36. ada apa?

1.1K 105 2
                                    

Suara langkah kaki yang menggema di lorong sebuah rumah di tengah hutan. Ya, disana lah sebuah rumah megah berdiri dengan warna gelap yang mendominasi.

Pria itu bersiul sambil berjalan menuju sebuah kamar, memakai slayer nya lalu membuka kunci pada pintu dan melihat gadis cantik tengah tidur memunggunginya.

Ia berjalan mendekat dan berjongkok di depan gadis itu, "sayang, udah sore bangun yuk, kamu harus makan" pria itu menyisir rambut Gwey dengan tangannya.

Gwey yang terusik pun bangun dan melihat pria itu dengan tatapan benci, ia lalu menepis tangan pria itu dari kepalanya. "Singkirin tangan lo dari gue"

Pria itu tertawa remeh, "okey kalo kamu gamau aku sentuh" lalu ia mengambil nampan berisi makanan yang sudah ada di nakas dekat pintu.

"Makan dulu, sarapan kamu tadi belum dimakan kan?"

"Aku makan sendiri nanti"

"No, pasti nanti gak kamu makan"

"Stop sok sweet ke gue, jijik dengernya. Lebih baik lo lepasin gue"

"Lepasin? Gaakan"

Gwey mendengus kesal, "apa yang lo mau dari gue? Gue gak begitu menarik buat lo cintai, gue udah punya pacar bahkan pacar gue ada 12" Gwey berharap pria ini ilfeel dengan dia mengatakan itu.

"I know, bukannya itu juga keuntungan buat kamu." Pria itu mengangkat sebelah alisnya.

"Maksudnya?"

"Kamu sering dikasarin kan sama mereka? Kamu bahkan lelah dan pengen putus sama mereka. Dan sekarang itu bisa terjadi, disini cuma aku satu² nya yang akan mencintai kamu dan kamu bisa terbebas dari mereka"

Gwey menggeleng, "lo sama aja, ini namanya gue keluar kandang harimau masuk kandang singa"

Pria itu terkekeh, "ya aku singa, yang siap nerkam kamu kapan aja" pria itu membelai pipi Gwey.

Gwey kembali menepis tangan itu, "ck gue bilang jangan sentuh gue"

"Kamu gaada hak buat ngatur aku"

"Lo juga gaada hak buat nyekap gue disini, lepasin gue!" Gwey berteriak dan memberontak.

Lalu pria itu mencengkram rahang Gwey dengan kasar, "diem atau aku gaakan segan² berbuat kasar sama kamu"

"Bacot! Gue gak peduli! Lepasin gue anjing!"

Plak

Gwey tertoleh ke samping ketika pria itu menamparnya dengan keras, pipinya kebas dan sudut bibirnya berdarah. Dengan berani, Gwey menatap nyalang pria itu.

"Tunduk sama aku atau kamu akan tau akibatnya"

"Najis! Gue gaakan tunduk sama bajingan kayak lo"

Pria itu menggeram, "oke, kita liat sejauh apa kamu punya keberanian seperti ini, setelah ini aku pastiin kamu gaakan lagi berani natap aku dengan tatapan itu" pria itu lalu melenggang pergi dan mengunci pintunya kembali

Gwey frustasi, siapa sebenarnya pria itu?

.......

"ARGHHH" Hyunsuk berteriak kesal, bahkan sampai detik ini mereka belum menemukan Gwey. Seluruh anak buahnya sudah mereka kerahkan namun tak ada yang berhasil menemukan gadisnya.

"Kemana lagi kita harus cari Gwey. Ah sayang, kamu dimana?" Jeongwoo mendongakkan kepalanya sambil bersandar pada sofa.

"Awas aja bajingan itu kalo ketemu, gue habisin dia" kesal Yedam.

Jihoon yang baru saja datang bersama Junkyu terlihat sekali dari wajahnya yang tidak bersahabat, mereka baru saja memukuli para anak buahnya yang tidak becus mencari Gwey.

THE OTHER SIDE | TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang