BAB~6

2.2K 216 14
                                        

Hai readers.

Makasih udah mau nunggu.

Maaf jika masih banyak kekurangan.

Jangan lupa follow,vote,dan komen ya! Makasih.

Happy Reading
.
.
.
.

"Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah (akan selalu) bersama orang-orang yang sabar," - Q.S Al-Baqarah (2:153)

🦋


"Baiklah kalau begitu kami pamit pulang dulu." Ucap Zikro, setelah menurut nya tidak ada keperluan apa-apa lagi.

"Tapi ka, kalian gimana pulang nya? Apa Kaila aja yang anterin." Tanya Kaila, kerna ia tau. kalau kedua laki-laki di depannya ini, kesini dengan mobilnya.

"Oh, tidak perlu. kami sudah pesan taksi online. Sebentar lagi akan sampai."
Jawab Zikro

Kaila pun mengangguk. "Baiklah kalau begitu."

Di sisi lain, Zulaikha masih terdiam dengan lamunan nya. Mengendalikan debaran jantung yang begitu kencang di dada nya.
Tapi, semua itu tidak berlangsung lama. Setelah terdengar pertanyaan dari seseorang. yang membuat nya lagi dan lagi merasakan perasaan yang berbeda.

"Bagaimana keadaan mu? Jika masih ada yang sakit, biar saya panggil kan dokter." Fahri bertanya, kerna ia takut jika kewajiban nya bertanggung jawab belum terpenuhi.

Zulaikha yang mendengar itu. Seketika terhenti dari lamunan-Nya. "e-emm tidak ada, saya baik-baik saja. terimakasih sudah mau menolong saya." Ucap Zulaikha gugup.

"Tidak perlu terimakasih, itu sudah menjadi kewajiban saya. Kerna bagaimana pun juga, saya bersalah dalam kejadian ini." Jawab Fahri.

Zulaikha yang mendengar itu tersenyum dalam diam nya. Tapi, senyuman itu tidak ada yang melihat sedikit pun, kerna ia dengan setia menundukkan kepala.

"A-ah tidak ka, saya yang ceroboh, kerna tidak melihat keadaan sekitar pada saat itu." Zulaikha menyekat pembicaraan Fahri.

Fahri pun tersenyum, tipis.. sangat tipis!
"Baiklah tidak perlu di perpanjangan. Semua ini takdir Allah, Allah yang berkehendak. Sama hal nya dalam kejadian ini." Sahut Fahri menjelaskan.
"Kalau begitu jika semuanya selesai. Saya pamit untuk pulang. Kerna orang rumah sedang menunggu." Sambung Fahri kerna takut sang umi menunggu nya terlalu lama.

"Iya ka, persilahkan...sekali lagi terimakasih." Jawab Zulaikha.

Fahri pun mengangguk. "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh." Pamit Fahri dan Zikro. Yang segera meninggal tempat tersebut.

"Wa'alaikumsalam." Sahut Zulaikha dan Kaila.

Setelah kepulangan dua laki-laki tersebut. Zulaikha bisa bernafas dengan lega. Bagaimana tidak?, selama ia dalam satu ruangan dengan mereka. Hati Zulaikha tidak ada henti-henti nya berdetak.

GENGGAMAN HALAL-NYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang