Chapter 39

7.3K 513 16
                                    

Pengumuman pemenang pun hadir hari itu juga, untuk bela diri sudah diketahui pemenangnya, Tanaya juara satu bela diri karate kategori putri di sana. Lalu, juara-juara lomba lain, diumumkan mulai dari posisi tiga dua satu.

Dan paling tidak sabar, juara lomba musik.

Karena ada Banyu di sana.

"Juara ketiga, jatuh kepada ...." Bukan nama Banyu, tetapi Banyu tak berharap ia ada di sana.

Ia ingin juara, seperti Tanaya, dia juga ingin pamer pada mamah dan calon ayahnya.

"Juara kedua, jatuh kepada ... Banyu Usain."

Akan tetapi, itu namanya.

Namanya, ada di juara kedua.

"Yeay! Anak Mamah hebat!" kata sang ibu, memeluk Banyu erat dari samping.

"Kamu hebat, Banyu!" Adnan memujinya hangat.

"Ketua Kelas kereen!" Tanaya juga.

Namun, Banyu tampak tak bahagia, karena dia ingin juara satu. Yang ternyata diambil oleh anak band dengan vokalis cewek. Banyu menunduk sedih, dan itu membuat keluarga kecilnya seketika bersimpati.

"Banyu, kamu gak seharusnya sedih, Sayang. Kamu juara dua, juara dua itu juga hebat, karena saingan kamu juga anak-anak yang hebat, lho." Ibunya menghibur.

"Iya, Nak. Kamu tetap keren, apalagi yang kamu bawain juga lagu yang super susah! Susah banget untuk anak seusia kamu! Kamu itu hebat, jangan patah semangat, ini bukan akhir segalanya tapi baru awalan, kamu akan terus berkembang, Banyu. Bapak yakin suatu hari kamu akan jadi pianis yang hebat!"

"Bener, Ketua Kelas! Ketua Kelas hebat banget!"

Mendengar itu semua, Banyu seakan mendapatkan kepercayaan diri lagi, dia menatap mereka semua bergantian dengan senyum tulus. "Kalau gitu, aku gak mau jadi pianis aja, aku mau bisa nyanyi juga! Aku mau jadi musisi multitalent!"

Mereka kaget, tapi bersyukur Banyu kembali mendapatkan rasa percaya diri lagi.

Selepas acara dan penyerahan hadiah pada pemenang, kini acara makan-makan. "Hari ini, kita mau ke mana, hm?" tanya Adnan, kali ini dia yang mentraktir.

"Crepesss!" Banyu dan Tanaya berucap antusias bersamaan.

"Baiklah, segera menuju ke sana!" Adnan mengemudikan mobilnya menuju kedai makanan itu, pun memakirkan mobil di tempat parkir, sebelum akhirnya memasuki tempat jualan.

"Aku mau yang rasa keju, kejunya yang buaaanyak!" kata Banyu memesan.

"Aku stroberi!"

"Kalau begitu, Ayah mau yang kacang saja, kamu Rachita?" Adnan menoleh ke Rachita.

"Original aja."

"Baiklah, kalian duluan aja duduk, biar aku yang bawakan." Rachita mengangguk, ia menggandeng tangan Tanaya dan Banyu bersamanya menuju meja mungil yang ada di sana.

Sementara Adnan ....

"Pak, boleh minta bantuan sesuatu?"

Rachita fokus ke anak-anak, sesekali dia menatap Adnan yang setia menunggu di meja memesan, wanita itu mengintruksi agar Adnan duduk saja toh jika pesanan mereka selesai mereka akan dipanggil, tetapi Adnan seakan mengisyaratkan dia akan tetap di sana.

Tak butuh waktu lama, pesanan mereka datang.

"Ini, Pak. Good luck, ya."

"Terima kasih banyak." Adnan membawa pesanan mereka ke meja. "Stroberi Tanaya, keju Banyu, dan original untuk Rachita."

"Eh ...."

Ada yang berbeda dari bentuk milik Rachita, kenapa bagian dia tak dilipat? Namun, saat dia sepenuhnya mengeluarkan crepes miliknya, tampak sebuah tulisan di sana.

"Marry me?" Rachita membaca tulisan itu dengan syok, dia lalu menatap ke Adnan ... di mana Adnan?

"Rachita." Panggilan itu membuat Rachita menoleh, masih dengan wajah terkejutnya, Adnan ada di sampingnya seraya bertekuk lutut seperti pangeran pada putri, dengan sebuah cincin di tangan. "Maukah kamu menjadi--"

"Iya, mau!" pekik Rachita langsung, meski Adnan belum menyelesaikan kalimatnya. "Eh, maksudku ... ulang, ulang." Dia sadar akan kekonyolan itu.

Anak-anak yang memperhatikan hanya terkikik geli.

"Maukah kamu menjadi istriku? Pendampingku? Soulmate-ku? Ibu dari anak-anak kita?"

"Iya ...." Adnan tersenyum. Rachita mengarahkan tangan ke pria itu dan dengan senang hati, ia menyematkan cincin di jari manisnya.

BERSAMBUNG ....

•••

Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie

Pak Guru, Mau Jadi Papahku? ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang