(14) The First Terror

0 0 0
                                    

Hello readers, fyi, gambar-gambar yang bakal aku tampilkan hanya untuk memperjelas tempat atau hal yang lain supaya kalian bisa lebih dapat feel-nya. Enjoy and happy reading 💙💙💙

Valerie segera masuk ke kamarnya dan mandi. Setelah membersihkan dirinya, Valerie berbaring di ranjang dan melihat foto yang dia ambil seharian ini.

"Aku benar-benar merasa seperti dirimu 4 tahun yang lalu, Carlos. Terima kasih sudah bersabar denganku selama ini" gumam Valerie sambil menatap bulan yang bersinar malam itu.

"Katanya, jika kamu merindukan seseorang, kamu hanya perlu mengatakannya sambil menatap bulan, dan orang itu bisa mendengarkan apa yang kamu katakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Katanya, jika kamu merindukan seseorang, kamu hanya perlu mengatakannya sambil menatap bulan, dan orang itu bisa mendengarkan apa yang kamu katakan. Pastikan kamu mengingatnya, itu akan berguna suatu saat, aku yakin" – Carlos

"Apa kamu bisa mendengarku, Carlos? Aku tidak percaya aku benar-benar melakukan saranmu itu. Kamu benar, aku merindukan semua kebiasaanmu. Kuharap ingatanmu segera kembali agar kita bisa seperti dulu lagi"

Kampus

Sudah beberapa minggu berlalu dan Valerie mulai terbiasa dengan kesibukannya. "Valerie!" panggil Leah sedikit berteriak, "Pelankan suaramu, sahabat. Semua orang sedang menatapmu" ucap Valerie masih terpaku dengan buku bacaannya.

"Maaf, aku hanya terlalu senang untuk memberitahumu ini" balas Leah dengan senyum lebarnya. "Kamu bertemu laki-laki idamanmu?" tebak Valerie asal, "Darimana kamu tahu?" tanya Leah terkejut.

Valerie pun tidak kalah kaget dan langsung menutup bukunya, "Serius?" "Bukannya kamu sudah tahu?" "Aku hanya asal menebak, tapi kamu serius?" Leah membalasnya dengan anggukan yang semangat.

Melihatnya Valerie pun ikut senang, "Bagaimana orangnya?" tanya Valerie tidak sabar. "Kami bertemu saat aku sedang bekerja di café. Orangnya tinggi dan lucu. Aku tidak tahu cara menggambarkannya, akan kukenalkan nanti" jelas Leah.

"Saat sudah menjadi pacarku" sambungnya sambil berbisik yang membuat mereka berdua tertawa. "Baiklah, aku tidak sabar menunggunya" balas Valerie.

Setelah kuliahnya selesai, Valerie langsung pergi ke kantornya dan menangani berkas-berkas yang sudah menumpuk di meja.

Kantor Calos

Kantor Calos

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
It's Faith, Not Serendipity 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang