haruto dan ungkapan maaf jeo

793 90 2
                                    

Hari minggu, Haruto terbangun dengan wajah bantal nya. Masih di kediaman keluarga Jang, ia membuka tirai putih pada kamar yang ia tempati. Lalu berjalan ke kamar mandi, menyegarkan tubuh nya.

Masih di hari yang sama, namun berbeda tempat. Jeongwoo merenung, semalaman dirinya tak tertidur sambil menatap ke arah ponsel nya berjam-jam, menampilkan ruang percakapan dirinya dengan Haruto.

Ia heran mengapa anak itu tak memberinya pesan-pesan penghantar tidur atau sekedar mengingatkan nya untuk makan, terakhir pesan dari Haruto itu dikirim pada hari Kamis malam sekitar pukul 10 lewat beberapa menit. Pesan yang dikirim berisi wejangan agar tidak begadang dan beberapa kata manis.

Sedikit rahasia, Haruto akan menggunakan panggilan 'Haru-Jeo' lalu bersikap lebih lucu dari asli nya saat berada di ruang percakapan dengan dirinya.

Berbeda sekali saat Haruto bertatap langsung dengan nya, boro-boro bersikap lembut, orang pakai 'Aku-kamu' saja seperti nya sudah terlalu memuakkan.

Walaupun mereka pernah seromantis pasangan lain, namun hanya saat awal hubungan terjalin dan belum ada yang tau kalau hubungan itu terjalin karena dare dari salah satu teman se-perbangsatan Jeongwoo.

Jeongwoo tak tau mengapa dirinya berubah seperti ini, bahkan sampai beradu mulut untuk dapat mengantarkan Haruto-nya.

Yang ia tau hanya, ada rasa tak suka ketika dirinya melihat Junghwan yang terlalu perhatian dengan Haruto, dirinya juga tak suka ketika melihat Yoshi mengelus rambut wolf cut Haruto kemarin pagi. Ya, dirinya melihat itu.

Sungguh kemarin malam ia benar-benar merenungi tingkah nya kepada Haruto.

Dan sial nya, kata-kata pedas yang ia lontarkan kembali terulang di otak nya. Ia rasa mungkin jika dirinya menjadi Haruto juga pasti akan marah. Sungguh, aneh sekali pemuda Park ini.

Jeongwoo mulai bertingkah aneh, dirinya mulai ber-monolog. "Apa gue minta maaf ya?"

"Tapi pasti Haruto gak bakal terima maaf gue sih." Bagus lah, Park Jeongwoo yang sekarang cukup sadar diri.

"Apa gue ajak jalan-jalan minggu gitu? Terus minta maaf?"

"Tapi nanti kalau gue ajak keluar nanti dia pikir nya gue suka sama dia dong? Idih gue kan kagak suka Haruto." Kembali, sifat bodoh nya kembali menggerogoti otak nya.

"Gue kan cuma mau minta maaf."

"Tapi kan, gue gak tau minta maaf nya gimana anjir."

"Jeongwoo lo tolol banget heran, minta maaf aja gak bisa." Jeongwoo meraup wajah nya.

"Chat aja kali ya? Iya! Chat Haruto!"

Wajah sumringah Jeongwoo terhapus sesaat menyadari sesuatu. "Gue chat nya apa ya? Chat minta maaf atau ajak jalan? Ajak jalan aja deh." 

Maaf Jeongwoo, kalau seperti ini bukan mengajak tapi memaksa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf Jeongwoo, kalau seperti ini bukan mengajak tapi memaksa.

Anak ini tidak bisa cara mengajak jalan dengan romantis apa? Bahkan contact name Haruto saja terlihat sangat kaku. Tak tau saja kalau Haruto sedang muak dengan segala hal yang berkaitan Keluarga nya dan Jeongwoo.

HOME: The Disappointed [jeongharu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang