37. melepaskan

1.2K 129 6
                                    

Taraa mak jreng, jangan bersedih nih ku kasih double up❤️

Jihoon, Junkyu dan Haruto yang melihat ke 3 pria itu hanya mematung diambang pintu pun heran, "gimana? ada apa di dalam?"

"Bang...." Jaehyuk lemas dibuatnya, ia tak tau harus senang atau bereaksi seperti apa, ini sangat sulit ia lihat.

"Ada apa sih?" Lantas Jihoon menerobos masuk ke dalam, ia sempat terpaku sebelum akhirnya berjalan pelan kearah sebuah ranjang.

Disana ada seorang gadis yang terbaring lemah dengan mata yang masih tertutup, luka lebam menghiasi wajahnya dan yang paling mengejutkan adalah gadis itu masih mengenakan seragamnya namun sudah dengan kondisi terbuka dibagian atasnya, juga lehernya yang sudah dipenuhi kissmark berwarna ungu kemerahan dimana².

Tangan Jihoon bergetar hanya untuk meraih pipi gadis itu, benar itu adalah gadisnya namun melihat keadaan Gwey sekarang, ia merasa bodoh karena terlambat menemukan gadisnya.

Tubuh Gwey yang tertutupi selimut tak mampu membuat Jihoon dan lainnya melihat lebih lagi. Mereka duduk lemas, tak tau harus bereaksi seperti apa.

"Hei! Siapa kalian?!" Dengan kondisi yang masih tak percaya, tiba² para penjaga itu kini kembali, Jihoon dengan emosi yang tersulut pun menghajar mereka satu persatu.

Bugh bugh brak bugh

Perkelahian tak bisa dielakkan, bahkan mereka yang berada di luar pun menerobos masuk mendengar kegaduhan di dalam, tanpa melihat kondisi Gwey dulu, mereka membantu lainnya untuk menghajar para penjaga disana.

Dengan emosi menggebu, Haruto lantas menarik kerah salah satu penjaga, "SIAPA BOS LO! KASIH TAU ATAU LO MATI DI TANGAN GUE!"

"K-kami tidak akan m-memberitahu kalian" ucap salah satu penjaga itu.

"Oke. Mati berarti jadi pilihan kalian" Haruto menghajar nya dengan brutal hingga penjaga itu sudah tidak bisa berkutik lagi.

Sedangkan di ruangan lain pria itu tersenyum menang, "gadis kalian selamanya akan jadi milikku"

*****

Setelah berkelahi dengan beberapa penjaga, kini Jihoon dengan cepat menggendong gadisnya dan membawanya segera pergi dari rumah ini.

Di dalam mobil dia menyetir sambil meneteskan air mata, serta Doyoung yang melihat wajah Gwey pun ikut tak tega melihat kondisi Gwey. Gadis itu dalam kondisi lemah apalagi dengan luka² yang dia dapati, pasti pria itu sangat menyiksanya.

"Siapapun orangnya, setelah ini gue pastiin dia bakal habis di tangan gue." Yedam mengepalkan tangannya.

Mereka kini sampai di rumah sakit, dengan tergesa Doyoung menggendongnya dan menidurkan Gwey di brankar gawat darurat.

Ia memasrahkan semua pada dokter umum yang berada disana, ia sebenarnya ingin mengecek Gwey sendiri namun ia takut malah melihat sesuatu yang tak ia bayangkan.

Beberapa menit kemudian dokter itu keluar, "gimana dok kondisinya?"

"Saya sangat prihatin dengan kondisi Gwey, dapat dilihat bahwa dia banyak mendapat luka fisik, apa kalian melukainya lagi?" Ya itu adalah dokter yang sama, yang memeriksa Gwey beberapa waktu lalu.

Mereka bungkam, "g-gimana keadaannya?"

"Luka nya sudah saya obati, ada beberapa luka juga dibagian lain, seperti di perut, punggung dan juga paha nya...."

"Cukup" Belum sempat dokter meneruskan omongannya, mereka sudah tak kuat mendengarnya.

"Setelah ini Gwey akan dipindahkan ke ruang rawat agar kami bisa semakin intensif melakukan pengecekkan lainnya, saya permisi" dokter pun pergi dan mereka langsung terduduk lemas.

THE OTHER SIDE | TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang