55. berlalu lama

1.2K 121 20
                                    

Beberapa tahun kemudian.....

"Selamat pagi dok" perawat itu menyapa seseorang yang mengenakan jas putih dan menenteng paper bag ditangannya, wanita itu tersenyum ke semua orang yang menyapa nya.

Ia terus berjalan menuju sebuah ruangan rawat inap, "DOKTERRRR" Seorang anak kecil berlari kearahnya lalu memeluknya.

"Hari ini udah makan terus minum obat?" Tanya nya yang sedang berjongkok dihadapan anak kecil itu.

"Udah dong, terus sekarang mana hadiahnya?" Tangan gadis itu terulur.

"Emm hadiah apa ya?" Wanita itu membuat raut wajah yang seolah bertanya² untuk menggoda anak itu.

"Ih dokter mah gitu" rajuknya.

Ia pun lantas terkekeh dan mengeluarkan sesuatu dari paper bag yang ia bawa, "nih hadiahnya"

Mata anak itu pun melihat sebuah boneka beruang, "ih dokter katanya mau bawain coklat"

"Diliat dulu dong" anak itu lantas menerima boneka itu dan meraba-raba belakang boneka itu dan ternyata sebuah coklat terikat disana.

Anak itu girang dan melompat-lompat, "makasih dokter Sei yang baik"

"Sama-sama Haira yang cantik, nanti kalo rajin minum obat dan makan nya teratur, dokter kasih hadiah lagi, okey?"

Anak itu hormat, "siap, laksanakan" hal itu mampu membuatnya tertawa, Haira pergi kearah ibu nya disana yang melihat dengan senyuman.

Ibu Haira mengucapkan terimakasih dengan bahasa isyarat, "terimakasih" mulutnya seakan mengucapkan itu.

Ia pun juga mengatakan dalam bahasa isyarat, "sama-sama" Ibu Haira memang tuna wicara dan Haira sendiri mengidap penyakit jantung, ia menemukan mereka saat ibu Haira menggendong Haira yang sudah lemas hendak membawanya ke rumah sakit.

Ibu Haira bingung saat anaknya di vonis memiliki penyakit jantung, ia yang selama ini hanya hidup berdua bersama putrinya itu tak memiliki cukup biaya untuk pengobatan anaknya, lalu karena kasihan Sei pun bersedia membiayai Haira sampai sembuh.

Sei keluar dari ruangan Haira dam hendak menuju taman rumah sakit, disana duduk seorang kakek tua di sebuah kursi taman, "selamat pagi kakek Tio"

"Eh pagi dokter Sei"

"Saya bawakan bunga untuk kakek" Sei mengeluarkan bunga mawar putih, hari ini adalah anniversary pernikahan kakek Tio dengan mendiang istrinya yang baru meninggal beberapa minggu lalu di rumah sakit ini.

"Terimakasih dok, ini bunga kesukaan istri saya" kakek itu menatap Sei dengan berkaca-kaca.

"Sama-sama kek, saya paham perasaan kakek, jangan berlarut-larut dalam kesedihan, nenek Yana pasti sedang tersenyum memandang kakek dari atas sana, kakek harus tetap tersenyum di hari bahagia ini"

Kakek Tio mendongakkan kepalanya menghadap langit, "langitnya sangat biru sekali, saya harap kamu melihat saya tersenyum dari atas sana" Sei lalu memeluk kakek Tio.

"Selamat hari jadi pernikahan yang ke 35 tahun untuk kakek Tio dan nenek Yana, semoga Tuhan mempersatukan kalian lagi kelak"

"Terimakasih dok" Sei beranjak pergi, ia berjalan menuju ruangannya, sebentar lagi jam praktek nya akan segera di mulai dan sudah banyak pasien yang mengantri disana.

......

Klik

Suara kaleng cola yang terbuka, lalu diteguk oleh Sei, ia kini sedang duduk di bangku taman rumah sakit masih dengan jas putih yang ia pakai. Hari ini adalah jadwalnya berjaga di rumah sakit.

THE OTHER SIDE | TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang