47. jadi rebutan

1.4K 124 18
                                    

Beberapa minggu berlalu, kini Gwey sudah kembali masuk ke sekolah, ia yang kini sudah hampir berada di penghujung kelas 3 pun harus banyak mempersiapkan diri untuk ujian di minggu depan. Kini gadis cantik berambut panjang itu berjalan sendirian di koridor sekolah dengan membawa beberapa buku yang baru saja ia pinjam dari perpustakaan.

Tapi sesaat kemudian ia terjatuh bersama bukunya ketika seseorang menabraknya dari belakang, "awss" ringisnya.

"Eh sorry, gue gak sengaja" pria yang menabraknya adalah kapten basket di sekolah ini.

"Gapapa kok"

"Gue bantuin ya?" Pria yang masih mengenakan jersey itu pun mencoba membantu Gwey untuk membereskan bukunya, tapi tak sengaja tangannya bersentuhan dengan Gwey.

"Jauh² lo dari cewek gue!" Tiba² Junghwan datang dan menyerobot ke tengah² Gwey dan pria itu.

"Sorry, gue gak bermaksud, gue cuma mau bantuin dia doang, maaf sekali lagi ya, gue udah nabrak lo"

Gwey mengangguk takut tanpa mau memandang pria itu, "gapapa" lantas pria itu langsung melenggang pergi saat terus mendapat sorotan tajam dari Junghwan.

"Kamu gapapa? Ada yang luka?" Junghwan bertanya sambil mengecek kondisi gadisnya.

"Aku gapapa" Junghwan pun bernafas lega lalu beranjak mengantarkan Gwey ke kelasnya dan mengambil beberapa buku di tangan Gwey untuk ia bawa.

****
Gwey hanya mampu menatap sendu kearah  Nindy, Gia dan Dona, ia sangat merindukan mereka, bahkan kini tempat duduknya saja sudah digantikan oleh orang lain dan kini ia duduk di bangku agak jauh dari mereka.

Saat bel berbunyi, semua siswa pun berhamburan keluar kelas untuk pulang. Saat Gwey hendak beranjak dari kelas, tangannya dicekal oleh sahabatnya.

"Kita kangen sama lo" Nindy, Gia dan Dona memeluk Gwey. Tak bisa terbendung, Gwey pun membalas pelukan mereka dan menangis, "maaf, maaf gara² gue kalian jadi ikut terlibat"

"Enggak Gwey, harusnya lo malah kasih tau kita dari awal supaya kita bisa bantuin lo" ucap Dona.

"Biar gue yang nanggung semuanya, mereka mau nya gue jadi biar gue aja yang nyerahin diri ke mereka, kalian jangan pernah terlibat lagi, oke?"

"Tapi Gwey, ngeliat lo terus tersiksa karena mereka juga bikin kita kesel, kita pengen bantuin lo, lo harus kabur dari mereka"

"Mau sejauh apalagi gue kabur? Gue pasti bakal berakhir sama mereka lagi" Gwey sudah sangat pasrah dengan keadaannya, mau seberusaha apapun langkahnya untuk pergi, ia akan kembali lagi kepelukan ke 12 pria itu.

Junghwan yang sedari tadi sudah menunggu Gwey di depan kelas pun langsung masuk dan membawa gadisnya sebelum terpengaruh lebih dalam oleh wanita² itu.

"Ayo pulang" ucapnya dingin.

"Kita masih belum selesai bicara sama Gwey!" Gia sedikit meninggikan suaranya pada Junghwan.

"Bicara apalagi? Kalian masih mau menghasut Gwey?"

"Kita gak menghasut, tapi cowok kayak kalian gak pantes dapetin Gwey, kalian tuh gila tau gak!" Teriak Nindy di depan wajah Junghwan, pria itu mencoba maju dan rasanya ingin menghajar mulut sialan itu, namun langkahnya terhenti saat Gwey melerainya.

"Udah, kita pulang aja ya?" Gwey menarik tangan Junghwan untuk keluar dari kelas dan membawa nya ke gerbang depan untuk menghampiri mobil jemputan mereka.

Saat di dalam mobil, Junghwan pun menatap tak suka kearah Gwey, "berapa kali aku bilang, stop deket² sama mereka! Mereka tuh cuma bawa pengaruh buruk buat kamu!"

THE OTHER SIDE | TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang