BAB~1

3.9K 284 10
                                    

ini awal mula ceritaku, jadi mohon di wajari kalo ada salah dalam tanda baca, hufft makasih:)


"Dan janganlah kamu merasa lemah, dan jangan pula (kamu merasa) bersedih hati. Sebab, kamu paling tinggi derajatnya jika kamu (termasuk) orang yang beriman," Q.S. Al-Imran (3:139)

 Al-Imran (3:139)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.

🦋

Terik Matahari mulai terlihat dari sela-sela jendela yang sedikit terbuka, mengusik seorang gadis, yang sedari tadi masih setia dengan bantal kesayangan-nya.

Entah bermimpi apa, sampai-sampai ia enggan terbangun dari tidur nya.

Namun, ketenangan itu tak bertahan lama. Setelah kedatangan tamu perusuh yang selalu mengganggu nya.

Tok..tok..tok.

Brakk..brakkk

Bunyi ketokan terdengar begitu kencang, di balik pintu berlapis kayu tersebut.

Ralat, bukan sekedar ketokan, Tapi sudah menjadi dobrakan.

Tak lama dari itu, terdengarlah suara kencang bagaikan toa.

"KKAAAAKK!!!!!"

"Aelah masih molor lo ya,? Dasar kebo!!.... Di panggil ayah sama buna tu di bawah, katanya sarapan."

Teriak sang adik, yang di tugaskan oleh bunda nya, untuk membangunkan sang kakak.

Ya, Zulaikha mempunyai adik laki-laki yang sangat menjengkelkan di matanya. Bahkan tidak hanya satu, melain kan twins. yang berumur 17 tahun,Rahel gibrian dan Rasel gibrian.

Namun, kedua adik kembar nya itu sangat-sangat berbeda, dari sifat bahkan kelakuan nya sekali-pun.

Yang satu usilnya mampus. bahkan tidak bisa diam sedikit pun, yang satu nya malah seperti kutup ES utara yang tidak bisa di sentuh sangking dingin nya.

Perpaduan yang sangat baik, bukan?

"Ini kakak gua ga ada niatan bangun apa ya?... Dari tadi diam mulu." Ucap Rahel kerna lelah menunggu.

Dengan berbagai kemampuan, ia keluarkan untuk mengetuk pintu yang ada di depan nya.

Kreek

Tanpa sengaja tangan nya membuka pegangan pintu yang ternyata tidak di kunci. Ingat, tidak di kunci!!

"HAH." Ucap nya melongo kerna syok, melihat kenyataan bahwa pintu kamar sang kakak tidak di kunci.

GENGGAMAN HALAL-NYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang