(16) Fear

0 0 0
                                    

Hello readers, fyi, gambar-gambar yang bakal aku tampilkan hanya untuk memperjelas tempat atau hal yang lain supaya kalian bisa lebih dapat feel-nya. Enjoy and happy reading 💙💙💙

Setelah memecat Melissa, Carlos pun menelepon Kyle yang masih mengawasi Valerie di kantornya. "Apa maksudmu pelakunya adalah Melissa?" tanya Carlos. Senyuman langsung terukir di wajah Kyle begitu mendengar pertanyaan Carlos.

"Sudah kuduga dia pelakunya" pikir Kyle, kemudian menjawab pertanyaan tuanya. "Benar, tuan"

"Saya sudah mendengar suaranya dari panggilan telepon, tapi saya belum yakin apa benar Melissa pelakunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saya sudah mendengar suaranya dari panggilan telepon, tapi saya belum yakin apa benar Melissa pelakunya. Tadi, setelah berhasil kabur, kami mampir ke apotek dan saya melihat seorang wanita diam-diam mengambil gambar kami"

"Itulah sebabnya saya mengatakan pada tuan, kita akan mengetahui siapa pelakunya. Saya juga tidak menyangka dia akan bergerak secepat ini" jelas Kyle.

"Sepertinya dia terlalu gegabah. Kamu bisa kembali ke kantor sekarang, Kyle. Kebetulan ada sesuatu yang harus kudiskusikan juga denganmu" balas Carlos, kemudian diiyakan oleh Kyle.

Kantor Valerie

"Maaf aku terlambat, ada sesuatu yang mendesak tadi" ucap Valerie pada beberapa partner yang bekerja sama dengannya. Dia barusaja tiba di kantornya setelah mengebut dengan kecepatan penuh dari kampus.

Untungnya mereka mau memaklumi keadaan Valerie dan mulai mendiskusikan proyek yang direncanakan.

Setelah selesai dengan pekerjaannya, Valerie membereskan mejanya dan ingin segera pulang ke rumah. Hari ini dia melalui beberapa hal aneh yang lumayan menguras tenaganya.

Sampai di parkiran, Valerie merasakan sebuah benda tumpul menghantam kepalanya dan seketika pandangannya langsung gelap.

Melissa setelah diusir dari perusahaan

Wanita itu menghentikan sebuah taksi dan pergi ke night club langganannya. "Lakukan saat pria itu tidak di sekitarnya" perintah Melissa lewan panggilan teleponnya dengan seseorang.

Sesampainya di night club, Melissa pun memasuki ruangan VIP yang sudah dibook untuk bertemu dengan seseorang.

"Sudah tidak sabar?" tanya Melissa pada pria yang sedang duduk dengan dua wanita penghibur di sampingnya. Pria itu hanya membalas pertanyaan Melissa dengan senyum nakal dan memberikan isyarat pada anak buahnya untuk meninggalkan mereka sendirian.

"Kuharap kamu tidak mengecewakanku kali ini, Melissa" ucap pria itu tanpa mengubris kedua wanita penghibur yang mencoba menggodanya daritadi. "Apa aku pernah membuatmu kecewa?" balas Melissa dengan yakin, membuat lawan bicaranya tersenyum puas.

Sekali lagi Dewi Fortuna kembali berpihak pada Melissa. Dengan Kyle tidak lagi mengawasi Valerie seperti biasanya dan gadis itu juga sudah kelelahan hingga tidak menyadari sekitarnya, membuat anak buah Melissa bisa menjalankan rencana tanpa hambatan sedikitpun.

It's Faith, Not Serendipity 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang