berseru senang, cumi-cumi buatan mami Jang adalah yang terbaik. Sama seperti nasi goreng buatan bunda.

Kedua nya bersenang-senang, entah dengan cara menonton series sampai movie, lalu bermain tod dengan kakak laki-laki Wonyoung serta pacar Wonyoung yang bernama Jungwon, bercerita-cerita bersama sampai Wonyoung yang pergi bersama sang pacar untuk berjalan-jalan.

Meninggalkan Haruto yang menertawakan kisah cinta kakak laki-laki Wonyoung yang ditinggal tidur sang pacar saat melakukan panggilan menjadi penghujung hari sabtu nya yang cukup berwarna.

TBC

HOME: The Disappointed [jeongharu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang